Ini Tanggapan Luhut Panjaitan Terkait Pemecatan Dirut Garuda, Erick Minta Direksi Berjiwa Samurai
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan bakal memberhentikan Direktur Utama (Dirut) Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra atau Ari Ashkara.
TRIBUN-MEDAN.com — Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan bakal memberhentikan Direktur Utama (Dirut) Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra atau Ari Ashkara.
Pasalnya, dirut yang menjabat selama dua tahun tersebut diketahui telah melakukan penyelundupan onderdil Harley Davidson keluaran tahun 1972 serta dua sepeda Brompton.
"Dengan itu, saya akan memberhentikan Saudara Direktur Utama Garuda dan tentu proses ini kami, karena Garuda adalah perusahaan publik, akan ada prosedur lainnya," ujar dia ketika memberikan keterangan pers di Jakarta, Kamis (5/12/2019).
Erick pun memaparkan, Ari Ashkara telah melakukan instruksi untuk mencari motor Harley Davidson klasik tahun 1972 sejak tahun 2018.
Selain itu, yang bersangkutan juga telah melakukan transfer dana ke rekening pribadi finance manager Garuda Indonesia berinisial IJ di Amsterdam.
"Ini menyedihkan. Ini proses menyeluruh di BUMN bukan individu, tapi menyeluruh. Ini Ibu (Sri Mulyani) pasti sangat sedih," ujar dia.

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan menunjukkan kepada awak media onderdil atau suku cadang motor Harley Davidson dan sepeda Brompton ilegal yang diselundupkan di pesawat baru milik Maskapai Garuda Indonesia berjenis Airbus A330-900 NEO di Jakarta, Kamis (5/11/2019). (KOMPAS.COM/MUTIA FAUZIA)
Sebelumnya, Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia Ikhsan Rosan mengakui ada jajaran direksi di dalam pesawat Airbus A330-900 Neo yang mengangkut onderdil Harley Davidson dan sepeda Brompton ilegal.
Ikhsan menjelaskan, jajaran direksi berada di dalam pesawat tersebut karena sebelumnya mengikuti serah terima pesawat baru itu dari pabrikan di Perancis untuk dibawa ke Indonesia.
Garuda menyatakan bahwa barang-barang tersebut dibawa oleh karyawannya yang ikut dalam penerbangan tersebut.
“Dibawa oleh salah satu karyawan yang on board dalam penerbangan tersebut,” kata Ikhsan dalam keterangan resminya.

Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Askhara di Kantor KPPU, Jakarta, Senin (1/7/2019) lalu. (KOMPAS.com/AKHDI MARTIN PRATAMA)
Kasubdit Humas Bea dan Cukai Deni Surjantoro mengatakan, barang-barang tersebut ditemukan saat petugas melakukan pengecekan di hanggar pesawat milik PT GMF AeroAsia Tbk di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Minggu (17/11/2019).
Menurut Deni, saat itu pesawat tersebut baru datang dari pabrik Airbus di Perancis.
Kedatangan pesawat itu telah diberitahukan oleh Garuda Indonesia kepada Bea dan Cukai.
Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap pesawat tersebut, pada bagian kabin cokpit dan penumpang tidak ditemukan pelanggaran kepabeanan.
Selain itu, juga tidak ditemukan barang kargo lain seperti yang dilaporkan pihak Garuda Indonesia.
“Namun, pemeriksaan pada lambung pesawat (tempat bagasi penumpang) ditemukan beberapa koper bagasi penumpang dan 18 boks warna coklat yang keseluruhannya memiliki claim tag sebagai bagasi penumpang,” ucap dia.

