12 Jasad TNI Ditemukan di Antara Puing Helikopter Jatuh di Pegunungan Bintang, 9 Bisa Dikenali
Tim evakuasi telah berhasil mencapai lokasi puing-puing Heli MI-17 Penerbad No Reg HA 5138, pada Jumat (14/2/2020), sekitar pukul 12.30 WIT.
"Identitas 9 jenazah bisa kita kenali dari pakaian dan atribut yang mereka kenakan.
Sedangkan 3 jenazah lagi masih diperlukan proses identifikasi lebih lanjut," kata Binsar melalui keterangan tertulis, Jumat siang.
Mengingat kondisi cuaca dan medan yang sangat ekstrem, tim belum bisa melakukan evakuasi jenazah pada Jumat sore.
Menurut rencana, proses evakuasi jenazah akan dilakukan pada Sabtu besok.
"Direncanakan besok proses evakuasi jenazah akan kita mulai.
Tim akan membawa turun jenazah ke titik yang bisa dijangkau oleh heli kita, untuk selanjutnya dievakuasi melalui udara," ujar Binsar.
Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab beserta seluruh prajurit menyatakan dukacita dan belasungkawa yang mendalam kepada seluruh keluarga prajurit yang gugur dalam kecelakaan Heli MI-17.
Mereka gugur saat melaksanakan tugas mulia di wilayah Papua.
Sebelumnya, Helikopter MI-17 dengan nomor registrasi HA-5138 milik Penerbangan TNI AD hilang kontak saat terbang dari Bandara Oksibil Kabupaten Pegunungan Bintang ke Bandara Sentani Jayapura, Papua, Jumat (28/6/2019).
Helikopter itu hilang kontak sekitar pukul 14.00 WIT, saat menjalani misi penerbangan.
Helikopter dilaporkan membawa 12 orang, terdiri dari 7 orang kru dan 5 orang personel Satgas Yonif 725/Wrg yang akan melaksanakan pergantian pos.
Menurut informasi dari Base Ops Lanud Silas Papare Sentani, Jayapura, helikopter dengan nomor registrasi HA-5138 itu sedianya melaksanakan misi pendorongan logistik ke Pos Udara Pengamanan Perbatasan di distrik Okbibab, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
Sebagian pos pengamanan TNI di perbatasan Indonesia dan Papua Nugini – yang dikenal sebagai pos udara – hanya dapat ditempuh dengan pesawat udara dan helikopter.
Adapun nama-nama awak helikopter tersebut yaitu:
Kapten CPN Aris (pilot),