Menhub Budi Karya Dorong Penyelidikan Musabab Kecelakaan Bus Sriwijaya yang Menewaskan 25 Orang
"Kami bersama kepolisian akan akan mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi," ujarnya.

Menhub Budi Karya Dorong Penyelidikan Musabab Kecelakaan Bus Sriwijaya yang Menewaskan 25 Orang
Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi menanggapi kecelakaan maut bus Sriwijaya di Pagaralam, Sumatera Selatan pada Senin (23/12/2019).
Budi Karya Sumadi menyatakan keprihatinannya dan mengucapkan bela sungkawa.
"Pertama kali, saya prihatin tentang kejadian itu, dan turut berbela sungkawa," ujarnya yang dilansir dari kanal YouTube Kompas Tv, Selasa (24/12/2019).
Menhub kemudian mengingatkan kembali terkait keamanan kendaraan khusunya untuk transportasi umum.
Peristiwa ini akan memberikan perhatian bagi pengemudi maupun Perusahaan Otobus (PO) untuk tidak mengabaikan faktor keamanan.
"Ini lah pentingnya yang namanya safety," kata Budi Karyasumadi.
"Kalau safety kita abaikan, itulah yang terjadi," imbuhnya.
Kalau safety kita abaikan, itulah yang terjadi," imbuhnya.
"Tapi ini justru menjadi perhatian bagi seluruh masyarakat, khususnya operator dan pengemudi untuk berhati-hati," jelasnya.
Menhud juga menambahkan, penting adanya pengecekan kondisi bus sebelum digunakan.
"Gunakan bus-bus yang memang sudah di cek remnya, layak jalan istilahnya," kata Menhub.
Mengingat melonjaknya jumlah penumpang saat Natal dan Tahun Baru ini, Menhub menghimbau agar seluruh terminal memeriksa kondisi pengemudi.
"Saya minta di terminal-terminal itu, sopirnya diperiksa, darah tinggi dan gula diperiksa, minum alkohol atau tidak," tuturnya.
Karena menurutnya kondisi fisik sang sopir akan membuat faktor keamanan jadi terganggu.
Tak hanya mengutarakan rasa belasungkawanya, Menhub juga mengatakan akan menyelidiki penyebab pasti kecelakaan.
"Kami bersama kepolisian akan akan mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi," ujarnya.
"Apakah ini merupakan kesalahan manusia atau yang lain," imbuhnya.

Sebelumnya diketahui sebuah bus Sriwijaya rute Bengkulu - Palembang terjun ke Jurang saat melintasi Liku Lematang, Desa Perahu Dempo, Pagaralam, Sumatera Selatan.
Bus tersebut sedikitnya membawa 30 penumpang.
Akibat peristiwa itu, menurut Basarnas Palembang, terdapat 25 orang meninggal dunia.
Korban meninggal diantaranya 14 laki-laki dan 11 wanita.
Sementara 13 orang lainnya selamat namun dalam keadaan terluka.
Menurut Kapolres Pagaralam, AKBP Dolly Gumara saat kejadian tidak ada saksi mata yang melihat kejadian tersebut.
"Tidak ada sama sekali yang melihatnya langsung, jadi kami hanya mendapat informasi dari warga Lematang ada kejadian mobil bus yang masuk jurang," ungkap AKBP Dolly Gumara yang dikutip dari Tribunnews.com.

Menerima informasi tersebut, pihak polisi lantas langsung menuju ke lokasi kejadian atau TKP.
Ia mengatakan pembatas jalan yang berupa beton sudah jebol.
Dolly Gumara mengaku mendengar teriakan orang minta tolong sat tiba di TKP.
Ia dan polisi lainnya kemudian menyelamatkan korban kecelakaan.
Sementara itu, pihak kepolisian kemudian menyebarkan informasi kecelakaan bus Sriwijaya, menghubungi pihak Basarnas, rumah sakit, kesehatan, dan lain-lain.
Tak berselang lama, pihak-pihak yang dihubungi datang dan membantu proses evakuasi korban.
(Tribunnews.com/Isnaya Helmi Rahma/ Nidaul 'Urwatul Wutsqa)
Artikel ini tayang di Tribunnews.com dengan judul Kecelakaan Bus Sriwijaya Tewaskan 25 Orang, Menhub Budi Karya Dorong Penyelidikan Sebab Kecelakaan