Remaja 16 Tahun Bunuh Diri, Depresi Akibat Dibully oleh Guru
Seorang remaja laki-laki 16 tahun bunuh diri akibat depresi dibully oleh guru sekolah.
Remaja 16 Tahun Bunuh Diri, Depresi Akibat Dibully oleh Guru
TRIBUN-MEDAN.com - Perundungan terlepas dari kapan dan di mana itu terjadi, tidak pernah dapat diterima.
Tapi apa yang terjadi ketika seseorang diintimidasi dan dipermalukan oleh orang-orang yang seharusnya berperan untuk melindungi, seperti guru sendiri?
Satu keluarga yang tidak beruntung, harus merasakan sakit setelah kehilangan putra mereka, yang bunuh diri akibat dibully oleh gurunya sendiri.
Seorang remaja putra 16 tahun kelahiran Penang, Malaysia, bernama S.K. Logamitraa.
Ia bunuh diri pada Selasa (4/2/2020), setelah diduga menderita depresi, yang disebut disebabkan oleh guru sekolahnya sendiri.
Ini diungkapkan oleh Presiden Kural Tamil Malaysia David Marshel, yang berbicara atas nama keluarga almarhum.
Menurutnya, kasus ini dimulai ketika bocah 16 tahun itu meminta untuk pindah kelas, setelah ditempatkan di kelas yang terakhir.
Dia mengajukan banding, tapi ditolak oleh sekolahnya.
Juga dikatakan bahwa guru kelasnya sering mempermalukan almarhum dengan menegur rambut dan pakaiannya.
“Bulan lalu, Logamitraa disuruh untuk melepas celananya karena dianggap terlalu ketat dan memaksanya memakai celana pendek untuk sisa hari itu.
Bahkan gantungan kunci favoritnya, yang telah lama dipakainya, diambil guru itu darinya karena dianggap sebagai benda tajam.
Almarhum ditemukan oleh ibunya sendiri, dalam keadaan gantung diri.
Ia menggunakan selimut, yang diikat ke kipas langit-langit kamarnya pada Selasa sore.
Dia sempat dilarikan ke rumah sakit, tapi dinyatakan meninggal sebelum sempat ditangani.
Ibunya menyesal karena terlalu mendorongnya untuk belajar lebih giat dan dia bisa diterima di kelas yang lebih baik.
Bahkan, pada hari kematiannya, ia seharusnya menghadiri kelas pertama, untuk meningkatkan nilainya.
#Remaja 16 Tahun Bunuh Diri, Depresi Akibat Dibully oleh Guru