Penuh Syukur, Mooncake Dirayakan dengan Kebersamaan dalam Kesederhanaan
festival tahun ini bukan hanya seremonial budaya, tetapi juga momentum untuk mensyukuri kebersamaan di tengah tantangan yang dihadapi bersama.
Penulis: Husna Fadilla Tarigan | Editor: Eti Wahyuni
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Suasana penuh kehangatan dan kebersamaan terasa dalam perayaan Teo Chew Mooncake Festival 2025 yang digelar oleh Perkumpulan Teo Chew Bersatu Sumatera Utara di Medan, Senin (6/10/2025).
Tahun ini, festival yang dikenal sebagai malam purnama penuh syukur itu mengusung konsep kesederhanaan sebagai bentuk refleksi atas kondisi ekonomi sekaligus upaya mempererat silaturahmi antar anggota sesama suku Teochew.
Ketua Panitia, Amrin Susilo Halim, mengatakan, penyelenggaraan festival tahun ini bukan hanya seremonial budaya, tetapi juga momentum untuk mensyukuri kebersamaan di tengah tantangan yang dihadapi bersama.
“Festival Mooncake kali ini kami adakan dengan sederhana, namun tetap sarat makna. Intinya adalah bersyukur atas keharmonisan keluarga dan silaturahmi yang terjalin antara anggota Teo Chew,” ujarnya.
Dalam rangkaian acara, berbagai kegiatan budaya digelar, mulai dari penampilan seni tradisional hingga kegiatan keluarga.
Baca juga: Kemeriahan Imlek Perkumpulan Teo Chew Bersatu di Sumut, Rajut Persaudaraan dan Lestarikan Budaya
Amrin menambahkan, tradisi ini merupakan simbol menjaga warisan leluhur sekaligus mengajarkan generasi muda tentang nilai kebersamaan dan rasa syukur.
“Selain mempererat hubungan keluarga, festival ini juga menjadi sarana melestarikan budaya agar generasi muda tetap mengenal dan bangga terhadap tradisinya,” katanya.
Sementara itu, Ketua Perkumpulan Teo Chew Bersatu Sumut, Juswan, menuturkan bahwa makna perayaan tahun ini sangat relevan dengan situasi saat ini.
“Berbicara tentang Mooncake, itu lambang keharmonisan dan kerinduan. Maka kami rayakan dengan cara sederhana, melihat perekonomian yang belum cukup baik. Namun semangatnya tetap sama, mengharapkan kedamaian dan kemajuan bagi negara kita,” ungkap Juswan.
Menariknya, tahun ini panitia juga memberikan ruang besar bagi kreativitas anak muda Teo Chew. Mereka dilibatkan dalam berbagai aktivitas seni dan budaya agar nilai-nilai tradisi tidak hilang ditelan zaman.
“Melalui partisipasi anak muda, kami berharap semangat budaya ini terus hidup dan berkembang. Mereka bukan hanya penonton, tapi juga pelaku pelestarian budaya,” tambah Amrin.
Festival Mooncake dikenal sebagai simbol purnama yang bulat sempurna, melambangkan kesatuan, keberkahan, dan doa agar kehidupan menjadi terang setelah kegelapan.
“Purnama itu mengingatkan kita bahwa setelah malam akan terbit terang. Begitu juga dalam kehidupan ada masa sulit, tapi akan datang masa kemajuan,” tutup Juswan penuh harap.
Hasan Basri Halim, sebagai Ketua Yayasan Teo Chew, mengatakan, ini merupakan momen yang sangat membahagiakan.
“Karena dalam kesempatan ini kita kehadiran tamu istimewa yaitu tuan Huang He Konsul Jenderal China untuk Sumut dimana beliau baru menjabat sekitar bulan September 2025 ini dan juga Konsul Kehormatan Thailand Bapak Martono Anggusti serta para tokoh suku Teo Chew Sumut,” pungkasnya.
Teo Chew Mooncake Festival 2025, Rayakan Kebersamaan dalam Kesederhanaan |
![]() |
---|
500 Peserta Ikuti Seminar Parenting Happy & Healthy Family |
![]() |
---|
Rayakan Mooncake Festival, Pentas Seni Sekolah Nanyang Zhi Hui Diikuti Lebih dari 400 Siswa |
![]() |
---|
Sekolah Swasta Nanyang Zhi Hui Adakan Mooncake Festival, Tampilkan Beragam Kegiatan |
![]() |
---|
Sekolah Swasta Nanyang Zhi Hui Gelar Mooncake Festival, Libatkan 350 Siswa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.