BEGINI Perjuangan Alm Lettu Erizal Sidabutar Rebut Hati Putri Kladia yang Merupakan Putri Komandan
BEGINI Perjuangan Alm Lettu Erizal Sidabutar Rebut Hati Putri Kladia yang Merupakan Putri Komandan
BEGINI Perjuangan Alm Lettu Erizal Sidabutar Rebut Hati Putri Kladia yang Merupakan Putri Komandan
Putra terbaik bangsa Kapten Anumerta Erizal Zuhry Sidabutar sudah dimakamkan di TMP Sidikalang, Jumat (20/12/2019).
Kekasih almarhum, Putri Kladia, hadir di rumah duka untuk antarkan sang kekasih ke peristirahatan terakhir.
Pantauan wartawan www.tribun-medan.com, Putri Kladia terlihat sangat terpukul karena ia dan Erizal Zuhry Sidabutar akan melangsungkan pernikahan April 2020.
Di rumah duka, Putri Kladia mengenakan pakaian serba hitam.
Ia melaksanakan ritual adat Batak dengan merobek ulos parsirangan (perpisahan).
Momen ini sangat menyedihkan, banyak keluarga menangis.
Sobekan kain diletakkan di atas peti jenazah, satunya lagi dipegang oleh Putri Kladia.
Putri Kladia memeluk ibunda Kapten (anm) Erizal Zuhry Sidabutar.
Keduanya histeris, beberapa orang di sekitar mereka mencoba memberikan kekuatan.
Mereka duduk di sebelah peti jenazah.
"Banyak kali yang menyayangi anakku ini, bah. Banyak kali papan bungamu, nakku," ucap ibu almarhum Lettu Erizal Zuhry Sidabutar.
• Akhirnya Lihat Jenazah Kapten Erizal Sidabutar, Sang Kekasih Pun Ikhlas Melepas
• BREAKINGNEWS Video Detik-detik Jenazah Lettu Erizal Sidabutar Tiba di Rumah Duka Sidikalang
Dalam sebuah postingan di insta story, kekasih Kapten (anm) Erizal Zuhry Sidabutar, Putri Klaudia seperti sudah ikhlas melepas sang kekasih tercinta tersebut.
Putri Klaudia membuat story foto peti jenazah bertuliskan nama kekasihnya dan membuat caption yang menyentuh hati.
"Hari ini Ade udah ikhlas, liat bener itu jenazah abang dan tersenyum bahagia," tulis Putrikladiaa di insta story akun Instagram miliknya, Jumat (20/12/2019).
"Selamat jalan abang tugas dan baktimu sudah selesai," jelasnya.
Berencana Nikah
Rumah Aiptu Rukur Sidabutar di Kompleks Asrama Polisi Polres Dairi, Sidikalang, terpantau mulai dikunjungi banyak pelayat, Rabu (18/12/2019) siang.
Papan bunga turut berdukacita ditaksir berjumlah seratusan terpajang di Kompleks Aspol hingga di pinggir Jalan Sisingamangaraja, Sidikalang.
Ucapan turut berdukacita, mulai dari Kapolda Sumut, Bupati Dairi, Kapolres Dairi, hingga teman dan sahabat almarhum.
Aiptu Rukur Sidabutar bercerita, semenjak ditugaskan di Papua awal tahun 2019 kemarin, anaknya merintis usaha sampingan bersama teman-teman sejawatnya
"Dia di Polres Timika itu diajak kawan-kawannya beternak lele.
Pulang bulan Desember ini, dititipkan sama orang polres, biar dilanjutkan," kata Aiptu Rukur semringah.
Usaha ternak lele dipilih karena harga ikan lele di Papua mahal.
"Usaha sampingan mereka. Mereka memelihara ikan lele itu partai besar, sampai 10 ribu ekor.
Di Timika, ikan lele mahal, sampai kurasa Rp 40 ribuan satu," kata Aiptu Rukur lagi.
