Cerita Kehidupan
Keluarga Miskin di Pakpak Bharat Viral di Medsos, Pj Bupati Langsung Sambangi Keluarga Solin
CERITA pilu keluarga Medi Solin yang tinggal di gubuk tepas di Desa Tinada, Kecamatan Tinada, Pakpak Bharat, sampai juga di telinga Pj Bupati
CERITA pilu keluarga Medi Solin yang tinggal di gubuk tepas di Desa Tinada, Kecamatan Tinada, sampai juga di telinga Pj Bupati Asren Nasution.
Asren pun langsung merespons dengan menyambangi kediaman keluarga Medi Solin, Senin (24/2/2020) pagi.
Asren penasaran akan kondisi Medi Solin yang miskin dan tinggal di tempat terpencil, tetapi tak masuk data Dinas Sosial selaku keluarga miskin penerima bantuan pemerintah.
Asren tiba di Tinada sekitar pukul 09.00 WIB. Ia ditemani sejumlah ASN Pemkab Pakpak Bharat.
Segera usai berdialog dengan Medi Solin, Asren memerintahkan bawahannya untuk memasukkan Medi ke dalam data keluarga miskin penerima bantuan pemerintah.
Sebagai informasi, kondisi Medi Solin viral di jejaring sosial Facebook lantaran miskin, tinggal di gubuk yang letaknya terpencil, bersama tiga anaknya yang masih bocah. Setelah viral, beberapa media, termasuk Tribun Medan, turut memberitakan.
"Syukurlah, ternyata banyak pihak yang tergerak membantu Pak Medi Solin. Saya berpesan, supaya bapak rajin bekerja. Tidak bisa terus mengharapkan pemerintah," ujar Asren saat berdialog dengan Medi Solin.
Pada kesempatan itu, Asren menyerahkan bantuan sembako dan meletakkan batu pertama terhadap calon rumah baru Medi, di Desa Tinada.
"Ini bantuan pribadi saya, ala kadarnya. Mudah-mudahan bisa sedikit membantu Pak Medi," ucap Asren saat menyerahkan bantuan sembako.
Kepada Tribun Medan, Asren mengaku sedih dan prihatin melihat kondisi Medi Solin. Kunjungannya hari itu merupakan spontanitas, sebagai wujud kepedulian pemerintah terhadap kondisi rakyat Pakpak Bharat.
"Terus terang, saya sedih dan prihatin. Bisa saja di tempat lain ada yang kondisinya yang lebih miris daripada ini dan juga tidak tersasar program bantuan pemerintah," ujar Asren.
Asren mengatakan, pihaknya sedang memprogramkan bedah rumah bagi ratusan rumah keluarga miskin di Pakpak Bharat yang tak layak huni.
"Mudah-mudahan, di tahun 2021 bisa terealisasi," pungkas Asren.
Sementara itu, Dinas Sosial Pakpak Bharat mengaku luput mendata keluarga Medi Solin, karena sebelumnya Medi Solin berdomisili di Jambi.
"Medi Solin baru pulang dari Jambi, sehingga belum sempat terdata sebagai keluarga miskin penerima bantuan. Ini sekarang sudah kita proses agar masuk dalam data," kata Kadis Sosial Pakpak Bharat, Elhidayat Berutu.
Berutu menambahkan, tahun 2020 ini, mereka akan menyalurkan 100 unit bantuan bedah rumah, dengan besaran Rp15 juta per kepala keluarga.
"Selanjutnya, kami terus mengevaluasi dan memvalidasi keluarga penerima bantuan, serta memantau dan mendampingi penyalurannya, sehingga tepat sasaran," pungkas Berutu.
(cr16/tribun-medan.com)