Demo Save Babi
Aksi #SaveBabi, Boasa Simanjuntak: Banyak Jenderal Dilahirkan dari Usaha Ternak Babi
Ketua aksi #SaveBabi Sumatera Utara, Boasa Simanjutak menegaskan, bahwa peternak dan pedagang daging babi menolak wacana pemusnahan babi
Penulis: Muhammad Anil Rasyid | Editor: Hendrik Naipospos
T R I B U N-MEDAN.com - Ketua aksi #SaveBabi Sumatera Utara, Boasa Simanjutak menegaskan, bahwa peternak dan pedagang daging babi menolak wacana pemusnahan babi akibat wabah virus Hog Cholera dan African Swine Fever (ASF) di Sumatera Utara.
Hal ini ditegaskan Boasa Simanjuntak saat berorasi di depan kantor DPRD Sumut, Jalan Imam Bonjol, Kota Medan, Senin (10/2/2020).
Ia menegaskan bahwa babi merupakan masa depan dari masyarakat Batak.
Terlebih, banyak orang Batak saat ini bisa bersekolah dan hidup dari berternak dan menjual daging babi.
"Sudah banyak jendral Batak yang lahir dari babi (dibesarkan berkat usaha ternak babi). Sudah banyak profesor yang lahir dari babi dan tidak menutup kemungkinan biaya para anggota dewan saat mencalonkan diri sebagai calon anggota legislatif," ucap Boasa Simanjuntak.
Dalam kesempatan tersebut, Boasa Simanjuntak juga meminta kepada Presiden Jokowi untuk segera menyelesaikan permasalah virus babi yang mewabah di Sumatera Utara.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga meminta kepada polisi untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait dengan wabah virus babi yang ada di Sumatera Utara karena dinilai mencurigakan.
"Karena tidak menutup hal ini merupakan konspirasi," ucapnya.
• Video dari Udara aksi #SaveBabi Massa Mengular Lebih 100 Meter
• Aksi Damai Gerakan #SaveBabi Bikin Jalanan Macet Hingga Dua Jam di Lapangan Merdeka
Video dari udara
Massa aksi #SaveBabi tumpah ruah di jalanan Kota Medan, Senin (10/2/2020).
Tidak tahu pasti berapa jumlah orang yang hadir dalam aksi #SaveBabi ini, namun diperkirakan jumlahnya mencapai puluhan ribu.
Beredar rekaman massa aksi #SaveBabi dari atas gedung Forum Nine Jalan Imam Bonjol Medan.
Massa tampak mengular lebih 100 meter.
Tonton video;
• Ini 6 Poin Tuntutan Massa aksi #SaveBabi Mulai dari Penolakan Sertifikasi hingga Tuntutan Ganti Rugi
• Detik-detik Massa #SaveBabi Tumpah Ruah di Jalanan, Ribuan Orang Pakai Ulos Geruduk DPRD Sumut
Peserta aksi datang dari berbagai lokasi di Sumatera Utara.
Bahkan ada yang dari kabupaten sekitar Danau Toba.
Mereka mengenakan pakaian putih, menggunakan ulos dan sortali (pengikat kepala).
Awalnya massa berkumpul di Lapangan Merdeka Medan pukul 08.00 WIB.
Sebelum memulai aksi, mereka menggelar kebaktian singkat.
• Massa Berdoa sebelum Aksi #SaveBabi, Pakai Ulos hingga Senandungkan Lagu O Tano Batak
• Breaking News: Massa Demo #SaveBabi Kumandangakan Lagu O Tano Batak
Adapun tuntutan massa yakni;
1. Menolak pemusnahan ternak babi
2. Menolak isolasi ternak babi
3. Menolak sertifikasi (surat keterangan ternak babi)
4. Menolak restocking ternak babi
5. Mendesak pemerintah segera menangani penyakit ternak babi
6. Mendesak pemerintah bertanggung jawab atas kerugian masyarakat akibat matinya ternak babi.
Kepada awak media, seorang peserta demo bermarga Tampubolon (50) menyampaikan ada 20 ribu orang yang ikut dalam aksi ini
Korlap yang berada di atas truk menginstruksikan agar para pendemo tetap jaga barisan.
Ditelepon Jokowi
Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, mengaku ditelpon oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo karena berencana akan memusnahkan seluruh ternak babi.
Menurut mantan Pangkostrad ini, ia bukan mau memusnahkan seluruh hewan ternak babi.
Tapi agar virus Hog Cholera dan ASF dapat musnah.
• Imbau Masyarakat Tak Terprovokasi, Pemprov Sumut Siap Diskusikan Pengendalian Virus Babi
• Ternak Babi Mati karena Virus di Dairi Sudah Tembus 12 Ribu
Rencana itu tak direalisasikan keran dirinya masih memikirkan nasib para peternak, bagaimana nantinya jika pemusnahan ini dilakukan.
Perihal ini dikatakannya saat berkunjung ke Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) Wilayah Sumut dan pembukaan program menanam pohon di Chapel PGI Wilayah Sumut, Jalan Selamat Ketaren, Medan Estate, Deli Serdang, Jumat (24/01/2020).
Dihadapan para jemaat gereja, Edy Rahmayadi menjawab telepon Presiden malah meminta bantuan untuk dapat menyelesaikan masalah ini.
"Demi Tuhan saudara-saudaraku, tolong ini diluruskan semua karena jadi polemik seluruh Indonesia.
Pak Jokowi bertanya sama saya, kan saya jawabnya pun susah hanya gara-gara babi.
Sudahlah Pak, ijinkan saya mengatasi itu semua. Ya sudahlah Pak Edy, begitu kata Pak Jokowi," ungkap Edy.
• Massa Berdoa sebelum Aksi #SaveBabi, Pakai Ulos hingga Senandungkan Lagu O Tano Batak
• Atasi Virus ASF, Pemerintah Pilih Kabupaten Nias Jadi Lokasi Pembibitan Ternak Babi
Kemudian, Edy Rahmayadi meminta para pendeta agar ikut meluruskan kepada masyarakat bahwa dirinya tidak memiliki rencana untuk memusnahkan ternak babi di Sumut.
Dimaksudnya pemusnahan, bukan pada ternak babi, tetapi ke penyakit babi itu sendiri.
Akibat adanya usulan akan memusnahkan seluruh ternak babi ini, membuat ia tidak nyaman dalam menjalankan tugas hari-hari. Sebab, selalu ada saja orang yang malah membuat isu lain.
"Saya minta tolong saudara-saudaraku, di depan tempat orang-orang yang beriman ini, saya sampaikan, saya akan menyelesaikan wabah (penyakit demam babi) ini," ujar Edy.
• Edy Rahmayadi Kesulitan Biaya Mau Musnahkan Babi yang Kena Virus ASF di Sumut
• Meski Pemprov Bantah Musnahkan Babi, Aksi #SaveBabi Tetap Berlangsung, Bakal Demo ke Kantor Gubsu
Mantan Pangkostrad itu menyebutkan seluruh binatang di dunia adalah makhluk ciptaan Tuhan.
"Sehingga omong kosong lah kalau ada orang bilang karena saya Islam, sehingga babi itu semua dimusnahkan.
Waduh, berdosa saya ini sampai nanya orang Jakarta, apa salah babi itu sama kau Ed (Edy), katanya," cerita Edy disambut tawa hadirin.
(cr23/tribun-medan.com)