Aiptu Rukur mengungkapkan, almarhum sudah punya pacar.
Bahkan sudah berencana menikah pada April 2020 mendatang.
"Sudah ada pacarnya, orang Jakarta, anak komandannya. Bulan April tahun depan ini rencananya mau menikah. Sudah ditentukan tanggal pesta. Di TMII (Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta-red), ada gedungnya di situ, sudah di-booking. Pulang dia Desember 2019 ini, baru 'hantaran' (melamar-red)," ujar Aiptu Rukur.
Ia mengatakan, sudah berbicara dengan komandan Erizal, yang akan jadi calon besannya, terkait pernikahan Erizal dan pacarnya.
"Saya sudah bertemu dengan calon besan saya. Jadi, waktu ke Jakarta aku bulan Oktober kemarin, untuk penataran. Aku enggak dikasih calon parumaen (menantu)-ku itu aku tidur di hotel. 'Di rumah saja. Ada ajudan nanti yang antar', katanya," ujar Aiptu Rukur.
"Dikasih lah bungkusan berisi kain-kain yang mau dipakai untuk pesta. Ternyata kejadian begini," pungkasnya.
jelang prosesi pemakaman, Putri Kladia buka-bukaan mengungkap kenangan manis bersama mendiang.
Putri yang memanggil mendiang, 'Abang' tak pernah bolos kasih kabar sebelum menuju lokasi tak bersinyal. Begitu ada waktu, pasti menelepon.
"Walau dia tugas, sibuk, dia selalu menghubungi saya sebelum naik heli (helikopter-red) pergi ke mana pun. Selalu menelepon, selalu minta doa. Kalau ada apa-apa, dia selalu minta didoakan dalam salat," tutur Putri.
Putri mengungkapkan, Abang-nya berangkat tugas ke Papua, 31 Januari 2019 dan akan selesai 31 Desember 2019.
Mereka terakhir bertemu April lalu, saat Alm Erizal pulang ke Jakarta.
"Yang bulan April itu, dia cuma pulang sebentar. Tiga minggu, terus balik lagi ke Papua," ujar Putri.
Mereka memanfaatkan waktu tiga minggu itu berduaan di sela-sela waktu kuliah Putri.
"Di rumah saja, kita sukanya di rumah. Di rumah saya, di Cijantung. Suka masak bareng, kita berdua suka masak soalnya, main-main (senda gurau-red), nonton TV, bersih-bersih rumah, dan banyak lagi. Jalan-jalan ke tempat seru, palingan cuma ke mall," tutur Putri.
"Kebetulan di bulan April itu, aku kosong. Kuliah tinggal skripsi. Jadi, itulah momen-momen yang paling sering. Kan selama ini abang sibuk di kesatuan. Itu full selama dia pulang di Jakarta bulan April kemarin, dia menemani saya," katanya.
Saat bertemu bulan April itu, Putri pun sempat mengutarakan protes pada sang kekasih karena dinilai terlalu sibuk.
"Dia di Papua sering operasi, jadi teleponan sekali-sekali. Sampai saya bilang, 'Kok tim kamu melulu? Baru pulang, sudah balik lagi (kembali ke lokasi medan berat-red)'," ujar Putri.
Putri mengaku suka dengan alm Erizal, karena hubungan mereka saling membangun.
Almarhum selalu memotivasinya, mulai kuliah, hingga ke dunia kerja.
"Waktu itu, saya ditantangnya untuk cepatkan skripsi. Alhamdulillah, sebulan setengah, selesai. Habis itu, dia suruh cari kerja. Belakangan, dia malah suruh resign Desember ini, karena dia pulang juga tanggal 31 Desember," ujar Putri.
Kala itu, Putri sempat bingung ketika alm Erizal memintanya mengundurkan diri dari pekerjaan.

"Dia bilang, 'Nanti aku pulang, kamu resign, iya. Kan kita mau menikah. Cita-cita kita kan menikah. Jadi, kamu ibu rumah tangga saja, urus anak dan urus suami'," ungkap Putri.
