Wawancara Eksklusif: Sahari Gultom Ungkap Perasaan Lebih Pilih Latih Timnas Ketimbang PSMS
PSMS Medan harus bangga memiliki pelatih seperti Sahari Gultom. Ia kini menjadi bagian PSSI khususnya menangani Tim Nasional
Penulis: Ilham Fazrir Harahap |
Target bersama Timnas ini sebenarnya saya masih belajar lagi dan mencari ilmu dari pelatih Shin Tae-yong. Kita masuk di jajaran pelatih itu, tujuannya agar dapat ilmu juga dari mereka. Sehingga nanti bisa disebarkan ilmu yang didapat itu sama semua orang.
Kalau target khusunya tidak ada. Karena memang untuk pelatih kipernya itu masih rekannya Coach Shin Tae-yong dari Korea. Nah saya kam bagian staf pelatihnya masuk dalam itu.
Bagaimana Menurut Anda Bisa Bekerja Sama dengan Coach Shin Tae-yong?
Kemarin waktu kita TC di Thailand sekitar 10 hari bersama Timnas U-19, ada program fisik yang sangat bagus sekali ia terapkan kepada pemain. Metode yang dia buat itu sangat bagus, cuma memang kendala bahasa saja harus ada yang penerjemahnya.
Satu metode latihan fisik yang diterapkan kemarin itu, latihan sehari tiga kali loh. Sudah seperti makan saja. Kami yang staf pelatih sempat bingung dan bertanya-tanya juga dengan dia. Kemudian kami tanya kenapa tiga kali latihannya dalam sehari, dia jawab dengan santai saja. Dia jawabnya sederhana saja, kami di Korea biasanya latihan empat kali. Di situ kami tidak bisa jawab, mau bagaimana lagi.
Bagaimana Ruang Kerja Selama di Timnas nanti?
Belum tahu bagaimana nanti setelah 10 hari jalani TC. Yang pasti saya kan masuk dalam Staf, berarti saya nanti bakal ngantor juga. Sistem kerjanya sekarang seperti itu. Kita bukan cuma di lapangan saja, tapi ada masuk kantor juga.
Sama seperti yang kerja kantoran, ada meja dan komputer. Nah di sana juga nanti seperti itu sistemnya. Saat lagi kosong tidak ada latihan di kantornya.
Tapi poin utama aku dikontrak oleh PSSI itu sebagai Pelatih Kiper U-19. Kemudian poin kedua di situ, saya masuk dalam Staf bagian tehknik. Artinya aku kerja sekarang di PSSI.
Nah ruang lingkup kerjanya itu, bisa saja aku nantinya di tim Senior, tim U-23, tergantung Coach Shin Tae-yong.
Kenapa Memilih Timnas Ketimbang PSMS?
Yang pertama ini karena panggilan negara. Ketika PSSI minat jasa kita kenapa tidak? Toh ini kan buat sepak bola Indonesia juga. Kemudian ada kesempatan.
Tidak semua orang dapat kesempatan untuk bergabung dengan Timnas, makanya ketika ada tawaran itu saya harus pilih. Tidak bisa dua-duanya.
Tapi, bagaimana pun PSMS tetap dihati saya. PSMS tahun ini harus bisa tembus naik ke Liga 1. Saya akan tetap pantau perkembangannya nanti.
Bagaimana Pesan Anda untuk Kiper Muda Khususnya Anak Medan Agar Bisa Bergabung dengan Timnas ?