Perayaan Sipaha Sada, Hari Kelahiran Tuhan Simarimbulubosi Bagi Umat Parmalim

Parmalim dikenal sebagai umat Ugamo Malim yang memegang teguh kepercayaan asli suku Batak.

Editor: Juang Naibaho
TRIBUN MEDAN / HO
Rangkaian prosesi dalam perayaan Sipaha Sada. Perayaan Sipaha Sada dapat dimaknai sebagai tahun baru dalam kalender Batak yang ditandai sebagai hari pengampunan dosa oleh Ugamo Malim. 

"Di bulan Hurung ini di situ kami dikasih kesempatan dalam satu bulan untuk merenungkan semua kehidupan kita yang sudah kita jalani dalam satu tahun yaitu dari awal tahun hingga pengujung tahun.

Kita renungi dulu semua kehidupan kita yang tidak sesuai dengan ajaran Parmalim," jelasnya.

Manurung juga menambahkan bahwa dalam kegiatan perenungan tersebut, umat Parmalim tidak diperkenankan untuk melakukan hal yang buruk dan dapat mengontrol diri.

"Dalam satu bulan itu kita bertobat jangan melakukan hal yang buruk atau tindakan seperti menindas orang.

Lebih ke mengontrol diri dari pandangan dan semua dari tubuh kita ini bisa kita kendalikan," kata Manurung.

Dalam mengikuti perayaan Sipaha Sada, Umat Parmalim memiliki tata aturan dalam berpakaian.

Ketua Organisasi Parmalim Medan Deliserdang, Marudahlan Sirait mengungkapkan bahwa ada perbedaan antara pemakaian untuk pria yang sudah berkeluarga dan belum menikah.

"Dalam Sipaha Sada Ugamo Malim diharuskan menggunakan pakaian adat Batak seperti Ulos, Hande-hande.

Kalau laki-laki yang sudah berkeluarga itu memakai sorban, hande-hande dan Abit.

Sedang bagi laki-laki yang belum berkeluarga hanya menggunakan sarung saja sama ande-ande dan ulos," ungkap Marudhalan.

Perayaan Parmalim Hutatinggi yang berada di Medan tepatnya di Jalan Seksama Gang Rela, Medan merayakan Sipaha Sada pada tanggal 25 Februari 2020.

Manurung mengungkapkan bahwa umat Parmalim percaya setelah melakukan perayaan Sipaha Sada, Umat Parmalim dapat menjalani kehidupan dengan jiwa yang kembali suci.

"Kita percaya setelah tanggal 25 kita akan menjalani kehidupan kita dengan pemikiran baru, jiwa yang baru.

Dan wajib kita meninggalkan yang buruk.

Momen saat ini tanggal tujuh kita masih bersukaria selama satu bulan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved