Lonjakan Penumpang di Penyeberangan Samosir ke Ajibata Saat Arus Balik Libur Nataru
Kendaraan mengantri di sepanjang jalan menuju dermaga penyeberangan Tomok, Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir
Penulis: Arjuna Bakkara |
TRIBUN-MEDAN.COM, SAMOSIR - Kendaraan mengantri di sepanjang jalan menuju dermaga penyeberangan Tomok, Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir dalam rangka arus balik liburan Natal dan Tahun Baru 2019, Sabtu (4/1/2020).
Lonjakan tersebut terjadi dua hari belakangan.
N boru Aritonang penduduk Jakarta calon penumpang Kapal Feri yang akan menyeberang mengatakan telah antri sejak jam 11 siang. Namun baru bisa menyeberang pada pukul 19.00 WIB.
"kami sudah antri sejak jam 11, lalu dapat tiket keberangkatan penyeberangan jam 7 nanti,"ujar boru Aritonang yang menunggu penyeberangan KM Tao Toba di Tomok.
Terpantau, hiruk pikuk penumpang juga terlihat di Pelabuhan Dermaga KM Ihan Batak/KM Porapora, di Ambarita. Dua hari terakhir penumpang semakin melonjak dan harus rela mengantri di pelabuhan.
Penumpang yang akan menyeberangkan mobilnya ke luat dari Samosir terus meningkat jumlahnya. Deretan mobil menunggu nomor antrian dan loket karcis juga terlihat sesak.
Di tempat lain, kapal-kapal penumpang non fery angkutan mobil juga terisi penuh.
Kursi-kursi nyaris tidak ada yang kosong dan para penumpang terlihat membawa sanak keluarga untuk bertolak dari Samosir.
Sementara itu, Jalan Lintas Sumatera juga teihat padat. Kendaraan ramai merayap dalam rangka arus balik libur Natal dan Tahun Baru di Tobasa.
Terpantau, personel Polres Tobasa kelelahan hingga kewalahan mengatur ramainya kendaraan yang melintas. Sayangnya, pengemudi banyak yang membangkangdan keluar dari jalur saling mendahului.
Sama seperti sehari sebelumnya, terlihat di Sepanjang Balige-Porsea kemacetan terjadi sejak siang hingga malam hari.
Kendaraan dari Arah Medan menuju Tarutung maupun sebaliknya sama-sama ramai. Angkutan penumpang di loket-loket juga padat, termasuk penumpang ada yang tidak kedapatan mobil sewa.
M Siburian salah satu sopit bus trayek Medan-Tarutung mengaku sudah terjebak macet hingga berjam-jam. Menurutnya, untuk menempuh jarak sekitar 20 Km antara Kota Balige dengan Kota Porsea bisa memakan waktu hingga 3 jam.
"Kami udah hampir tiga jam di jalan dari Porsea menuju Balige ini,"ujarnya.
Disampaikannya, kemacetan terjadj akibat tidak disiplinnya pengemudi. Seperti amatan Tribun Medan, kendaraan pribadi banyak yang mendahului tanpa peduli melawan arus.
Sementara kendaraan lain yang datang dari arah berlawanan menjadi terhenti. Kemudian, banyaknya kendaraan yang keluar dari persimpangan memperparah kemacetan.
Antara pengemudi juga tidak sedikit yang bisa menahan emosinya. Seperti terlihat di sepanjang jalan, saling serobot dan berkata kasar.
(Jun/Tribun-medan.com)