Bocah Ini Tewas Digigit Setelah Pamer Ular Weling Tangkapan di Sekolah
Warga Kelurahan Pasirjati, Kecamatan Ujungberung, Kota Bandung, ini ditemukan tewas di rumahnya pada Rabu (22/1/2020).
Bocah Ini Tewas Digigit Setelah Pamer Ular Weling Tangkapan di Sekolah
TRIBUN-MEDAN.com - Iseng ingin pamer ular weling yang ditangkap di dekat rumahnya, Adi Ramdani (11) malah kehilangan nyawa.
Warga Kelurahan Pasirjati, Kecamatan Ujungberung, Kota Bandung, ini ditemukan tewas di rumahnya pada Rabu (22/1/2020).
Sang ibu menemukannya dalam keadaan menggaruk lantai dengan mulut berbusa.
Adi sendiri tewas setelah digigit ular weling tangkapannya.
Hal itu dijelaskan oleh Plt Camat Ujung Berung Didin Dikayuana saat dihubungi Kompas.com, Kamis (23/1/2020) pagi.
"Sebelum meninggal, dia menangkap ular weling di dekat rumahnya," ujar Didin.
Didin menjelaskan, ular yang ditangkap Adi sempat ingin diperlihatkan kepada teman-teman di sekolahnya.
• 278 Pasukan Gabungan Siap Amankan Perayaan Imlek ke 2571
• Plt Wali Kota Medan Sambut Baik Rencana BMKG Lakukan Survei Wilayah Rawan Gempa
Bersikukuh bisa ular weling sudah dibuang
Namun, tetangga Adi melarangnya karena tahu ular weling tersebut berbisa.
"Korban bersikukuh bahwa ular tersebut sudah dibuang bisanya dan rencananya korban akan menjual ular tersebut," jelas Didin.
Kemudian, pada saat memperlihatkan ke teman-temannya, Adi tidak sengaja digigit ular weling tersebut.
"Korban langsung pulang dan menyimpan lagi ular tersebut di akuarium rumahnya," ucapnya.
Sesampainya di rumah, Adi hanya sendirian.
Akibatnya, dia tidak mendapatkan pertolongan setelah digigit ular weling.
Ibu Adi yang menemukan anaknya dengan mulut berbusa mencoba membawa Adi ke RSUD Ujungberung, tetapi nyawanya tidak tertolong.
Rabu malam Tribun menyambangi rumah korban.
Puluhan orang tengah menjalani doa bersama.
Ibu dari mendiang masih syok atas peristiwa tersebut.
Teman mendiang, M Andri Karimullah (16) menceritakan ular itu ditemukan dekat sekolah Baitur Rahman, Nagrog. Korban menemukannya bersama teman-temannya Selasa (21/1/2020).
"Malamnya dibawa ke rumah. Paginya, mendiang berniat menjual ular itu," ujar Andri kepada Tribun Jabar, di rumah duka, Kota Bandung, Rabu (22/1/2020).
Menurut informasi yang diperolehnya, korban sempat memegang ular itu.
Kemungkinan salah memegang, ular itu mematuk korban.
"Saat ditemukan mendiang sudah dalam keadaan kejang-kejang pukul sembilan pagi," katanya.
Kakak korban, Asep Juhana (16) mengatakan saat itu kondisi rumah mereka tengah kosong, termasuk ibunya yang tengah keluar.
"Adik sempat dibawah ke Rumah Sakit Umum Daerah Ujungberung jam setengah sepuluh pagi. Dokter hanya bilang adik saya sudah tidak terselamatkan," ujarnya.
Ia menambahkan, adiknya di makamkan di TPU Nagrog Rabu sore.
Doa bersama di rumah Hadi Ramdani (11), bocah yang tewas digigit ular weling/Tribun Jabar/Ery Chandra.
MEMATIKAN
Gigitan ular weling memang mematikan. Hal ini bahkan dijelaskan Panji Petualang melalui salah satu vlog-nya.
Menurut Panji Petualang, ular weling atau bungarus candidus termasuk dalam suku atau golongan Elapidae.
Ular berbisa itu masuk ke dalam keluarga besar ular kobra.
"Ular weling jenis Bungarus spesies, Bungarus adalah keluarga ular golongan Elapidae yang masuk dalam keluarga besarnya kobra, hanya mereka berbeda spesies," ujarnya.
Di antara ular Elapidae, ular berbisa itu termasuk pasif dan cenderung jinak. Berbeda dengan ular king kobra yang sangat agresif.
"Di antara jenis elapidae, memang jenis bungarus termasuk ular yang pasif, tidak seperti king kobra yang sangat agresif, bungarus cenderung jinak," kata Panji Petualang.
Namun, tetap saja ancaman gigitan ular berbisa itu tak bisa dielakkan. Apalagi jika ular weling merasa terusik atau terancam.
Saat sang ular berada dalam kondisi terancam, maka akan lansgung melancarkan gigitan.
"Ketika mereka merasa terusik dan terancam, mereka tak akan segan menggigit," katanya.
Panji Petualang menyebut, ular weling memang sulit ditebak. Ular tersebut disebut nyaris mirip dengan ular paling mematikan di dunia, yaitu ular laut.
"Ular weling, berbisa namun pasif, aktif di malam hari, hampir mirip ular paling mematikan di dunia yaitu ular laut, namun mereka sulit ditebak," katanya.
Ia pun menyebut, secara umum ular berbisa itu sudah memiliki bisa ular sejak menetas dari telurnya.
Hal inilah yang perlu diwaspadai. Gigitan ular berbisa yang masih kecil, termasuk ular weling, jauh lebih mematikan.
"Sejak menetas dari telur, ular berbisa sudah berbisa bahkan gigitannya justru lebih berbahaya drai ular lebih besar," kata Panji Petualang.
Hal ini disebabkan ular yang masih kecil belum bisa mengontrol bisa dalam tubuhnya.
"Ular kecil belum bisa mengontrol dari bisa yang mereka keluarkan," katanya.
Sebagai informasi tambahan, diolah Tribunjabar.id dari berbagai sumber, ular weling ini banyak di temukan di Asia Tenggara.
Di Indonesia, jenis ular ini menyebar di Jawa hingga Bali. Biasanya, ular weling kerap ada di kawasan pedesaan hingga perkotaan.
Ular berbisa itu kerap hidup di saluran air, semak-semak, hingga sawah, dan perkebunan.
Selain itu, ular itu pun kerap hidup di hutan, bukit, tanah yang berpasir, hingga bebatuan.
Ular weling penampakannya belang-belang. Warnanya biasanya hitam putih, atau kuning putih.
Selain itu, ular weling memang memiliki bisa ganas yang mematikan.
Jenis bisanya, yakni neurotoksin. Bisa tersebut memang ganas sehingga bisa menyebabkan kematian.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Iseng Pamer Ular Weling Tangkapan, Bocah Ini Tewas Digigit", dari tribunjabar.id dengan judul Cerita Bocah di Bandung Tewas Digigit Ular Weling, Ditangkap Sehari Sebelumnya Semula Hendak Dijual
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Iseng Pamer Ular Weling Tangkapan, Bocah Ini Tewas Digigit"