Pernyataan Sesat Cewek Berenang di Kolam Bisa Hamil, #PecatSittiHikmawatty Jadi Trending

Ramai pengguna mendia sosial mengusulkan pemecatan Komisioner KPAI Sitti Hikmawatty terkait pernyataannya yang menyesatkan

Sumber: Facebook Sitti Hikmawatty
Komisioner KPAI Sitti Hikmawatty 

TRIBUN-MEDAN.com - Ramai pengguna mendia sosial mengusulkan pemecatan Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Sitti Hikmawatty terkait pernyataannya yang menyesakan terkait wanita bisa hamil saat berada di kolam renang bersama para pria.

Tagar #PecatSittiHikmawatty kini bergema di twitter, bahkan di puncak trending. Mungkinkah Sitti dipecat?

Sebelumnya Sitti harus meminta maaf kepada publik akibat pernyataan kontroversialnya itu.

Pada Jumat (21/2) lalu, ia sempat menerangkan kehamilan bisa tanpa penetrasi. Karena, saat itu ia bilang, ada jenis sperma yang kuat yang bisa masuk ke sel telur perempuan dengan mediasi kolam renang.

Sitti Hikmawatty lalu meminta maaf kepada publik. Ia menyadari jika pernyataannya itu keliru dan tidak tepat.

Dijelaskannya bahwa pernyataan soal wanita kemungkinan bisa hamil bila berenang bareng pria itu murni pendapat pribadinya.

Pernyataan tersebut, kata dia, tidak ada kaitannya dengan KPAI.

"Terkait statemen saya mengenai kehamilan di kolam renang, perlu saya sampaikan, saya meminta maaf kepada publik karena memberikan statemen yang tidak tepat. Statemen tersebut adalah statemen pribadi saya dan bukan dari KPAI. Dengan ini saya mencabut statemen tersebut," kata Sitti Hikmawatty dalam keterangan tertulisnya yang diterima Tribun Bogor, Minggu (23/2/2020).

Dia memohon kepada semua pihak untuk tidak menyebarluaskan lebih jauh atau malah memviralkannya.

Komisioner KPAI, Sitti Hikmawatty belakangan ini tengah ramai diperbincangkan.

Bahkan, nama Sitti Hikmawatty ini masuk daftar trending Twitter hari ini, Minggu (23/2/2020) pukul 16.20 WIB.

Ucapan Sitti KPAI itu merupakan hoaks yang sudah menyebar.

"Berenang cewe cowo bisa bikin hamil itu kayanya hoax jaman saya SD deh. Mungkinkah beliau yang masih meyakini hal tadi itu satu angkatan SD dengan saya," tulis dr. Jiemi Ardian via akun @jiemiardian.

Sementara itu, Andi Khoemoni Takdir atau yang akrab disapa dr. Koko menguraikannya secara klinis.

Meski Sitti KPAI mengatakan, ucapan bersumber dari jurnal luar negeri, namun dr. Koko menjelaskan bahwa belum ada penelitian yang bisa membuktikan hal tersebut.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved