Eksekusi Jamaluddin di Rumah
Setelah Ikut Membantu Pembunuhan, Zuraida Hanum Sempat Tidur 2 Jam di Samping Jasad Jamaluddin
FAKTA BARU Zuraida Hanum Sempat Tidur 2 Jam di Samping Jasad Jamaluddin, Jefri Pratama dan Reza Pahlevi kembali ke lantai 3
Penulis: M Daniel Effendi Siregar | Editor: Hendrik Naipospos
FAKTA BARU Zuraida Hanum Sempat Tidur 2 Jam di Samping Jasad Jamaluddin
TRIBUN-MEDAN.COM - Saat rekonstruksi pembunuhan Hakim Jamaluddin di kamar tidur, terkuak fakta yang belum tersampaikan ke publik.
Otak pelaku, Zuraida Hanum, ternyata sempat tidur bersama Jasad Jamaluddin selama 2 jam.
• TERKUAK, Zuraida Hanum Jemput 2 Eksekutor dengan Toyota Camri BK 78 ZH sebelum Jamaluddin Pulang
• Foto-foto Penampakan Jamaluddin Dieksekusi di Atas Ranjang, Istri Rancang Serangan Jantung
Kronologi awal, Zuraida Hanum menjemput dua eksekutor yakni Jefri Pratama dan Reza Pahlevi.
Zuraida Hanum membawa keduanya naik ke lantai 3 sembari menunggu kedatangan Jamaluddin.
Setelah Jamaluddin tiba, almarhum lalu masuk ke kamar untuk tidur di sebelah Zuraida Hanum.
Jamaluddin dan Zuraida Hanum tidur bersama anak mereka berinisial K (5)
Posisi Zuraida di tengah atau persis di sebelah Jamaluddin.

• Rencana Gagal, Istri Jamaluddin dan Eksekutor Berdebat Usai Menghabisi Nyawa Suaminya
• Tutupi Jejak Rencana Pembunuhan, Istri Jamaluddin Minta 5 Bulan Tak Dihubungi Eksekutor
Setelah Jamaluddin tertidur pulas, Jefri Pratama dan Reza Pahlevi masuk ke dalam kamar.
Kehadiran Jefri dan Reza diketahui oleh Zuraida Hanum.
Jefri dan Reza langsung bekap kepala Jamaluddin dengan selimut hingga korban tak bisa bernafas.
Aktivitas pembunuhan ini sontak membuat K (5) terbangun.
Zuraida Hanum lalu menenangkan K.
Melihat perlawanan dari Jamaluddin, Zuraida membantu dua eksekutor dengan menahan kaki Jamaluddin.
• Kondisi Terkini Lokasi Pembuangan Jasad Hakim Jamaluddin sebelum Rekonstruksi
• TERKUAK, Zuraida Hanum Jemput 2 Eksekutor dengan Toyota Camri BK 78 ZH sebelum Jamaluddin Pulang
Setelah tak ada perlawanan, dua eksekutor memastikan kalau Jamaluddin sudah tewas dengan mengecek detak jantung.
Keduanya lalu meninggalkan kamar dan kembali ke lantai 3.
Di saat inilah Zuraida Hanum tidur sekitar 2 jam bersama jasad Jamaluddin.
Lalu sekitar pukul 4 pagi, eksekutor membuang jasad Jamaluddin ke jurang Kutalimbaru, Deliserdang.
RENCANA GAGAL
Tersangaka Zuraida Hanum dan dua eksekutor pembunuhan Jamaluddin sempat berdebat usai menghabisi Jamaluddin.
Zuraidah Hanum menginginkan pembunuhan suaminya seolah-olah karena serangan jantung.
Namun rencana ini gagal, karena para eksekutor tak melakukan tugasnya sesuai dengan yang direncanakan.
"Sesuai dengan rencana awal bahwa ZH menginginkan korban meninggal karena serangan jantung. Ini rencana skenario pelaku dengan membuat korban meninggal karena dugaan serangan jantung," ujar Kapolda Sumut Irjen Pol Martuani Sormin.
Masih dikatakan Kapolda Sumut Irjen Pol Martuani Sormin, terjadi perubahan skenario karena para eksekutor membunuh korban dengan cara membekapnya terlalu kuat sehingga di wajah korban terlihat adanya bekas lebam-lebam.

"Jadi di sini juga ada perdebatan karena tidak sesuai dengan rencana awal. Di mana dalam skenario, korban meninggal karena serangan jantung dan itu terjadi pada jam 01.00 WIB tanggal 29 November 2019. Namun, pelaku terkejut karena ada lebam-lebam merah pada wajah korban ini. Mereka tidak menduga karena semakin kuatnya saat membekap korban," jelas Kapolda Sumut Irjen Pol Martuani Sormin.
Melihat adanya memar atau lebam-lebam di wajah korban, sambung Irjen Martuani Sormin Siregar, ZH kemudian menyuruh JP dan RF untuk membawa dan membuang korban ke areal perkebunan.
"Karena ada meninggalkan jejak, ZH ini tidak memberi izin kepada pelaku karena pasti polisi mengungkap kasus ini bukan terkena serangan jantung. Terjadi perdebatan hingga akhirnya disepakati untuk membuang jenazah korban."
"Pokoknya istri korban berkeras bawa dan buang dari rumah dan membuangnya ke arah perkebunan yang ada di kawasan Kutalimbaru," kata Kapolda.

Kemudian jasad Jamaluddin telah diautopsi di RS Bhayangakara, Medan pada Jumat (29/11/2020) malam. Jenazahnya kemudian dibawa untuk dimakamkan di Nagan Raya, Aceh, Sabtu (30/11/2020).
Dalam kasus ini pihak kepolisian sudah berhasil mengungkap para pelakunya diantaranya adalah istri korban ZH (41), dan dua orang eksekutor yakni JP (42) dan RF (29).
Di mana, istri korban diketahui sebagai otak pelaku pembunuhan Jamaluddin.
Untuk diketahui bahwa Jamaluddin (55) merupakan warga Perumahan Royal Monaco Blok B No. 22 Kelurahan Gedung Johor, Kecamatan Medan Johor.
Korban ditemukan meninggal dunia di jurang areal kebun sawit milik masyarakat di Dusun II Namo Bintang Desa Suka Dame, Kecamatan Kutalimbaru, Deli Serdang, Jumat (29/11/2020) siang.
Pada saat ditemukan korban berada di dalam mobil Toyota Land Cruiser Prado BK 77 HD dalam keadaan kaku terlentang di bangku mobil nomor dua dengan kondisi tidak bernyawa lagi dengan posisi miring dengan wajah mengarah ke bagian depan.
(hen/tribun-medan.com)