INILAH 5 Kapal Pesiar yang Dikarantina Akibat Virus Corona yang Berpenumpang 2.000 hingga 6.000
Berikut 5 kapal yang dikarantina akibat virus corona dilansir dari berbagai sumber. HINGGA Obat Anti-Malaria Efektif Mengobati Virus Corona
TRIBUN-MEDAN.com - Penyebaran virus corona masih menjadi ancaman serius dunia dalam beberapa waktu terakhir.
Belum ditemukannya penyebab virus dan metode pengobatannya secara pasti menimbulkan kekhawatiran besar masyarakat.
Selain menginfeksi sejumlah negara, virus corona juga membuat sejumlah kapal pesiar dikarantina.
Berikut 5 kapal yang dikarantina akibat virus corona dilansir dari berbagai sumber:
1. Diamond Princess
Kapal Diamond Princess telah dikarantina di lepas pantai Yokohama, Jepang sejak 3 Februari 2020 setelah seorang penumpang dari Hong Kong dinyatakan positif virus corona saat turun di Hong Kong.
Kapal tersebut mengangkut 2.666 penumpang dan 1.045 awak kapal.
Setidaknya ada 621 orang di kapal tersebut yang dinyatakan positif terinfeksi virus corona dan dua orang di antaranya dinyatakan meninggal dunia.
Kedua orang tersebut merupakan pria dan wanita yang berusia 87 dan 84 tahun setelah menjalani perawatan di rumah sakit.
Meski seluruh penumpang kapal telah selesai menjalani masa karantina, tapi sekitar seribu awak kapal masih harus menjalani karantina hingga saat ini.
2. MS Westerdam
Kapal Westerdam membawa 1.455 penumpang dan 802 awak kapal dalam pelayarannya menuju Taiwan dan Jepang.
Sempat ditolak di beberapa negara, kapal itu akhirnya berlabu di Sihanoukville, Kamboja pada 13 Februari.
Sekitar 20 penumpang diperiksa karena merasa sakit, tapi masih menunjukkan suhu tubuh yang normal.
Seorang penumpang wanita berkebangsaan AS berusia 83 tahun dinyatakan positif virus corona setelah terbang ke Malaysia.
Saat ini sejumlah penumpang yang berada di kapal dinyatakan negatif, sementara ratusan lainnya yang berada di hotel-hotel tengah menjalani pemeriksaan dan sebagian telah menunjukkan hasil negatif.
3. World Dream
Ribuan orang terjebak di kapal pesiar World Dream yang dikarantina di Hong Kong pada 10 Februari 2020.
Kapal yang memuat 3.600 penumpang dan awak kapal itu dikarantina setelah tiga penumpang yang sebelumnya terjangkit virus corona.
Namun, setelah semua penumpang telah diizinkan untuk keluar setelah menunjukkan hasil negatif virus corona.
Operasi kapal pesiar tersebut telah ditangguhkan sementara setelah menjalani karantina.
4. Anthem of Seas
Pelayaran kapal Royal Caribbien's Anthem of Seas dengan tujuan Karibia ditunda setelah beberapa penumpangnya menderita sakit.
Dua orang tersebut merupakan satu keluarga yang memiliki riwayat perjalanan ke China.
Kapal tersebut berlabuh di Bayonne, New Jersey pada 7 Februari dan menjalani karantina selama tiga hari.
Setelah menjalani pemeriksaan dan dinyatakan negatif, kapal itu pun kembali melanjutkan perjalanannya pada 10 Februari.
5. Costa Smeralda
Kapal pesiar Costa Smeralda yang mengangkut 6.000 penumpang dikarantina di Civitavecchia, dekat Roma, Italia pada 30 Januari.
Karantina tersebut dilakukan setelah pasangan dari China menunjukkan gejala virus corona.
Namun, keduanya menunjukkan hasil negatif setelah diperiksa.
Obat Anti-Malaria Efektif Mengobati Virus Corona
Para ahli kesehatan kesehatan China mengumumkan bahwa mereka telah menemukan metode yang efektif untuk mengobati virus corona.
Dokter China mengatakan, obat antimalaria Chloroquine Phosphate ditemukan memiliki efek penyembuhan pada virus corona.
Wakil Direktur Biro Administrasi Medis Komisi Kesehatan Nasional (NHC) Guo Yanhong menyebut, lebih dari 10.000 pasien telah dirawat dan dipulangkan dari rumah sakit.
Dikutip dari reuters, obat anti-malaria Chloroquine Phosphate sedang diuji di 10 rumah sakit di China pada lebih dari 100 pasien.
Hasil awal menunjukkan setidaknya memiliki beberapa manfaat pada pasien dengan pneumonia.
Signifikan
Sejauh ini, 11 pasien dengan pneumonia berat telah menujukkan peningkatan yang signifikan dengan pengobatan, tanpa efek samping yang parah.
Wakil kepala Pusat Nasional Pengembangan Bioteknologi di bawah Kementerian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Sun Yanrong mengatakan, ara ahli juga telah "dengan suara bulat" menyarankan Chloroquine.
Bahwa obat tersebut dimasukkan dalam versi berikutnya dari pedoman pengobatan dan diterapkan dalam uji klinis yang lebih luas sesegera mungkin.
Sun mengatakan, chloroquine telah digunakan selama lebih dari 70 tahun, dipilih dari puluhan ribu obat yang ada setelah beberapa kali skrining.
Menurutnya, obat tersebut telah diuji klinis di lebih dari 10 rumah sakit di Beijing, serta di Provinsi Guangdong China selatan dan Provinsi Hunan di China tengah, dan telah menunjukkan hasil yang cukup baik.
Dalam uji coba, kelompok pasien yang telah diberi obat turun demamnya, peningkatan gambar CT paru-paru, persentase pasien yang menjadi negatif dalam tes asam nukleat virus dan waktu mereka perlu melakukannya.
"Pasien yang menggunakan obat juga membutuhkan waktu yang lebih singkat untuk pulih," kata Sun seperti dikutip dari thestar.
Membaik
Sun memberi contoh seorang pasien berusia 54 tahun di Beijing, yang dirawat di rumah sakit empat hari setelah menunjukkan gejala virus corona.
Setelah minum obat selama seminggu, ia melihat semua indikator membaik dan asam nukleat berubah negatif.
"Sejauh ini, tidak ada reaksi merugikan serius yang jelas terkait dengan obat telah ditemukan di antara lebih dari 100 pasien yang terdaftar dalam uji klinis," jelas Sun. (*)
Artikel telah tayang di Kompas.com dengan judul: Ini Daftar 5 Kapal Pesiar yang Dikarantina karena Virus Corona dan dengan judul Ahli Kesehatan China: Obat Anti-Malaria Efektif Mengobati Virus Corona