Putri Kladia Ikhlas Lepas Kapten (Anm) Erizal Sidabutar, Doakan Calon Suami Bahagia di Surga
Dua hari setelah pemakaman Erizal, calon istri almarhum, Putri Kladia, masih tak bisa menahan rasa sedihnya.
Penulis: M.Andimaz Kahfi | Editor: Juang Naibaho
Putri Kladia Ikhlas Lepas Kapten (Anm) Erizal Sidabutar, Doakan Calon Suami Bahagia di Surga
Laporan Wartawan Tribun Medan / M Andimaz Kahfi
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Jenazah Kapten (Inf) Anm Erizal Zuhri Sidabutar dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Sidikalang, Kabupaten Dairi, Jumat (20/12/2019) lalu.
Prajurit Sat Gultor 81 Kopassus itu gugur dalam baku tembak di Intan Jaya, Papua pada Selasa (17/12/2019). Erizal gugur bersama rekan lain anggota TNI atas nama Serda Rizky.
Dua hari setelah pemakaman Erizal, calon istri almarhum, Putri Kladia, masih tak bisa menahan rasa sedihnya.
Putri Kladia memosting dua foto di Instagram bergambar bunga di makam sang kekasih.
"Selamat jalan hasianku, Kapten (Anm) Inf. Erizal Zuhry Sidabutar.
Hari ini ade pamit mau pulang ke Jakarta. Terima kasih hasianku selalu membuat kami bangga bahkan sampai akhir hidupmu," tulis Putri di akun Instagram miliknya, Minggu (22/12/2019).
Putri mengungkapkan rasa harunya mendengar cerita dari temen-temen Erizal semasa hidup.
"Terimakasih selama 2 tahun ini selalu mendukung ade dan membuat ade menjadi lebih baik.
Ade bahagia mendengar cerita dari orang2 kalau abang orang yang sangat baik," ujarnya.
“Terima kasih berkat abang, ade menemukan keluarga baru yang sangat sayang sama ade, ada inang, bapak, abang dan adek-adek semua,” ujarnya.,
"InsyaAllah kami sudah ikhlas setelah melihat abang tersenyum.
Ade yakin dan percaya abang husnul khatimah dan bahagia di surgaNya," tutup Putri dalam tulisannya sembari memasang emoticon gambar hati.
Sehari sebelumnya, Putri juga sempat mengunggah gambar pantai.
Dalam tulisannya, ia mengungkapkan rasa tak percaya sang kekasih telah meninggal dunia.
"Padahal nanti sebulan lagi nanti ke sini bareng sekalian. Prewed pemandangannya ini," jelasnya.
Diketahui, Putri Kladia yang tinggal di Jakarta, turut mengantarkan sang kekasih ke peristirahatan terakhir di Sidikalang.
Di rumah duka, Putri Kladia mengenakan pakaian serba hitam. Ia melaksanakan ritual adat Batak dengan merobek ulos parsirangan (perpisahan).
Momen ini sangat menyedihkan, banyak keluarga dan pelayat menangis menyaksikannya. Sobekan kain diletakkan di atas peti jenazah, satunya lagi dipegang oleh Putri Kladia.
Putri Kladia pun memeluk ibunda Kapten (anm) Erizal Zuhry Sidabutar.
Keduanya histeris. Beberapa orang di sekitar mereka mencoba memberikan kekuatan.

Berencana Nikah
Putri Kladia sangat terpukul atas insiden gugurnya Erizal. Pasalnya, Putri Kladia dan Erizal rencananya akan melangsungkan pernikahan.
Aiptu Rukur Sidabutar, ayah Erizal, mengungkapkan putra keduanya itu sudah berencana menikah pada April 2020 mendatang.
"Sudah ada pacarnya, orang Jakarta, anak komandannya.
Bulan April tahun depan ini rencananya mau menikah.
Sudah ditentukan tanggal pesta.
Di TMII (Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta-red), ada gedungnya di situ, sudah di-booking. Pulang dia Desember 2019 ini, baru 'hantaran' (melamar-red)," ujar Aiptu Rukur.
Ia mengatakan, sudah berbicara dengan komandan Erizal, yang akan jadi calon besannya, terkait pernikahan Erizal dan pacarnya.
"Saya sudah bertemu dengan calon besan saya. Jadi, waktu ke Jakarta aku bulan Oktober kemarin, untuk penataran.
