Konsolidasikan Kekuasaan MBS, Adik Raja Salman dan Mantan Putra Mahkota Arab Saudi Ditangkap

Tiga anggota senior keluarga Kerajaan Arab Saudi, termasuk adik laki-laki Raja Salman, telah ditahan atas alasan yang belum terungkap.

Editor: Tariden Turnip
Saudi Royal Court: Bandar Algaloud
Konsolidasikan Kekuasaan MBS, Adik Raja Salman dan Mantan Putra Mahkota Arab Saudi Ditangkap. Raja Salman dan Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman (MBS). 

Konsolidasikan Kekuasaan MBS, Adik Raja Salman dan Mantan Putra Mahkota Arab Saudi Ditangkap

Tiga anggota senior keluarga Kerajaan Arab Saudi, termasuk adik laki-laki Raja Salman, telah ditahan atas alasan yang belum terungkap, sebut laporan media Amerika Serikat.

Dua dari tiga pria yang ditahan termasuk sosok paling berpengaruh di Kerajaan Arab Saudi.

Media AS menyebut penahanan ini terkait dengan putra mahkota Pangeran Mohammed bin Salman (MBS).

Pada 2017, puluhan anggota kerajaan Saudi, sejumlah menteri, dan pebisnis ditahan di Hotel Ritz-Carlton, Riyadh.

Pangeran Mohammed bin Salman atau biasa disingkat MBS, memerintahkan aksi tersebut.

MBS kerap dianggap sebagai penguasa de facto Kerajaan Saudi, setelah diangkat menjadi putra mahkota oleh sang raja pada 2016.

Penangkapan tiga sosok senior itu sendiri berlangsung pada Jumat (06/03/2020) pagi, demikian dilaporkan harian the New York Times dan Wall Street Journal.

Ketiganya adalah adik laki-laki Raja Salman, Pangeran Ahmed bin Abdulaziz; mantan putra mahkota Pangeran Mohammed bin Nayef; serta sepupu keluarga kerajaan, Pangeran Nawaf bin Nayef.

Pangeran Ahmed bin Abdulaziz al-Saud, pulang ke Arab Saudi 1 November 2018, setelah dua setengah bulan berada di luar negeri.

Kepulangan Pangeran Ahmed terjadi di tengah krisis isu kematian Jamal Khashoggi yang mengguncang pemerintahan Arab Saudi yang disebut-sebut didalangi MBS.

Pada September 2018, Pangeran Ahmed tertangkap kamera berbicara dengan para pengunjuk rasa anti-Saudi di London.

Mohammed bin Nayef (kanan) dan Mohammed bin Salman (kiri) pada 2015.

Mohammed bin Nayef (kanan) dan Mohammed bin Salman (kiri) pada 2015.

Mohammed bin Nayef sempat menjabat menteri dalam negeri Arab Saudi sebelum dicopot dari posisinya dan ditempatkan sebagai tahanan rumah oleh Mohammed Bin Salman pada 2017.

Sejumlah pengawal tiba di rumah ketiga pria tersebut memakai topeng dan berpakaian serbahitam.

Di ketiga lokasi itu, mereka menggeledah seisi rumah, sebut Wall Street Journal.

Raja Salman, menunjuk puteranya yang berusia 31 tahun, Mohammed bin Salman, sebagai putera mahkota, menggantikan keponakannya Mohammed bin Nayef yang dipecat.

Sedangkan putera mahkota sebelumnya, Pangeran Mohammed bin Naef, 57, juga dicopot dari perannya sebagai kepala keamanan dalam negeri, kata media pemerintah.

Dia telah berjanji setia kepada pangeran mahkota yang baru, lapor kantor berita Arab Saudi, SPA.

Raja Salman, 81, naik tahta pada bulan Januari 2015 setelah meninggalnya saudara tirinya Abdullah bin Abdul Aziz.

Raja-raja Arab Saudi biasanya mulai memerintah di usia 70an atau 80an.

Tweet with a photo of Prince Mohammed bin Salman kissing Prince Mohammed bin Naif's hand. The text reads: Prince Mohammed bin Naif pledges allegiance to Prince Mohammed bin Salman as the Crown Prince at Al-Safa Palace in Makkah. #SPAGOV

Cuitan kantor berita Saudi: Pangeran Mohammed bin Naif, menyatakan kesetiaan kepada Pangeran Mohammed bin Salman sebagai Putera Mahkota di Istana Al-Safa, Mekkah/TWITTER/@SPA_ENG.

Frank Gardner koresponden BBC bidang keamanan
Jika kabar ini dikonfirmasi, tindakan tersebut merupakan langkah signifikan Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman demi mengonsolidasi posisinya.

Pangeran Ahmed bin Abdelaziz adalah salah satu putra pendiri kerajaan, Raja Abdelaziz, yang masih hidup.

Dia juga dihormati oleh para sesepuh keluarga kerajaan.

Pangeran senior lainnya, Mohammed bin Nayef, sebetulnya adalah pewaris takhta kerajaan sebelum dia mendadak diganti tiga tahun lalu.

Dia juga pernah menjadi menteri dalam negeri yang diapresiasi atas perannya dalam mengalahkan Al-Qaeda pada 2000-an.

Sampai saat ini belum ada konfirmasi resmi atau bantahan dari laporan yang diterbitkan media AS ini.

Bagaimanapun, urusan istana di Arab Saudi sering terselubung kerahasiaan.

Mohammed bin Salman mendapat sanjungan khalayak dunia pada 2016 saat dia berjanji akan menempuh serangkaian reformasi ekonomi dan sosial di negara konservatif itu.

Akan tetapi dia terbelit sejumlah skandal, termasuk pembunuhan wartawan Saudi, Jamal Khashoggi, di konsulat Saudi di Istanbul pada 2018.

Sebelum kabar ini penahanan tiga anggota senior keluarga kerajaan mengemuka, beberapa hari terakhir Arab Saudi berfokus pada penanganan penyebaran virus corona.

Orang-orang yang hendak menunaikan ibadah umrah dari berbagai penjuru dunia dilarang masuk kerajaan tersebut.

Pada Kamis (05/03/2020), kota suci Mekah dikosongkan agar para petugas dapat melakukan pembersihan.

Namun Jumat (6/3/2020), Masjidil Haram dan Masjid Nabawi dibuka kembali. (BBC NEWS INDONESIA)

Artikel ini sudah tayang di bbc news indonesia berjudul: Arab Saudi: Tiga anggota senior keluarga kerajaan ditahan, termasuk adik laki-laki Raja Salman

Sumber: bbc
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved