News Video
Harga Makanan di Samosir Capai Rp 1,6 Juta, Aqua Kecil Rp 10 Ribu hingga Terong Bakar Rp 15 Ribu
Beredar foto struk pembayaran makanan di tuktuk, Kabupaten Samosir, harga aqua kecil dibandrol Rp 10 ribu
Harga Makanan di Samosir Viral di Medsos, Aqua Kecil Rp 10 Ribu hingga Terong Bakar Rp 15 Ribu
TRIBUN-MEDAN.com - Danau Toba menjadai tujuan utama para pelancong di Sumatera Utara.
Keindahan alamnya memang tak perlu diragukan lagi.
Tak hanya itu, wisata kuliner di lokasi ini juga dapat memanjakan lidah para pelancong.
Namun beredar kabar tak sedap terkait harga makanan di sekitaran Danau Toba atau tepatnya di Tuktuk, Kabupaten Samosir.
Wisatawan mengeluhkan tidak wajarnya harga makanan yang dikenakan pemilik restoran.
Keluhan wisatawan ini salah satunya diunggah akun Facebook Marihot Simbolon di Grup Facebook Pature Samosir dimana anggota dalam grup tersebut adalah orang-orang Samosir.
Marihot Simbolon mengunggah sebuah foto struk pembayaran makanan yang dikenakan oleh pemilik restoran kepada wisatawan.
Dalam struk pembayaran tersebut harga makanan yang harus dibayar wisatawan yaitu Rp 1.613.000.
Item-item yang dipesan oleh wisatawan, di mana banyak harga-harga yang tidak wajar seperti harga satu botol aqua kecil Rp 10 ribu.
Marihot Simbolon dalam unggahan foto tersebut menuliskan kronologi kejadian.
• Viral Harga Makanan Tak Wajar di Samosir, Pemilik Kedai Tantang Bupati Rapidin Menindaknya
• Rencana Nikah 3 Januari, Perantau Yanto Simbolon Meninggal Kecelakaan Mudik Menuju Samosir
Berikut Postingan Lengkapnya;
Keluhan pengunjung terjadi lagi di Restoran Elios Tuktuk Samosir Kecamatan Simanindo
Copas.
Dalam perjalanan kami dengan rombongan besar menuju PANGURURAN kami menyempat kan makan di TUKTUK.
Betapa kecewa nya kami telah di tipu istri yang punya restoran.
ELIOS ini dimana waktu kami mau bayar di depan kami dalam ROMBONGAN BESAR MARAH MARAH.
Saya kaget ada apa TERNYATA WAKTU MAU BAYAR ROMBONGAN ini dikenakan harga yang sangat TIDAK PANTAS.
Karena misal nya EQUA saja dikenakan Rp 10.000 dan ikan biasa nya hanya Rp.50.000 di kenakan Rp.85.000 Dll.
Lalu si tukang bakar ikan itu ngomong sama saya AGAR SAYA MENEGOR nyonya nya itu karena kata nya sudah banyak yang tertipu dengan dia.
Lalu saya PERINGATI si ibu yang punya RESTORAN itu, saya katakan SAMOSIR lagi di galakkan oleh PRESIDEN jadi daerah WISATA TAPI KALAU CARA NYA BEGINI GIMANA JADINYA.
Eeeeh si ibu itu malah balik marah ke pada saya, dia bilang SILAKAN LAPOR ke mana tidak takut saya kata nya.
Lalu saya pikir, inilah akibat nya kalau masyarakat tidak sadar akan adanya kemajuan wisata.
BAGAIMANA MAU MAJU, KASIHAN DEH SAMOSIR KITA INI. Hati hati lah kalau berkunjung ke SAMOSIR.
KHUSUS UNTUK RESTORAN ELIOS kalau mau tidak ditipu JANGAN LAH MAKAN DISANA
Copas dari WAG".

Postingan ini sudah ratusan kali dibagikan para warganet. Mereka pun memberi respon yang beragam. Namun mayoritas para warganet meminta pemilik restoran ditindak.
Mereka pun meminta pemerintah segera turun tangan untuk mengatasi permasalahan yang kerap dialami wisatawan di Samosir.
Hingga berita ini ditayangkan Tribun Medan masih mencoba mengkonfirmasi soal kejadian ini.
