Ikuti Millenial Street Festival, Nancy Bertekad Membangun Usaha Kuliner Sendiri
Acara Millenial Street Festival merupakan perlombaan sekaligus Market Place yang ingin mengajak berbagai pelaku usaha untuk mengembangkan usaha.
TRI BUN-MEDAN.com, MEDAN - Acara Millenial Street Festival yang diadakan NTU Academy merupakan acara perlombaan sekaligus Market Place yang ingin mengajak berbagai pelaku usaha untuk mengembangkan usahanya.
Tidak hanya itu, acara ini juga mengajak berbagai pihak yang belum memulai usahanya untuk diberikan wadah membuat dan menjual produknya langsung di areal tenant festival kali ini.
Acara ini diadakan di Komplek Grand Jati Junction Jalan Perintis Kemerdekaan Medan Sabtu (29/2/2020).
Salah satu pengisi tenant Millenial Street Festival, Nancy mengatakan bahwa dirinya membuat produk minuman khusus untuk dijual di acara ini.
Siswi kelas tiga SMA ini mengatakan bahwa dirinya sebenarnya sudah menyukai dunia bisnis sejak kecil dan sudah memiliki online shop sendiri sejak duduk di SMA.
Tetapi usaha yang digelutinya masih merupakan reseller yang menjual barang-barang milik toko atau grosir tertentu.
"Dari kecil memang sudah suka berjualan, waktu itu jualan kalung-kalung gitu, terus SMA ini mulai buka online shop untuk reseller gitu, tapi itu masih jual produk orang, pas di sini ini mau coba untuk membuat produk sendiri," ujar Nancy Sabtu (29/2/2020).
Lebih lanjut Nancy menerangkan bahwa dirinya sangat senang bisa mengetahui informasi tentang acara ini dan berkesempatan untuk membuka tenant dan menjajakan produknya sendiri.
Menurutnya acara-acara seperti Millenial Street Festival ini sangat penting untuk memantik keinginan generasi muda khususnya di Kota Medan untuk memulai usahanya sendiri.
"Acara seperti ini sangat bagus, kalau banyak dari anak-anak sekolah yang turut membuat produknya sendiri dan turut berkontribusi dalam acara ini, pasti mental berwirausaha perlahan akan tumbuh di kalangan siswa sekolah, jadi ada keberanian untuk memulai berwirausaha. Sepertinya harus ada banyak acara seperti ini," katanya.
Ia kemudian menjelaskan tentang keunggulan minuman yang ia jajakan dan strategi pemasaran yang ia dan dua orang temannya gunakan.
Yakni dengan menjual produk minumannya dengan topping yang bervariasi dan dengan patokan harga yang tidak begitu mahal.
"Kita membuat topping nya itu banyak varian, ada yang dari buah-buahan, ada juga yang dari cokelat dan biskuit. Kalau yang jual minuman kan banyak, nggak cuma kita, jadi kita coba buat keunikan dengan topping yang bervariasi ini. Terus juga rata-rata harga minuman itu kan mahal-mahal, di atas 20 ribu, nah kita jugal dengan harga normal yang masih sangat terjangkau," ujarnya.
Siswi SMA Budi Murni yang ingin membuka usaha kuliner ini berpesan kepada teman-teman sebayanya, yakni siswa-siswi SMA untuk tidak membawa gengsi dalam berjualan.
Menurutnya rasa gengsi dapat menjadi penghalang keberanian untik memulai berwirausaha.
"Belakangan kan saya lihat itu banyak yang gengsi gitu kalau jualan, malu, jadi itu membuat seolah-olah kalau jualan itu ada hal yang buruk, padahal kan nggak. Jadi pesannya buat teman-teman jangan gengsi untuk mulai berwirausaha, karena itu bukan hal yang buruk," pungkas Nancy.(cr14/tri bun-medan.com)