News Video

Nelayan Tangkap Ikan Mirip Naga, Disebut akan Ada Gempa dan Tsunami, Ini Faktanya. .

Baru-baru ini jagat dunia maya dikagetkan dengan penemuan ikan mirip naga atau oarfish oleh nelayan di Sulawesi Selatan.

TRIBUN-MEDAN.COM - Baru-baru ini jagat dunia maya dikagetkan dengan penemuan ikan mirip naga oleh nelayan di Sulawesi Selatan.

Informasi yang dihimpun, ternyata penemuan ikan tersebut sudah pernah terjadi di beberapa negara lain.

Bahkan videonya cukup banyak di YouTube.

Ikan itu adalah spesies perairan dalam atau dasar laut bernama ikan oar atau oarfish.

Tonton videonya;

Ayo subscribe channel YouTube Tribun MedanTV

Awal penemuan, oarfish disebut adalah hasil memancing nelayan.

Belakangan beredar kabar bahwa oarfish tidak dipancing melainkan ditangkap saat berada di permukaan laut.

Oarfish hidup di dasar laut dan jarang sekali berada di dekat permukaan laut.

Bukan pertama kalinya ikan oarfish meninggalkan habitat aslinya di dasar laut.

Kemunculan oarfish ke permukaan laut disebut-sebut sebagai pertanda gempa hebat yang akan melanda.

Dalam bahasa Jepang, oarfish dikenal dengan nama ryugu no tsukai yang berarti pembawa pesan dari dewa laut.

Sebelumnya fenomena kemunculan oarfish di permukaan laut dikaitkan dengan gempa bumi dan tsunami yang melanda Tohoku, Jepang pada 2011 silam.

Sebelum terjadinya gempa dan tsunami nelayan mengaku melihat sekitar 20 oarfish yang terdampar di pantai.

Melansir livescience.com yang mengutip Japan Times, nelayan Jepang mengaku melihat sejumlah ikan oarfish sebelum gempa bumi magnitudo 8,8 mengguncang Chile pada Maret 2010.

Dari artikel yang diterbitkan nationalgeographic.com, legenda Jepang mengatakan oarfish yang terdampar di pantai merupakan pertanda gempa bumi.

Kiyoshi Wadatsumi, peneliti gempa bumi dari organisasi non-profit e-PISCO, dalam wawancaranya dnegan Japan Times, mengatakan, "ikan yang hidup di dasar laut lebih sensitif dengan pergerakan sesar daripada ikan yang hidup di permukaan laut."

Melansir Forbes.com, penelitian yang diterbitkan pada 1928 mengatakan tidak ada korelasi antara penemuan ikan oarfish dengan gempa bumi hebat.

"Hampir tidak dapat dikonfirmasi hubungan antara dua fenomena," kata seismologis Yoshiaki Orihara dan koleganya dalam jurnal Bulletin of the Seismological Society of America.

Namun, bila legenda oarfish dikatakan benar maka munculnya ikan tersebut dapat berguna untuk menambah informasi mengenai mitigasi bencana.

Penelitian mengenai perilaku oarfish termasuk sulit sebab habitat mereka yang berada di laut dalam.

Jarang sekali oarfish menjelajah ke perairan dangkal sehingga mengetahui kebiasaan mereka cukup susah.

Ikan tersebut hidup di laut dengan kedalaman 200 meter di Pasifik Utara dan Samudera Hindia.

Ilmuwan percaya mereka bermigrasi ke Laut Jepang di Arus Tsushima.

Beberapa tim peneliti berhasil merekam video ikan oar yang hidup dalam beberapa tahun terakhir.

Orihara dan koleganya menemukan 336 penemuan oarfish di Jepang pada rentang waktu November 1928 hingga Maret 2011.

Namun, pada 30 hari sebelum gempa bumi magnitudo 7,0, tidak ditemukan penemuan oarfish.

Begitu pula yang terjadi ketika gempa bumi bermagnitudo 6,0 terjadi.

Tidak ditemukan penemuan oarfish sepuluh hari sebelum gempa terjadi.

Penampilan oarfish terlihat sedikit mengerikan dan aneh.

Oarfish dapat tumbuh hingga 11 meter ada pula yang mengatakan mencapai 15 meter.

Bentuknya memanjang seperti pita.

Tubuhnya berwarna perak kebiruan.

Sirip di kepala dan badannya berwarna merah.

Ikan oar tidak berbahaya, ia hidup dengan cara memangsa plankton.

Berita ini sudah terbit di Wartakota.com dengan judul VIDEO : Nelayan di Sulawesi Temukan Ikan Oarfish, Disebut Pertanda Gempa Bumi, Begini Faktanya

Sumber: Warta kota
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved