SSB Bima Jawara Festival SSB Manunggal di Marelan
SSB besutan Kujen dan Agustiar ini berhasil unggul dari 58 tim yang ikut dalam festival yang diadakan SSB Manunggal.
TRIBUN-MEDAN.com - Tim Sekolah Sepak Bola (SSB) Bima keluar sebagai jawara dalam festival SSB di Marelan yang diadakan oleh SSB Manunggal.
SSB besutan Kujen dan Agustiar berhasil unggul dari 58 tim yang ikut dalam festival yang diadakan SSB Manunggal.
"Alhamdulillah kita bisa keluar sebagai juara dalam ajang ini,"kata Pelatih SSB Bima, Kujen, Sabtu (25/1/2020).
Ia mengaku timnya bisa menjadi jawara karena selalu latihan seminggu tiga kali di lapangan Tanah 600 Marelan.
Saat latihan, akunya, pihaknya selalu memotivasi para pemain dengan semangat abang-abang mereka yang sudah sukses.
"Jadi kita beri motivasi kepada mereka dan saya contohkan kepada abang-abang mereka yang sudah banyak menang dalam even. Saya juga mendatangkan abang-abang mereka saat latihan,"terangnya.
SSB Bima yang sudah berdiri sejak tahun 2006 ini sudah banyak mengeluarkan para pemain sepak bola yang bisa dibilang berhasil.
Kujen mengaku, saat event tersebut ada empat lapangan yang digunakan dan pertandingan itu 7 lawan 7 dengan waktu 2x10 menit.
"Disitu, sebelum bertanding saya juga mengatakan kepada para pemain untuk lebih mementingkan kekompakan tim dan menjaga stamina mereka,"katanya.
Sehingga, akunya, pertandingan yang tengah diikuti kemarin para pemain bisa membuahkan hasil kemenangan dan membawa nama harus SSB Bima.
"Ini merupakan prestasi yang patut kita banggakan, di mana tim SSB Bima bisa keluar sebagai juara dan mengalahkan 57 tim lainnya yang turut meramaikan ajang pertandingan antar SSB ini,"ujarnya.
Ia berharap kepada para pemain untuk lebih mementingkan kerja sama tim di mana pun mereka bertanding.
"Saya juga mengajarkan kepada mereka untuk mengetahui kondisi teman dan membaca strategi dari kawan satu tim. Kita juga mengajarkan bagaimana memecahkan konsentrasi lawan saat bermain di lapangan,"terangnya.
Itu semua, sambungnya, ternyata bisa diikuti dan diaplikasikan para pemain sehingga SSB Bima keluar sebagai juara.
Perlu diketahui, masih dikatakan Kujen, SSB Bima yang ikut dalam event ini rata-rata kelahiran tahun 2008. "Jadi mereka masih sangat muda dan disitu bisa kita asah bakat mereka,"katanya.
Kujen juga menyatakan untuk pemain kelahiran 2002 yang merupakan pemain besutan SSB Bima sudah banyak yang meraih prestasi.
"Mereka ini yang memotifasi para pemain kelahiran 2008 saat hendak bertanding sehingga menimbulkan semangat,"ujarnya.
Kujen mengatakan, para pemain kelahiran 2002 dari SSB Bima ada yang sudah pernah semi Final Danone di Stadion Teladan.
"Satu siswa kita juga ada yang ikut ke Belgia. Di mana saat itu ada seleksi di Medan dan yang piawai sebanyak tiga orang akan mewakili ke Belgia untuk latihan. Nah, satu diantaranya siswa kita,"terangnya.
Itu, aku Kujen, yang membuat siswa SSB Bima kelahiran 2008 menjadi semangat berlatih.
"Mereka juga mau dan ingin seperti abang-abang mereka yang sudah berhasil," katanya.
(akb/tribun-medan.com)