Berita ini akan terus diupdate.
• Wisatawan Keluhkan Bau Ikan Busuk dari Kandang Babi di Tuktuk Hutairnga, Samosir
• Kapolda Sumut Ingatkan Pemkab Samosir agar Kapal Tak Kelebihan Muatan
Sekali Duduk Rp 115 Ribu, Juliati Terkejut
Kejadian sejenis tidak terjadi kali ini saja, sebelumnya Seorang wisatawan atas nama Juliati Sagala yang berkunjung ke kawasan Danau Toba juga pernah mengalami hal serupa.
Pengalamanya tersebut dia tuliskan ke media sosial Facebooknya. Ia mengeluhkan harga makanan dan minuman di pinggiran Danau Toba, Nainggolan, Samosir.
Bahkan, Juliati Sagala mengaku terkejut atas harga yang dianggap terlalu mahal. Faktur harga yang dipostingannya pun jadi viral di media sosial.

"Mohon pendapatnya diangka dongan par Samosir. (Mohon pendapatnya kepada teman orang Samosir).
Satu set meja Rp30.000
1 kopi hitam Rp15.000
Teh manis Rp 15.000*3=45.000
1 kopi saset Rp 15.000
Aqua Rp 10.000
Total Rp 115.000.
On ma biaya sahali hundul ditopi Tao Nainggolan.
Tarsonggot ma AU." (Inilah biaya sekali duduk di Tepi Danau Toba, Nainggolan. Terkejut aku)."
Demikian unggahan akun Facebook Juliati Sagala pada Jumat (4/12/2018) sekira pukul 02.45 WIB di salah satu grup Samosir.
Postingan Juliati ini pun ramai dibicarakan netizen.
"Sampe kapan pun gak bakal maju wisata danau toba ini, sebelum dirubah mental pamangus (rakus) sian lingkungan i!!!" komentar akun Toham Purba.
" Au pe parlapo sipanganon do di Tomok, jala dang adong dope hubereng jala hubege kejadian songonon. Sada kejadian namemburukkan parawisata di Samosir do on, mambahen mabiar pengunjung.
Jadi hurasa molo naeng mangan manang bersantai akka pengunjung di daerah wisata di Samosir jolo disukkun ma harga, molo dang wajar harga ditinggalhon ma unang sai adong upload nasongonon, dohot iba merasa risau. Hu Tomok be hamu ro, hu lapokku, mangan dohot minum harga Standar," tanggapan akun Ermauli Situmorang.
" Asal musim bulan dua bolas, lalap ma songon on postingan ta.....Godang nai na masa naso pola komentar hita.
Ta Coba hita ma mangallang lottong di bandara Kuala Namu. Arga na 49.000 per porsi amonge....dang adong komplain hita...
Tiba di Samosir on, sude gaor... Main fair ma hita bah... =Asa sonang sude bangso i... Ta pa bagak ma na hurang, ta tanding hon ma akka na hurang denggan... Sehat2 pangaratto songoni hita na tinggal di huta..." Komentar akun Bang Tigor Tambunan Pangaraji.
" Bagi aparat Pemda Samosir agar segera menertibkan para pedagang di daerah Pariwisata Samosir. Bagaimana bisa terus ramai pengunjung,kalau fasilitas dan Makanan nya serba MAHAL.
Aku asal dari Parbaba Pasir putih. Sudah banyak yg mengeluh kalau datang ke Samosir.
Aku asal dari Samosir jadi malu melihat dan mendengar bila disana serba MAHAL.
Kita Par Samosir Agar sama-sama mengimbau pada saudara kita di Samosir jangan membuat harga mahal." Komentar Yoga Situngkir Monang.
Diinformasikan, bahwa Pemerintah Daerah Kabupaten Samosir melalui Dinas Pariwisata telah memberitahukan atau mengedarkan surat pemberitahuan dan peringatan kepada para pedagang agar tidak sesuka hati memberikan harga jualannya.
Hal ini Pemkab Samosir mengawasi para pelaku usaha agar menjual dagangannya sesuai dengan harga standar.
Dalam stiker yang ditempel di warung-warung disebutkan Jika terbukti melanggar maka usahanya akan ditutup (*)