Pesawat terbaru Garuda Airbus A300-900 NEO yang digunakan selundupkan suku cadang Harley Davidson dan dua sepeda mahal Brompton (KOMPAS.COM/Roderick Adrian)
Erick ingatkan direksi berjiwa samurai
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengingatkan kembali kepada direksi Garuda Indonesia untuk memiliki jiwa layaknya samurai.
Hal tersebut disampaikan Erick saat kembali bicara terkait temuan onderdil motor Harley Davidson dan sepeda merek Brompton yang diduga ilegel di dalam pesawat baru Garuda Indonesia tipe Airbus A330-900 neo oleh petugas Bea Cukai.
"Kita harus berjiwa samurai. Seorang pemimpin harus punya posisi yang jelas. Tidak bisa, mengorbankan orang lain. Itu juga bagian dari leadership," ujar Erick ditemui di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Kamis (5/12/2019).
"Bahwa proses praduga tak bersalahnya tetap ada. Kita lihat sekarang bukti-buktinya luar biasa. Kita lihat nanti hasilnya dari bea cukai. Kemarin saya sudah saran, sebelum dicopot lebih baik mengundurkan diri, jika sudah merasa salah," lanjut dia.
Erick sendiri menegaskan memegang asas praduga tak bersalah sampai nanti Bea Cukai mengungkap siapa pemilik onderdil Harley Davidson dan sepeda Brompton yang diduga barang ilegal tersebut.
Bila pada akhirnya ada bukti kuat mengarah kepada penjabat direksi Garuda Indonesia, maka Erick tak segan akan langsung mencopotnya.
"Sesegera mungkin. Kalau bisa hari ini. Tapi harus dengan bukti," ucapnya.

Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Askhara (berdiri dua kiri) saat peluncuran pesawat terbarunya Airbus A300-900 NEO (KOMPAS.COM/Kristianto Purnomo)
Luhut Panjaitan Dukung Langkah Menteri BUMN Erick Thohir
Sementara itu, Menko Maritim dan Investasi Luhut B. Pandjaitan mendukung upaya Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir melakukan penertiban BUMN PT Garuda Indonesia (Persero).
"Pernyataan Menteri BUMN sudah sangat tepat. Saya mendukung upayanya menertibkan aparat yang penyalahgunaan jabatannya dan melanggar sumpah jabatannya,” ujar Menko Luhut ketika dihubungi Tribunnews.com pada Kamis, (4/12/2019).
Pernyataan ini menyusul Erick Thohir yang meminta semua pejabat Garuda Indonesia yang terlibat dalam penyelundupan sparepart Harley dan sepeda Brompton dalam maskapai Garuda untuk mundur daripada dicopot.
Menko Luhut mengatakan, tentu pihaknya mengedepankan asas praduga tidak bersalah.
Namun menurut informasi yang diterima, pihak pemerintah hingga saat ini masih menunggu hasil investigasi yang dilakukan Bea Cukai terhadap komponen sepeda motor dan sepeda mewah yang dibawa melalui pesawat Airbus A330-900 tersebut.
Meski begitu, Luhut menegaskan agar penyelundupan sparepart kendaraan ini dapat diusut tuntas mengingat Indonesia sedang mengedepankan iklim investasi yang transparan.
"Tetapi jika ini benar dan dibiarkan saja, hal ini bisa mencederai upaya kita yang sedang mempromosikan iklim investasi yang baik dan transparan di Indonesia,” ujar Menko Luhut.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri BUMN Erick Thohir ketika melakukan keterangan pers di Jakarta, Kamis (5/12/2019). (KOMPAS.COM/MUTIA FAUZIA)
Seperti diketahui, Menteri BUMN Erick Thohir akan memberhentikan Direktur Utama (Dirut) Garuda Indonesia Ari Askhara.
Menteri BUMN itu menjelaskan, proses pemberhentian tersebut tetap dalam prosesnya yakni menunggu Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).
"Saya akan memberhentikan saudara Direktur Utama Garuda dan tentu proses ini ada prosedurnya," ujarnya di Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (5/11/2019).
Tidak sampai disitu, Erick mengungkapkan, pihaknya akan melihat lagi lebih dalam siapa saja oknum lain yang tersangkut dalam penyelundupan.
"Kita proses secara tuntas apalagi ada kerugian negara, tidak hanya perdata juga pidana," katanya. (Kompas.com/Tribunnews.com)