Putri mengatakan, Alm Erizal adalah pria romantis dan suka menggombal.
"Wah, kalau abang, tiap hari selalu gombal. Orangnya romantis sih," ujar Putri.
Kala diminta menyebut satu kata/kalimat gombalan pamungkas Erizal, Putri enggan memberitahu.
"Ah, banyaklah," ujarnya semringah.
Kala disinggung, Putri enggan mendetail soal perjumpaan mereka hingga akhirnya saling cinta.
Katanya, alm Erizal lah yang pertama men-chat dirinya.
"Waktu itu saya langsung bilang, saya butuhnya suami, bukan pacar. Dia kenalan lewat chat. Dikenalkan sama teman dia. Kemudian, dia ajak pergi, ketemuan. Saya bilang, 'Papaku, kalau mau ajak anaknya, harus datang ke rumah'," beber Putri.
"Ternyata dia berani. Jumpa pertama kali di rumah saya. Sebelumnya enggak ada yang berani," ucap Putri sambil tersenyum lebar.
Sekadar mengingatkan Putri Kladia adalah putri komandan Lettu Erizal di Kopassus.
Waktu didekati, Putri mensyaratkan, tidak mau pacaran, tetapi dinikahi. Syarat itu pun diamini almarhum.
"Saya bilang soal saya mau serius, enggak mau pacar-pacaran. Dia bilang, tunggu saya selesai tugas," kata Putri.
Menurut Putri, hal yang paling dirindukan dari kepergian alm Erizal ialah perhatiannya terhadap orang-orang yang ia sayang.
"Yang bikin kita berat ditinggal almarhum ialah karena almarhum orangnya perhatian, penyayang, dan pelindung. Dia enggak pernah khawatir sama dirinya sendiri. Dia lebih khawatir sama keluarga dan orang yang ia sayang," ungkap Putri.

Putri mengaku, pernah sekali, ada orang melecehkan dirinya. Alm Erizal langsung naik pitam dan hendak memberi pelajaran pada orang yang melecehkan dimaksud.
"Pernah sekali, ada orang berkata enggak enak ke saya. Dia langsung emosi. Saya selalu bilang ke abang, jangan pernah main fisik ke orang. Kalau sama saya, dia enggak pernah marah," kata Putri.
Salah satu pesan terakhir Alm Erizal kepadanya, yakni almarhum akan pulang lebih awal jika berhasil keluar dari daerah konflik dengan selamat.
"Hari Sabtu tanggal 14 kemarin, sebelum dia meninggal, kami teleponan. Dia minta doa. Dia bilang mau pergi tugas, medannya sulit. Dia bilang, 'kalau aku selamat, aku pulang tanggal 25 Desember'," pungkas Putri.
Kapten (Anm) Erizal Zuhri Sidabutar berpulang di usia 29 tahun. Ia merupakan anggota Sat 81 Kopassus, satuan yang membidangi masalah penanggulangan Teror.
Putra kedua pasangan Aiptu Rukur Sidabutar dan Elisabeth Christina br Siahaan ini gugur dalam baku tembak dengan Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) di Distrik Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya, Provinsi Papua, Selasa (17/12/2019).
Saat itu, Erizal dan regunya tengah ditugaskan menjamin keamanan warga di daerah tersebut.
Sebab, warga melaporkan sering mendapat gangguan keamanan, antara lain berbentuk intimidasi dan penjarahan harta-benda, dari KKSB.
Kabidpenum Puspen TNI, Kolonel (Sus) Taibur Rahman melalui rilis pers menyebut, hari itu ada dua prajurit Kopassus TNI yang gugur, yaitu Erizal dan Serda Rizky Ramadhan. (tribun-medan.com/DOHU LASE)
BEGINI Perjuangan Alm Lettu Erizal Sidabutar Rebut Hati Putri Kladia yang Merupakan Putri Komandan