Duka di Hari Pernikahan

Calon Pengantin Bunuh Diri Sehari Jelang Menikah, Teman Korban Tak Kuasa Menahan Air Mata

Suasana duka menyelimuti kediaman calon pengantin di Dusun IV Desa Namo Riam, Kecamatan Pancurbatu, Kabupaten Deliserdang, Kamis (20/2/2020).

Editor: Juang Naibaho
TRIBUN MEDAN / M Fadli Taradifa
Sanak famili Untung Ginting berkumpul di rumah duka, Kamis (20/2/2020). 

Calon Pengantin Bunuh Diri Sehari Jelang Menikah, Teman Korban Tak Kuasa Menahan Air Mata

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Suasana duka menyelimuti kediaman calon pengantin di Dusun IV Desa Namo Riam, Kecamatan Pancurbatu, Kabupaten Deliserdang, Kamis (20/2/2020).

Pasalnya, sang calon pengantin pria, Untung Ginting, tewas bunuh diri tepat sehari sebelum pemberkatan pernikahan.

Kepergian calon pengantin menyisakan duka mendalam  bagi keluarga dan teman-teman korban.

Eman, yang diperkirakan teman dekat almarhum Untung Ginting, tak kuasa menahan air mata saat melayat ke rumah duka.

Eman langsung menangis begitu tiba di rumah Untung Ginting.

Kedatangan wanita yang menggunakan sarung tersebut langsung disambut pelukan hangat dari bibi Untung di depan pintu rumahnya.

"Ini temannya. Mereka sering bersama. Kurasa baru dapat kabar dia. Makanya ke sini," ujar Nulis Ginting, keluarga almarhum, saat tengah bercerita dengan Tribun Medan, di rumah duka, Kamis (20/2/2020).

Seperti diberitakan sebelumnya, Untung Ginting ditemukan tewas gantung diri di ladang, Dusun IV Desa Namo Riam Kecamatan Pancurbatu Kabupaten Deliserdang pada Rabu (19/2/2020) kemarin.

Padahal, Untung Ginting seharusnya, melangsungkan pemberkatan pernikahan pada Kamis (20/2/2020) hari ini.

Pantauan Tribun Medan di rumah duka di Dusun IV, Desa Namo Riam, Kecamatan Pancurbatu, terlihat suasana hening di rumah duka.

Sejumlah sanak keluarga Untung Ginting berkumpul dan terlihat berduka atas kepergian calkon pengantin pria tersebut.

Berbagai perlengkapan menjelang pernikahan Untung Ginting, terlihat sudah tersedia, seperti beras, kelapa dan beberapa jenis bumbu-bumbu masakan.

Isak tangis terdengar dari dalam rumah duka tempat Untung tinggal.

Tangisan pun semakin kencang terdengar saat wanita yang merupakan kerabat korban melihat jasad Untung telah terbujur kaku.

Pak Tua Untung, Nulis Ginting yang ditemui Tribun Medan mengatakan bahwa kepergiannya tidak ada yang menduga.

"Sebelum kepergian anak kami ini, ia pergi ke rumah calonnya. Jadi mungkin mereka ada cekcok jadi Untung pulang dari rumah calonnya ini tidak ke rumah," jelasnya.

Padahal, lanjut Nulis, pihaknya telah mempersiapkan segalanya untuk pesta pernikahan Untung Ginting.

"Semua sudah kami siapkan. Apa yang dimintanya kami siapkan untuk pernikahannya ini," jelasnya.

Nulis Ginting menuturkan, Untung langsung ke ladang setelah menemui calon istrinya.

"Setelah pulang, ia gak singgah ke sini (rumah) melainkan langsung ke ladang kami. Kurasa tali dan pisau later itu sudah dibelinya. Ia juga tidak masuk melalui pintu di ladang, melainkan dari kawat berduri dan bunuh diri," ungkapnya.

Korban ditemukan tewas tergantung di pohon belimbing, Rabu (19/2/2020).
Korban ditemukan tewas tergantung di pohon belimbing, Rabu (19/2/2020). (TRIBUN MEDAN / HO)

Kanit Reskrim Polsek Pancurbatu Iptu Suhaily Hasibuan yang dikonfirmasi Tribun Medan pada Rabu malam mengatakan, bahwa Untung Ginting ditemukan telah meninggal dunia dengan posisi tergantung seutas tali tambang di pohon belimbing.

"Menurut keterangan saksi yang kami terima. Korban sudah dicari oleh pihak keluarga dari malam sebelumnya. Setelah dihubungi HP milik korban pun sudah tidak aktif," ujarnya.

Karena tidak dapat dihubungi, sambung Kanit, pihak keluarga melakukan pencarian dan menemukan sepeda motor Honda Vario milik paman korban terparkir di ladang.

"Keluarga kemudian memanggil nama korban namun tidak ada jawaban. Saat pencarian, Ayu (keluarga korban) tiba-tiba menjerit, lantaran menemukan almarhum telah tergantung di pohon belimbing," katanya.

Melihat kondisi korban tergantung, keluarga langsung memotong tali dan menurunkan almarhum.

"Namun setelah dicek, korban sudah kaku dan meninggal dunia. Kemudian saksi menghubungi pihak kepolisian Polsek Pancurbatu," ungkapnya.

Informasi lain yang berhasil dihimpun Tribun Medan, korban hendak melangsungkan pemberkatan pernikahan pada Kamis (20/2/2020) di Gereja GBKP Runggun Kayu Embun Simalem.

Terkait kabar korban yang hendak melangsungkan pemberkatan pernikahan, Kanit Reskrim Polsek Pancurbatu Iptu Suhaily Hasibuan membenarkan informasi tersebut.

"Benar, menurut keterangan saksi, bahwa korban hendak melangsungkan pernikahan. Diduga ada masalah pribadi," pungkasnya.

Penelusuran media ini, sebelum melakukan bunuh diri, mendiang sempat menuliskan postingan terakhir di facebooknya:

''Jngan pernah kalian menyalahkan dia,karena sampe mati pun aku selalu menyayangi dia (nama calon istrinya). Kukelengi kam kelengi ndu aku,e me kata kata si rusur ku belasken man bandu (Kusayangi kamu, sayangi juga lah aku, itulah kata-kata yang selalu kamu ucapkan untukku),'' tulisnya yang diunggah Selasa (18/2/2020) malam.

Sedangkan sang calon istri pada sempat mengunggah undangan pernikahan mereka di akun facebooknya, Selasa (18/2/2020).

Setelah calon suaminya meninggal, ucapan duka cita memenuhi timeline akun facebook calon istri.

''Gk bisa di ungkap kan lagi ayu,teman kecil ku,,shbt ku,,,
Ak terdiam dgr smua nya teman ku.
Kw harus kuat,,,kuat dan kuat
Berpikir pnjg...Jgn mrsa sendirian
Kami dsni ada....kmi juga mrsa kehilangan bg (nama korban)....Jgn menangis lg ya tmn ku,'' tulis Dewi Nde Ribu Du?.

(mft/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved