TRIBUN-MEDAN-WIKI: Mengenal Lebih Dekat Medan Barista Community (MBC)
Medan Barista Community (MBC) terbentuk pada enam tahun silam di Kota Medan.
Laporan Reporter Tribun Medan/Aqmarul Akhyar
TRIBUN-MEDAN-WIKI.com – Berbagai komunitas di Kota Medan dapat ditemui, baik dari komunitas seni maupun komunitas-komunitas yang unik. Salah satunya komunitas Medan Barista Community (MBC), yang berdiri enam tahun silam di Kota Medan.
Public Relation MBC, Irfan Muazir Iskandar Marpaung, mengatakan terbentuknya Komunitas MBC ini, awalnya dibentuk oleh barista-barista senior di Kota Medan sejak 2013.
Komunitas MBC dibentuk bertujuan untuk tempat bertukar teknik antaranggota MBC. Baik untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam penyajian kopi, maupun hal lainnya.
Tak hanya itu, perkembangan tentang kopi sering juga dibahas MBC dalam sebuah wadah grup di media sosial WhatsApp.
Bahkan, mereka pun juga kerap melangsungkan aktivitas dalam sebuah project kecil-kecilan. Mulai dari belajar bersama di beberapa daerah penghasil kopi, sampai dengan hadir dalam festival-festival Cofee Shop di Kota Medan.
 
Di komunitas ini, setiap anggota akan belajar empat hal yang mendasar untuk menjadi seorang barista.
Empat hal ini yang wajib dikuasai, yaitu Hospitality (Pelayanan), Higienis (Kebersihan), Product Knowledge (Pengetahuan Produk), dan Skill (Keahlian).
Selain itu, para barista juga perlu mengasah kemampuan melalui diskusi-diskusi dengan petani kopi.
“Jadi, inilah tujuan dibentuknya MBC di Kota Medan. Hal ini semata agar MBC menjadi paguyuban yang tergerak dari hati sendiri,” kata Irfan, Rabu (28/1/2020).
Komunitas ini memiliki konsep paguyuban. Tidak ada struktur seperti ketua atau sekretaris. Namunm, di MBC ada penekanan utnuk menghormati sesama dan senior yang terlebih dahulu mendirikan komunitas tersebut.
Vsi dari MBC ialah untuk memajukan komoditas industri kedai-kedai atau coffee shop yang ada di Kota Medan. Kedua, meningkatkan SDM Barista dan diakui serta dihargai statusnya pada masyarakat luas. Kemudian mempunyai kualitas yang sama anatar pelaku industri kopi atau menstandardkan kualitas antarkedai kopi.
Irfan berharap masyarakat bisa memberikan dukungan pada kegiatan atau event-event yang digelar MBC.
Selain itu, pemerintah setempat terutama Pemko Medan, turut mendukung kegiatan MBC.
“Setidaknya menghargai profesi barista, jadi industri kopi lebih diperhatikan misalnya, sistem pajak yang diringankan oleh pemerintah,” ujarnya.
(cr22/tribun-medan.com)


 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
				
			 
											 
											 
											 
											