Terkait Virus Corona, Mahfud MD Semprot Kepala Daerah: Jangan Mendramatisir, Mencari Panggung
Menko Polhukam Mahfud MD meminta pemerintah daerah tidak terlalu mendramatisir persoalan yang berkaitan dengan virus corona.
Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto menilai, virus yang paling berbahaya adalah sebaran berita yang tidak benar atau hoaks tentang virus corona.
" Virus yang paling ganas itu justru virus hoaks. Menyebarluas dengan cepat dan tidak ada obatnya," kata Yuri seperti dikutip Kompas.com dari dalam VOAindonesia.com, Selasa (3/3/2020).
Menurut Yuri, sejumlah oknum akan melakukan berbagai macam cara untuk memproduksi hoaks.
Hal itu, kata dia, disebabkan pemikiran masyarakat yang semakin cerdas.
"Sudah tentu ketika jualan hoaksnya tidak laku, makin membuat gencar pembuatnya. Semakin ditingkatkan kualitas bohongnya maksud saya," ungkapnya.
Diketahui, Kementerian Komunikasi dan Informatika mendeteksi 147 berita bohong atau hoaks terkait virus corona selama 23 Januari-3 Maret 2020.
Terdapat lima hoaks yang dideteksi Kementerian Kominfo sejak Senin (2/3/2020) hingga Selasa (3/3/2020) hari ini.
Dari keseluruhan hoaks tersebut, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Biro Humas Kemenkominfo Ferdinandus Setu mengatakan, pihaknya sudah menurunkan hoaks di media sosial.
"Konten hoaks dan disinformasi yang termuat di medsos seperti Twitter dan Facebook, IG (Instagram), YouTube sudah kami takedown atau turunkan," kata Ferdinandus kepada Kompas.com, Selasa.
Sementara itu, ia menuturkan bahwa Kominfo tidak dapat menurunkan konten di ranah komunikasi yang lebih privat seperti WhatsApp.
Ferdinandus meminta masyarakat agar tidak menyebarkan konten-konten hoaks di aplikasi pesan singkat tersebut.
"Konten hoaks yang sudah terlanjur diterima di WA, kami minta untuk tidak diteruskan kepada orang lain, berhenti di kita. Kominfo tidak bisa masuk ke komunikasi privat," tuturnya.
Polri memastikan akan menindak tegas pelaku penyebaran berita bohong atau hoaks terkait virus corona.
Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes (Pol) Asep Adi Saputra menuturkan, pihaknya melakukan patroli siber di media sosial untuk memantau penyebaran hoaks tersebut.
"Kita setiap hari melakukan patroli siber di dunia maya. Apabila ditemukan hoaks, kita tidak ragu melakukan penindakan hukum," kata Asep di Jakarta Utara, Selasa (3/3/2020).