Tiket Kapal Pelni, 80 Persen Didominasi Tujuan Batam

Sejak diberlakukan sistem Pelni Mobile jumlah penumpang angkutan laut PT Pelni Medan Belawan yakni KM (Kapal Motor) Kelud sudah mulai meningkat,

Editor: Juang Naibaho
Tribun-Medan.com/Natalin Sinaga
Pelanggan membeli tiket Pelni dengan tujuan Belawan ke Batam. Harga tiket tetap dan tidak ada kenaikan. 

Laporan Wartawan Tribun Medan/ Natalin

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Sejak diberlakukan sistem Pelni Mobile jumlah penumpang angkutan laut PT Pelni Medan Belawan yakni KM (Kapal Motor) Kelud sudah mulai meningkat, meskipun sekarang masih low season.

Kepala Cabang PT Pelni Medan, M Lutfi Israr Sutan mengatakan, saat ini tiket terjual sebanyak 500 di antaranya 80 persen didominasi tujuan Batam.

"Untuk tiket keberangkatan jelang lebaran akan dibuka bulan April," ucap Lutfi di Kantor Pelni Jalan Krakatau, Medan, Jumat (28/2).

Ia mengaku dalam mengimplementasikan penjualan tiket via internet melalui Pelni Mobile berhasil mengalihkan sebagian pelanggan. Masyarakat yang semula membeli tiket dengan datang ke loket atau agen, kini membeli tiket yang dapat diakses melalui handphone.

Untuk pembayaran bisa melalui perbankan maupun minimarket. Dengan cara tersebut pelanggan sudah bisa memperoleh tiket.

"Diperkirakan volume penjualan tiket dari Pelni Mobile sebanyak 30 persen, dari loket sebanyak 30 persen dan agen (travel) sebanyak 40 persen," ucapnya.

Ia menjelaskan seat yang tersedia di dalam KM Kelud sebanyak 2.607 seat dengan rincian dari beberapa kelas untuk penumpang yakni kelas 1A diisi 64 seat, kelas 1B diisi 80 seat, kelas 2A diisi 252 seat dan kelas 2B diisi 112 seat. Sementara itu, untuk kelas ekonomi sebanyak 2.099 seat.

Terkait harga tiket, kata Lutfi, saat ini tidak ada kenaikan. Kelas ekonomi untuk penumpang dewasa dari Belawan ke Batam Rp 230 ribu, Belawan ke Tj. Priuk Rp 422 ribu, Belawan ke Karimun Rp 230 ribu dan Belawan ke Kijang Rp 254 ribu.

"Harga tiket tidak berubah, masih menggunakan harga lama," ujarnya.

Saat ini jumlah kapal Pelni yang melayani di seluruh Indonesia total 26 kapal, satu di antaranya KM Kelud.

"Pelni Medan selalu menjadi pilot project, sebab KM Kelud dan semua pelayanannya selalu menjadi pilot project, jadi percontohan karena di sini sudah standar," ungkapnya.

Diakuinya sejak Oktober 2019, penumpang sudah bisa melakukan boarding pass di Kantor Pelni dan di pelabuhan. Meskipun begitu, masih ada penumpang yang datang tidak tepat waktu.

"Boarding tiket itu 1x24 jam dan berakhir 15 menit sebelum kapal berangkat di pelabuhan. Sebaiknya, penumpang datang lebih awal dua jam sebelum jadwal keberangkatan," tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, satu konsumen pelanggan Pelni, Fauzar mengatakan baginya pelayanan Pelni bagus, petugas yang melayani sopan dan ramah. Untuk proses membeli tiket juga tidak lagi repot.

"Kita juga sudah bisa boarding pass di kantor ini ataupun di pelabuhan jadi enggak lama lagi, simpel dan bisa boarding pass 1x24 jam sebelum keberangkatan," ucap Fauzar yang juga warga Deliserdang ini.

(nat/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved