Pria Wuhan Ini Membuktikan, Nyeri Otot & Batuk Berdahak Kuning, Gejala Awal Virus Corona

Kini kalau dipikirkan lagi, saya sebenarnya terlambat minum obat antivirus pada tahap awal penyakit. Saya tidak tahu dari mana bisa tertular.

(AFP/STR/CHINA OUT)
Pasien dengan gejala ringan virus corona COVID-19 beraktivitas saat menjalani perawatan di sebuah pusat pameran yang diubah menjadi rumah sakit darurat di Wuhan, Hubei, China (17/2/2020). Data hingga Rabu (19/2/2020) ini, korban meninggal akibat virus corona di China sudah mencapai 2.000 orang setelah dilaporkan 132 kasus kematian baru. 

Saya lalu diinfus dan diberikan obat oral.

Dokter juga mengatakan saya terduga terinfeksi virus, namun hanya komite pakar yang akan menentukan apakah bisa segera dilakukan tes.

Tanggal 26 Januari, saya demam tinggi sampai 39 derajat celcius.

Saya batuk berat sampai perut terasa sakit dan punggung sakit.

Ini adalah hari terburuk dalam hidup saya.

Hasil laporan mengatakan bahwa situasi dapat memburuk dengan cepat pada tahap pertengahan.

Namun, di sore hari demamnya menghilang.

Saya merasa seperti sudah ke neraka dan kembali lagi.

 Pada saat penyakit saya memburuk, saya mencari cara untuk mengembalikan semangat.

Saat itu saya menonton film anime favorit dan sebenarnya saya berencana ke Jepang pada pertengahan Februari untuk nonton konser penyanyi dan artist anime Ayaka Ohashi.

Menonton tayangan anime itu sangat membuat saya bersemangat untuk sembuh karena saya ingin kelak bisa menonton konsernya lagi.

Sekitar tanggal 28 saya dicek lagi dan kondisi kedua paru saya membaik.

Virusnya menyebar Kakak laki-laki saya mulai mengalami demam dan batuk tanggal 29 Januari.

Hasil tesnya menunjukkan ada bintik bayangan di parunya.

Ia juga dicurigai terinfeksi corona.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved