KKB Papua Klaim Rebut Senjata Prajurit TNI di Helikopter yang Hilang, Penjelasan Kodam Cenderawasih

Panglima Kodam XVII/Cenderawasih membenarkan bahwa helikopter MI-17 milik TNI Angkatan Darat yang hilang di Papua, telah telah ditemukan.

Editor: Tariden Turnip
facebook
KKB Papua Klaim Rebut Senjata Prajurit TNI di Helikopter yang Hilang, Penjelasan Kodam Cenderawasih. Puing helikopter TNI yang hilang di Papua 

KKB Papua Klaim Rebut Senjata Prajurit TNI di Helikopter yang Hilang, Penjelasan Kodam Cenderawasih

Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua sudah mengunggah foto foto penemuan puing-puing helikopter yang diklaim helikopter MI-17 milik TNI Angkatan Darat yang dinyatakan hilang 28 Juni 2019.

Foto-foto ini disertai klaim mengejutkan soal pemicu jatuhnya helikopter dan nasib senjata anggota TNI yang ada di dalam heli nahas tersebut.

Setelah foto-foto ini viral, akhirnya TNI AD kembali membuka pencarian helikopter MI-17 milik TNI Angkatan Darat yang saat itu mengangkut 12 orang  (tujuh kru dan lima personel Satgas Yonif 725/Wrg yang akan melaksanakan pergantian pos).

Helikopter MI-17 dengan nomor registrasi HA-5138 terbang dari Bandara Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Jumat (28/6/20219) pukul 11.44 WIT, dan dijadwalkan landing di Bandara Sentani Jayapura pukul 13.11 WIT.

Pada pukul 14.00 WIT, heli tersebut hilang kontak dari Base Ops Lanud Silas Papare Sentani Jayapura. 

Akhirnya setelah tujuh bulan lebih, Senin (10/2/2020), Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab membenarkan bahwa helikopter MI-17 milik TNI Angkatan Darat yang hilang di Papua, telah ditemukan.

Asaribab memastikan lokasi penemuan heli MI-17 yang sempat hilang kontak di Pegunungan Bintang, Papua, pada 28 Juni 2019 lalu.

"Heli MI-17 Penerbad No Reg HA 5138 telah ditemukan di salah satu tebing di Pegunungan Mandala, Distrik Oksop, Kabupaten Pegunungan Bintang," ujar Herman melalui keterangan tertulis, Senin (10/2/2020).

Asaribab bersama Bupati Pegunungan Bintang Constan Oktemka dan Komandan Korem 172/PWY Kol Inf Binsar Sianipar ikut langsung dalam penerbangan pencarian.

Mereka menggunakan Helikopter AS 350 B2 milik Demonim Air.

Titik jatuhnya Helikopter MI-17 milik TNI AD yang hilang kontak di Pegunungan Bintang, Papua, Senin (10/02/2020).

Titik jatuhnya Helikopter MI-17 milik TNI AD yang hilang kontak di Pegunungan Bintang, Papua, Senin (10/02/2020).(dok. Pendam XVII/Cenderawasih)

Adapun, puing-puing heli MI-17 ditemukan sekitar pukul 09.00 WIT. Setelah ini, pihak TNI dengan instansi terkait akan mengupayakan proses evakuasi.

"Betul, tadi saya melihat langsung lokasi puing dari ketinggian 12.500 feet", kata Pangdam Asaribab.

Menurut Asaribab, evakuasi harus dipersiapkan dengan matang, mengingat lokasi puing berada di tebing dengan sudut hampir 90 derajat.

Menurut Asaribab, titik jatuhnya MI-17 dianggap sakral oleh masyarakat setempat, sehingga ia meminta restu dari warga setempat.

Helikopter MI-17 milik TNI AD.
Helikopter MI-17 milik TNI AD. (Dok. Istimewa)

Pangdam XVII /Cenderawasih juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bupati dan masyarakat Pegunungan Bintang serta unsur TNI - Polri atas partisipasinya sebagai pemberi informasi dan penunjuk jalan dan memberikan dukungan sehingga heli yg jatuh telah ditemukan.

"Mengingat lokasi tersebut masih dianggap sakral oleh masyarakat, kami juga mohon ijin dan restu kepada seluruh masyarakat, khususnya masyarakat Distrik Oksop untuk mendukung kami dalam misi kemanusiaan.

Kami akan melakukan kegiatan evakuasi bagi para prajurit kami yang gugur dan menjadi korban dalam kecelakaan heli tersebut", kata Pangdam Asaribab di Bandara Oksibil.

Wakil Kepala Penerangan Komando Daerah Militer XII Cenderawasih Letnan Kolonel (Inf) Dax Sianturi menegaskan pernyataan dari kelompok kriminal bersenjata bahwa mereka yang telah menembak helikopter MI-17 di Distrik Oksop hanyalah sebuah propaganda.

”Sudah lama tidak ada pergerakan kelompok separatis bersenjata di Pegunungan Bintang.

Pernyataan itu hanyalah propaganda,” kata Dax.

Sebelumnya, pada Minggu kemarin, juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka, Sebby Sambom, mengklaim, pihaknya terlibat insiden jatuhnya helikopter TNI pada Juni 2019 tersebut.

Kelompok pimpinan Nason Mimin disebut bertanggung jawab menembak jatuh helikopter itu.

”Kelompok itu telah menemukan puing-puing helikopter.

Mereka sudah mengambil senjata milik para penumpangnya pada 4 Februari 2020,” kata Sebby.

Helikopter ini dipiloti Kapten CPN Aris membawa 12 penumpang dan crew terbang dari Okbibab ke Oksibil.

Adapun nama-nama awak helikopter tersebut yaitu:

Kapten CPN Aris (pilot),

Lettu CPN Bambang (pilot),

Lettu CPN Ahwar (co pilot),

Serka Suriyatna,

Serda Dita,

Praka Dwi Purnomo

dan Pratu Aharul.

Sedangkan penumpang yang merupakan anggota Yonif 725/WRG yaitu:

Serda Ikrar Setya Nainggolan,

Pratu Yanuarius Loe,

Pratu Risno,

Prada Sujono Kaimuddin,

dan Prada Tegar Hadi Sentana. 

KKB Papua Klaim Rebut Senjata Prajurit TNI di Helikopter yang Hilang, Penjelasan Kodam Cenderawasih

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Helikopter MI-17 yang Hilang di Papua Akhirnya Ditemukan"
Penulis : Kontributor Jayapura, Dhias Suwandi

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved