Menari dan Membisikkan Keindahan Danau Toba
Sanggar Angel Elkanean adalah salah satu komunitas pelestari budaya yang ada di Kawasan Danau Toba, tepatnya di Desa Onanbaru
Penulis: Alija Magribi |
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Sanggar Angel Elkanean adalah salah satu komunitas pelestari budaya yang ada di Kawasan Danau Toba, tepatnya di Desa Onanbaru, Pangururan, Kabupaten Samosir.
Berdiri sejak sembilan tahun yang lalu, Sanggar Angel Elkanean punya tarian klasik membisikkan keindahan Danau Toba.
Tarian tersebut bernama Hatasotisik. Tarian ini memiliki filosofis yang mulia untuk membisikkan keindahan Danau Toba hingga keujung dunia pada setiap turis yang datang berwisata. Tak pelak, hal itu bertujuan agar wisatawan lainnya tak lupa dengan panorama danau teknovulkanik ini.
Pendiri Sanggar Angel Elkanean Marlita Simbolon menyampaikan Tari Hatasotisik dimainkan oleh laki-laki dan perempuan muda. Dimulai dengan menyembah tamu, penari laki-laki dan perempuan kemudian menari dengan melangkahkan kaki ke kiri dan ke kanan.
"Kemudian penari laki-laki akan membisikkan kepada penari perempuan sesuatu hal. Pada putaran (ragam) pertama dan ragam kedua si perempuan akan menolak dengan menggelengkan-gelengkan kepalanya, dan dilanjutkan dengan saling melompat," ujarnya.
Terakhir, pada putaran ketiga perempuan akan mengangguk menandakan ia setuju dengan bisikan yang diucapkan penari laki-laki.
Kepada Tribun Medan, Senin (23/12/2019) Marlita mengatakan sejarah mula Hatasotisik diangkat dari legenda tari Batak masa lampau yang mana di suatu desa ada pesta (penortoran). Para muda-mudi di desa itu menari bersama hingga kemudian datanglah pemuda dari desa lainnya untuk menari bersama.
"Adanya penortoran itu, membuat mereka saling mengenal, berteman hingga berjodoh. Hal inilah yang membuat Hasotisik diangkat untuk menarik wisatawan mancanegara menikmati keindahan Danau Toba," ujar Marlita.
Selain Tari Hatasotisik, Sanggar Angel Elkanean juga menarikan tari tarian Batak pada umumnya seperti Tor-Tor Somba, Tari Tandok, dan Tor-Tor Cawan. Selain ragam tari Batak Toba pada umumnya, tak jarang sanggar juga menampilkan tarian lain dari tamu atau permintaan pengundang lainnya.
Setiap tarian yang dimainkan diiringi dengan Pertagading (pemusik) langsung oleh teman sesanggar Angel Elkanean, bukan musik rekaman. Ini dilakukan agar tak menghilangkan daya kearifan Budaya Batak Toba.
Marlita mengatakan melestarikan budaya di era Milenial saat ini penuh tantangan. Bagaimana budaya dapat dinikmati oleh setiap generasi.
"Kita terus belajar dengan kreasi-kresi gerakan yang baru tanpa menghilangkan budaya Baku Batak Toba. Harus maju tapi tak melulu soal uang," katanya.
Selama 9 tahun berjalan, Sanggar Angel Elkanean kerap mendapat undangan dari Kepala Daerah maupun event event Nasional yang kerap digelar di Kawasan Danau Toba. Terbaru, mereka mendapat tugas menjamu kehadiran Kapolda Sumut Sabtu (21/12/2019) saat sidak kesiapan Natal dan Tahun Baru 2020.
Dewasa ini, Marlita mensyukuri tumbuhnya minat generasi muda dengan adat budaya yang dimiliki. Itu ditunjukkan dengan lahirnya beberapa sanggar di kawasan Danau Toba beberapa tahun terakhir. Ini juga mengartikan masyarakat mulai sadar dengan identitas budayanya.
Angel Elkanean, Anugerah Malaikat