Aku enggak dikasih calon parumaen (menantu)-ku itu aku tidur di hotel. 'Di rumah saja. Ada ajudan nanti yang antar', katanya," ujar Aiptu Rukur.
"Dikasih lah bungkusan berisi kain-kain yang mau dipakai untuk pesta. Ternyata kejadian begini," ujarnya.

Kenangan Indah Pacaran
Sementara jelang prosesi pemakaman, Putri Kladia sempat mengungkap kenangan manis bersama almarhum.
Prajurit Sat Gultor 81 Kopassus itu tak pernah lupa kasih kabar sebelum menuju lokasi tak bersinyal. Begitu ada waktu, pasti menelepon.
"Walau dia tugas, sibuk, dia selalu menghubungi saya sebelum naik heli (helikopter-red) pergi ke mana pun. Selalu menelepon, selalu minta doa.
Kalau ada apa-apa, dia selalu minta didoakan dalam salat," tutur Putri saat ditemui Tribun Medan jelang prosesi pemakaman, Jumat (20/12/2019).
Putri mengungkapkan, Erizal berangkat tugas ke Papua tanggal 31 Januari 2019 silam. Periode tugas itu, kata Putri, hingga tanggal 31 Desember nanti. Mereka terakhir bertemu bulan April lalu, saat Erizal pulang ke Jakarta.
"Yang bulan April itu, dia cuma pulang sebentar. Tiga minggu, terus balik lagi ke Papua," ujar Putri.
Erizal dan Putri pun memanfaatkan masa pulang selama tiga minggu itu dengan menghabiskan waktu berdua. Waktu itu, Putri masih kuliah.
"Di rumah saja, kita sukanya di rumah. Di rumah saya, di Cijantung. Suka masak bareng, kita berdua suka masak soalnya, main-main (senda gurau-red), nonton TV, bersih-bersih rumah, dan banyak lagi. Jalan-jalan ke tempat seru, palingan cuma ke mal," tutur Putri.
Saat bertemu bulan April itu, Putri pun sempat mengutarakan protes pada Erizal, karena dinilai terlalu sibuk. "Dia di Papua sering operasi, jadi teleponan sekali-sekali. Sampai saya bilang, 'Kok tim kamu melulu? Baru pulang, sudah balik lagi (kembali ke lokasi medan berat)'," ujar Putri.
Putri mengatakan, ia jatuh hati kepada Erizal, karena hubungan mereka saling membangun. Almarhum selalu memotivasinya, mulai kuliah hingga urusan kerja.
"Waktu itu, saya ditantangnya untuk cepatkan skripsi. Alhamdulillah, sebulan setengah, selesai. Habis itu, dia suruh cari kerja. Belakangan, dia malah suruh resign bulan Desember ini, karena dia pulang juga tanggal 31 Desember," ujar Putri.
Putri kala itu bingung, namun Erizal kemudian mengutarakan alasannya menyuruh Putri mengundurkan diri dari pekerjaan.
"Dia bilang, 'Nanti aku pulang, kamu resign, iya. Kan kita mau menikah. Cita-cita kita kan menikah. Jadi, kamu ibu rumah tangga saja, urus anak dan urus suami'," ungkap Putri.
Putri juga membeberkan secara detail soal awal kedekatan mereka hingga akhirnya berpacaran. Ia menyebut bahwa Erizal yang pertama kali men-chat dirinya.
"Waktu itu saya langsung bilang, saya butuhnya suami, bukan pacar. Dia kenalan lewat chat. Dikenalkan sama teman dia. Kemudian, dia ajak pergi, ketemuan. Saya bilang, 'Papaku, kalau mau ajak anaknya, harus datang ke rumah'," beber Putri.
"Ternyata dia berani. Jumpa pertama kali di rumah saya. Sebelumnya enggak ada yang berani," ucap Putri sambil tersenyum lebar.
Waktu didekati, Putri mensyaratkan tidak mau pacaran, melainkan dinikahi. Syarat itu pun diamini almarhum.
"Saya bilang soal saya mau serius, enggak mau pacar-pacaran. Dia bilang, tunggu saya selesai tugas," kata Putri. (mak/tribun-medan.com)
TONTON VIDEO ROBEK KAIN PARSIRANGAN: