Jet Tempur F-16 TNI AU Generasi Pertama Diupgrade hingga Terbang 20 Tahun Lagi, Ini Kecanggihannya
Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara (AU) sukses melakukan uji coba pesawat tempur F-16 A/B Block 15 (generasi pertama milik TNI AU).
Jet Tempur F-16 TNI AU Generasi Pertama Diupgrade hingga Terbang 20 Tahun Lagi, Ini Kecanggihannya
Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara (AU) sukses melakukan uji coba pesawat tempur F-16 A/B Block 15 (generasi pertama milik TNI AU) hasil pembaruan yang dipiloti Dwayne "Pro" Opella di Apron Skadron Udara 3 Lanud Iswahjudi, Madiun, Jawa Timur, Selasa (18/2/2020).
"Dengan terbangnya pesawat TS-1610, telah menjadi bukti pencapaian, bahwa anak bangsa juga mampu untuk meng-upgrade secara mandiri pesawat tempur yang dimiliki Indonesia," ujar Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Yuyu Sutisna dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (19/2/2020).
Yuyu mengatakan, pesawat tempur F-16 berhasil diperbarui dalam program Enhanced Mid-Life Update (EMLU) – The Falcon Structural Augmentation Rodmap (Falcon STAR) yang dilakukan TNI AU dibantu PT Dirgantara Indonesia.
Di mana dalam proyek ini juga melibatkan Lockheed Martin, pengawas dari pabrik pesawat F-16 di Amerika Serikat.

Yuyu mengatakan, meskipun menemui beberapa kendala, namun program Falcon Star dan EMLU dirasa berhasil melahirkan pesawat perdana untuk kembali mengudara di langit Indonesia.
KSAU juga menjelaskan, program Falcon Star dan EMLU bertujuan untuk meningkatkan kemampuan airframe, avionic, dan armament system pesawat F-16 A/B Block 15, serta memaksimalkan usia pakainya menjadi 8.000 actual flying hours atau mampu terbang untuk 20 tahun ke depan.
"Kita harus bangga bahwa bangsa Indonesia sudah mampu meng-upgrade pesawat F-16 menjadi lebih canggih setara dengan pesawat paling baru, yang mampu membawa persenjataan rudal jarak jauh, dilengkapi radar dan avionic terbaru," tegas dia.
Selain itu, Yuyu juga menambahkan, pihak-pihak terkait diharapkan dapat meningkatkan kerja sama dengan lebih baik lagi.
Sehingga sembilan pesawat lainnya dapat segera kembali terbang di angkasa.
"Saya optimis, keberhasilan perdana ini, ditambah dengan adanya masukan yang konstruktif dari Lockheed Martin, akan menjadi pembuka jalan dalam percepatan proses upgrade sembilan pesawat F-16 A/B lainnya," terang KSAU.

Pada sayap vertikal F-16 A/B Block 15 yang diupgrade terlihat artwork bertuliskan 30 Years – Peace Bimasena I.
Melansir indomiliter, tulisan artwork “30 Years – Peace Bimasena I” dimaksudkan untuk merayakan 30 tahun eksistensi F-16 di Indonesia.
Gelombang perdana F-16 A/B didatangkan secara ferry flight ke Indonesia pada tahun 1989/1990, atau pada tahun 2020 ini sudah 30 tahun pesawat tempur ini menjadi andalan TNI AU.
Skadron Udata 3 F-16A/B dibentuk bersamaan dengan program pengadaan pesawat F-16A/B melalui program “Peace Bima Sena I” yang diikuti dengan pengiriman 67 personel teknisi pesawat terbang dan empat penerbang ke Amerika Serikat untuk melaksanakan pelatihan pengoperasian dan perawatan pesawat F-16.
Dua pesawat F-16 pertama mendarat di Runway Lanud Iswahyudi pada tanggal 5 Desember 1989 .
Total jumlah pesawat F-16 A/B Blok15 OCU yang dimiliki oleh TNI AU adalah 12 pesawat.
Sepanjang penggunaan F-16 A/B Blok15 OCU oleh TNI AU, tiga pesawatnya kecelakaan. Dua di antara pesawat ini hancur total.
Pertama adalah kecelakaan akibat gagal sistem di Tulungagung pada 15 Juni 1992, F-16 B (tandem seat) dengan nomer TS-1604 mengalami total lost dengan pilot dapat menyelamatkan diri lewat ejection seat.
Satu lagi kecelakaan menimpat F-16 B dengan nomer TS-1603 di Lanud Roesmin Nurjadin. Kecelakaan ini diakibatkan karena brake malfunction setelah pesawat mendarat.
Selain kedua awak yang berhasil selamat, F-16 B yang sempat terguling dengan sayap patah ini berhasil diperbaiki kembali.
Kecelakaan kedua akibat undershoot di Lanud Halim Perdanakusuma 10 Maret 1997, kecelakaan yang menimpa F-16A ini mengakibatkan gugurnya Kapten Pnb. Dwi Sasongko karena kursi pelontar tidak berfungsi.
Sistem avionik yang diperbaharui melalui proyek eMLU-Falcon STAR, seperti pemasangan Rudal Beyond Visual Range yang memiliki jangkauan lebih dari 30 kilometer.
Juga, Fire Control Radar dan JDAM (Joint Direct Attack Munition) yang merupakan bom dengan dilengkapi pemandu laser.

Masih dalam proyek eMLU, juga dilakukan upgrade pada airframe yang menjadikan F-16 A/B TNI AU akan mampu terbang untuk 20 tahun ke depan.
IFF (Identification Friend or Foe) Bird Slicer juga dipasang pada F-16A Block15 OCU.
Dengan terpasangnya IFF Bird Slicer, maka F-16 A/B TNI AU memiliki perangkat yang serupa dengan transponder pesawat sipil untuk mengenali dan memberi tahu suatu posisi pesawat.
Namun karena digunakan untuk kebutuhan militer, transponder IFF dilengkapi enkripsi pada sinyal, dengan tujuannya agar proses identifikasi pada sasaran dapat berlangsung senyap.

Selain mempunyai 12 F-16A/B, TNI AU juga mengoperasikan 24 pesawat F-16 C/D Block 52ID, yang resmi diterima TNI AU 28 Februari 2018.
Ini videonya:
Jet Tempur F-16 TNI AU Generasi Pertama Diupgrade hingga Terbang 20 Tahun Lagi, Ini Kecanggihannya
Artikel ini dikompilasi dari dari Kompas.com dengan judul "TNI AU Sukses Upgrade F-16, Canggihnya Jadi Setara Pesawat Tempur Terbaru", dari indomiliter berjudul: F-16 Block15 OCU TS-1610 Tampil Dengan Artwork “30 Years – Peace Bimasena I”