Longsor Timpa Rumah Warga Saat Tertidur di Bogor, Tewaskan 4 Orang, Identitas Lengkap Korban

Hujan Hujan dengan intensitas tinggi semalam di wilayah Ciawi Kabupaten Bogor, Kamis (20/2/2020) menyebabkan longsor dan rumah, Abas Abdul Latif.

Istimewa
Longsor yang menimpa sebuah rumah di Kampung Cibolang Rt. 01/01, Desa Banjarwangi, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, menwaskan 4 orang. 

Kris, kata Rahmat, kaget melihat material tanah berguguran dari puncak tebing. "Ia lalu loncat dari ekskavator," ujar Rahmat di lokasi kejadian.

Beruntung, kata Rahmat, rekannya tidak terluka parah. "Kakinya terkilir karena saat loncat kakinya kena batu. Sudah diobati dan diberi minum biar tenang," kata Rahmat.

Pedagang Mengaku Penjualan Daging Babi Belum Normal

General Manager Jasa Marga Cabang Purbaleunyi, Pratomo Bimawan Putra, mengatakan, urukan tanah yang bergerak dari lereng Tol Cipularang, Rabu siang, hanyalah butiran tanah yang basah yang turun ke areal persawahan.

"Itu secara teknis bukan longsor. Itu hanya butiran tanah yang basah, turun atau jatuh gitu lah," ujarnya saat ditemui di lokasi longsor, kemarin.

Perbaikan di bawah lereng di samping Tol Cipularang KM 118+600 dilakukan menyusul longsor di kawasan tersebut pada Selasa (11/2) malam sekitar pukul 21.00.

Longsor di tepi Tol Cipularang di Desa Sukatani, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, itu membuat seorang warga luka ringan. Selain itu, enam rumah warga rusak berat, satu di antaranya rata dengan tanah.

Longsor juga mengancam badan jalan tol karena jarak titik longsor ke badan jalan hanya sekitar tujuh meter.

Untuk mengantisipasi longsor susulan, areal longsoran ditutupi terpal biru dengan harapan bisa terhindar dari penyerapan air hujan secara langsung.

Pada saat yang sama, pembersihan material lumpur juga terus dikerjakan untuk normalisasi saluran air dengan mengoperasikan tiga unit ekskavator.

Jennifer Jill Sindir Habis-habisan, Ajun Perwira Justru Pamer Foto Mesra Bareng sang Istri

Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, mengatakan, longsor di tepi KM 118 tol Cipularang terjadi karena lokasi tersebut mengalami likuefaksi atau pencairan tanah.

Tanpa penanganan yang cepat dan tepat, longsor bisa ikut menarik badan jalan tol.

"Ini penanganannya tidak terlalu rumit, hanya longsor kecil biasa," ucap Basuki saat meninjau lokasi longsor, Senin (17/2) sore.

Likuefaksi di Cipularang, kata Basuki, terjadi karena ada genangan air di sawah dan irigasi dekat Tol Cipularang arah Bandung.

Genangan inilah yang menyebabkan terjadinya rembesan air ke tebing samping tol arah Jakarta. Rembesan air membuat tanah menjadi jenuh dan mudah longsor.

Tuntas Sebulan

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved