Berkat Toa Berbunyi 3 Kali, Warga di Jakarta Lebih Bersiap Hadapi Banjir, Mobil Sedikit Terendam
Sebab, toa peringatan dini banjir yang dipasang di wilayah itu berbunyi nyaring sebelum banjir tiba akibat luapan Kali Sunter.
Sekretaris Fraksi Golkar Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Judistira Hermawan mengaku setuju dengan salah satu inisiatif Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk mengumumkan banjir dengan membawa toa atau pengeras suara.
Menurut dia, dengan membawa toa berkeliling kelurahan atau RT RW biasanya membuat masyarakat lebih perhatian.
"Ketika pak gub ingin memberitahukan memakai toa di tiap-tiap kelurahan ada katakanlah dalam bentuk pengeras suara, saya pikir itu baik-baik saja dalam menggaet masyarakat untuk menghadapi banjir yang seketika datang," ucap Judis saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (13/1/2020) malam.
• Dinas Pariwisata Rencanakan 20 Desa Akan Diterbitkan SK Desa Wisata
Meski demikian, agar lebih efektif, ia meminta agar Pemprov DKI Jakarta memperingatkan soal banjir melalui media sosial.
Kakak artis Nia Ramadhani ini berpendapat bahwa media sosial merupakan platform yang telah dipakai oleh hampir seluruh warga Jakarta sehingga bisa efektif.
"Tentu di era modern ini yang paling bikin warning adalah medsos. Kita pahami hampir seluruh masyarakat DKI ini sudah melek terhadap medsos dan ini paling efektif ya warning-warning," tuturnya.
Namun untuk lebih efektif kedua hal tersebut bisa digabungkan atau dikombinasikan.
"Saya pikir 2 hal itu perlu dikombinasikan di medsos maupun pengeras suara," tambahnya.
Sebelumnya, Anies memerintahkan pihak kelurahan berkeliling di kelurahannya untuk memberikan peringatan dini terjadinya banjir kepada masyarakat menggunakan pengeras suara dan sirine.
Peringatan dini tersebut diberlakukan setelah Pemprov DKI Jakarta mengevaluasi prosedur peringatan dini yang selama ini diberlakukan.
"Salah satu hal yang akan diterapkan baru, bila ada kabar (akan banjir), maka pemberitahuannya akan langsung ke warga," kata Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (8/1/2020).
• Pembacokan di Mabar, Kepling: Korban Kritis, Kepala dan Jari-jarinya Nyaris Putus
"Jadi kelurahan bukan ke RW, RT, tapi langsung ke masyarakat berkeliling dengan membawa toa (pengeras suara) untuk memberitahu semuanya, termasuk sirine," ujarnya. (*)
Artikel ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul : Berkat Bunyi Toa, Warga Cipinang Melayu Lebih Siap Hadapi Banjir
