EKSKLUSIF Pengakuan Wanita Misterius yang Didatangi Hakim Jamaluddin Sebelum Tewas Dibunuh

Bahkan, ia menjelaskan bahwa dirinya sebelum kejadian tersebut, sudah ada orang-orang yang melakukan pengintaian di sekitar rumahnya.

Tribun Medan
Jamaluddin, Maemunah dan Zuraida Hanum 

EKSKLUSIF Pengakuan Wanita Misterius yang Didatangi Jamaluddin Sebelum Tewas Dibunuh

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Pengacara bernama Maimunah (nama samaran) akhirnya buka suara terkait kedatangan Hakim Jamaluddin ke rumahnya pada Kamis malam sekitar pukul 21.35 WIB (28/12/2019).

Diwawancarai ekslusif dengan Tribun Medan, Jumat (13/12/2019) Maimunah menjelaskan bahwa benar Hakim Jamaluddin memanggil dirinya di malam sebelum kematiannya.

"Dia ke rumah saya manggil-manggil saya tiga kali itu jam 9.35 WIB lah itu ketetapatan waktu acara Suratan Tangan di ANTV acara Uya Kuya itu," jelasnya.

Maimunah yang merasa tak punya kepentingan dengan Hakim Jamaluddin, tidak membukakan pintu bahkan hingga tiga kali pemanggilan.

Ternyata fakta mengejutkan terjadi yaitu Jamaluddin ternyata bukan sendirian hadir ke rumahnya melainkan bersama tiga orang lelaki berbadan tegap.

Zuraida Hanum (42) istri almahum Jamaluddin SH MH (55), hakim Pengadilan Negeri (PN) Medan, Sumatera Utara memberikan keterangan pada wartawan seusai pemakaman suaminya  Sabtu (30/11/2019) petang. (SERAMBINEWS/RIZWAN)
Zuraida Hanum (42) istri almahum Jamaluddin SH MH (55), hakim Pengadilan Negeri (PN) Medan, Sumatera Utara memberikan keterangan pada wartawan seusai pemakaman suaminya Sabtu (30/11/2019) petang. (SERAMBINEWS/RIZWAN) (SERAMBINEWS/RIZWAN)

"Dia manggil tiga kali Maimunah katanya dengan logat Acehnya. Pemanggilan pertama saya pergi ke ruang tamu mengintip. Rupanya bapak itu, tapi disitu dia sudah ada kawannya, waktu itu ada bertiga," cetusnya.

"Dia kan maunggil 3 kali, panggilan ke 2 saya udah dekat ruang tamu. Sampai panggilan ke 3 saya enggak keluar di rumah aja. Saya berpikir saya tidak ada berkepentingan sama bapak ini. Janji saya Jumat mau ke Kantor Pengadilan. Di malam Jumat itu perasaan saya sudah enggak enak," tambah Maimunah.

Ia bahkan menerangkan bahwa ada yang mendorong Hakim Jamaluddin dari mobil hingga ke pintu rumah Maimunah.

"Ada 3 orang lah, depan 1, mendorong dia untuk masuk 1, kan 3, sama supir 1, kemungkinan 4 atau 5 orang sama pak Jamal. Karena itu terlihat dimana pintu ujung sama kiri itu bunyi gedor," tuturnya.

Saat ditanya terkait apakah wajah Jamaluddin saat memanggil tersebut di dalam tekanan. Maimunah menjawab tidak jelas melihat raut wajahnya.

"Saya tidak berpikir ke situ, karena saya pikir tidak ada urusan. Ya saya datar-datar saja," ungkapnya.

Jenazah Jamaluddin, hakim PN Medan yang diduga korban pembunuhan ketika dibawa untuk dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum Desa Nigan, Kecamatan Seunagan, Nagan Raya, Sabtu (30/11/2019) sore.
Jenazah Jamaluddin, hakim PN Medan yang diduga korban pembunuhan ketika dibawa untuk dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum Desa Nigan, Kecamatan Seunagan, Nagan Raya, Sabtu (30/11/2019) sore. (SERAMBI/RIZWAN)

Maimunah menerangkan sempat mendengar Jamal meminta dirinya untuk ikut bersama dirinya.

"Paling gini dibilangnya 'bisa ikut bentar'. Ada yang mau dikonfrontir/ditanyakan, hati saya sudah enggak enak hari itu. Saya ke Polda tindak lanjuti perkara ke pengadilan ambilkan putusan terus saya ngajar. Terus pulang sudah pulang 8.30 WIB jam 9.20 WIB saya sudah sampai rumah, 15 menit kemudian datanglah mereka. Terus ditanya polisi darimana kamu tahu, sayakan sambil main hp kalau ada yang datang tengah malam kan bertanya ngapain urusan apa," cetusnya.

Lebih lanjut, Maimunah menjelaskan bahwa setelah 15 menit di depan rumahnya, akhirnya rombongan mobil Hakim Jamaluddin pulang.

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved