Mulai Kewalahan Hadapi Covid-19, Para Petugas Medis Minta Warga Berdiam Diri di Rumah

Ia berharap masyarakat memiliki kesadaran untuk diam di rumah mengerjakan sesuatu yang bermanfaat. Hal itu dapat membantu menekan penyebaran virus.

Astroboys2019 via BoredPanda
Perawat yang sedang bertugas menangani coronavirus di Kota Wuhan. (Astroboys2019 via BoredPanda) 

Mulai Kewalahan Hadapi Covid-19, Para Petugas Medis Minta Warga Berdiam Diri di Rumah

TRIBUN-MEDAN.com - Presiden Joko Widodo telah mengimbau kepada rakyat Indonesia untuk belajar, bekerja, dan beribadah di rumah.

Langkah tersebut perlu dilakukan untuk mencegah penyebaran wabah COVID-19 semakin luas di Indonesia.

Namun, imbauan tersebut tidak sepenuhnya diikuti masyarakat dengan beragam alasan.

Kondisi tersebut memprihatinkan di tengah merebaknya virus Corona.

Di sisi lain, para tenaga medis tengah berjuang menyelamatkan pasien Covid-19 yang jumlahnya semakin melonjak.

Dampaknya, tenaga medis kini kewalahan.

Misalnya, Melati, bukan nama asli, salah satu perawat di rumah sakit rujukan Pemerintah untuk menangani covid-19.

Cegah Penjualan Masker Bekas dan Penyebaran Virus, Ini Cara Tepat Buang Masker Sekali Pakai

Petugas Disdukcapil Periksa Suhu Tubuh Masyarakat Urus Dokumen Kependudukan

Ia mengatakan, banyaknya orang yang ke luar rumah bakal menambah beban tenaga medis nantinya. Pasalnya, ketika warga ke luar rumah, maka risiko penularan Covid-19 semakin besar.

“Masyarakat yang belum sadar itu benar-benar memperberat kerja tenaga medis. Dia yang awalnya baik-baik aja, sehat, eh terus dia jalan-jalan. Pulang jalan dia malah demam, batuk, pilek. Lalu pas diperiksa malah jadi suspect covid-19,” ucap Melati kepada Kompas.com, Jumat (20/3/2020).

Ia juga kesal melihat anak-anak muda yang belum sadar betapa bahaya dia keluar rumah di tengah merebaknya covid-19.

Ia menyinggung mereka yang berlibur ke Puncak, Bogor, ketika tempat-tempat wisata di Jakarta ditutup.

Ia menekankan, penyebaran covid-19 kini jangkauannya luas, tidak hanya dari orang yang berpergian ke luar negeri atau ke daerah terinfeksi.

Hal ini dibuktikan dengan bertambahnya pasien anak-anak muda yang diduga terinfeksi covid-19.

Saat itu, ia menerima 15-20 orang pasien terduga atau suspect covid-19.

Selebgram Rachel Vennya Galang Dana untuk Pasien Corona, Dalam Waktu 72 Jam Terkumpul 5 Miliar

INI 10 Negara yang Berpartisipasi Menguji Vaksin Virus Corona COVID-19, Indonesia Pesan 2 Juta Obat

“Apa lagi anak-anak muda ke Puncak sama temen-temen, pulang dari Puncak jadi suspect covid-19. Kan kita enggak tahu ini ketularan di mana dan ditular sama siapa. Soalnya jangkauannya luas, berpergian ke luar negeri ke daerah terinfeksi bukan jadi parameter lagi sekarang,” ucap Melati.

Senada disampaikan Mawar, perawat rumah sakit pemerintah. Ia meminta masyarakat tidak menyepelekan permasalahan covid-19.

“Saya sebagai perawat kesal dengan masyarakat yang menyepelekan, padahal ini bukan waktunya untuk main-main. Ini keadaan serius, jangan sampai seperti kapasitas rumah sakit tidak cukup dengan jumlah pasien,” kata dia.

Ia berharap masyarakat memiliki kesadaran untuk diam di rumah mengerjakan sesuatu yang bermanfaat. Hal itu dapat membantu menekan penyebaran virus.

Upaya tersebut bukan hanya untuk kesehatan pribadi, tetapi keselamatan semua orang.

“Semoga masyarakat bisa punya kesadaran sehingga makin banyak juga jiwa-jiwa yang terselamatkan,” tutur dia.

Adapun beberapa hari ini jagat maya diramaikan dengan tagar #dirumahaja.

Aksi tagar ini semakin direspons positif oleh netizen tatkala sejumlah petugas medis mengkampanyekan

"I stayed at work for you, you stay at home for us" atau bila diterjemahkan adalah "Saya tetap bekerja demi Anda, Anda berada di rumah demi kami."

Data terakhir yang disampaikan pemerintah, Jumat, total ada 369 pasien positif Covid-19. Sebanyak 32 orang diantaranya meninggal dan 17 orang sembuh.

Pesan Obat Corona

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungapkan telah memesan sekitar 5 juta obat untuk Virus Corona.

Hal tersebut diungkapkan Jokowi dalam konferensi pers, Jumat (20/3/2020) sore.

Disebutkannya, obat-obatan tersebut terdiri dari Avigan dan Klorokuin.

Namun disampaikannya, untuk vaksin virus corona hingga saat ini belum ditemukan.

Jokowi mengungkapkan, obat tersebut telah diuji di sejumlah negara yang terdampak virus corona.

"(obat) Ini telah dicoba oleh satu, dua, tiga negara dan memberikan kesembuhan."

"Yaitu Avigan, kita telah mendatangkan 500 ribu yang akan kita coba dan dalam proses pemesanan 2 juta."

"Yang kedua klorokuin, ini kita telah siap 3 juta," ungkapnya.

Jokowi mengungkapkan, dengan adanya obat yang sudah dan akan dipesan merupakan bukti bahwa pemerintah tidak tinggal diam dengan wabah ini.

"Kecepatan ini yang ingin sampaikan bahwa kita tidak diam, tetapi mencari hal-hal informasi apa yang bisa kita menyelesaikan Covid-19," ungkap Jokowi.

Selain itu, Jokowi juga mengatakan, bahwa sore ini telah dilakukan rapid test di Jakarta Selatan.

"Sudah dilakukan sore ini di wilayah yang dulu sudah diketahui ada kontak tracing dari pasien-pasien yang positif."

"Sehingga dari situlah didatangin dari rumah ke rumah untuk di tes," ungkapnya.

Ia menegaskan, untuk rapid test ini memang ada wilayah prioritas.

Yakni wilayah yang dianggap paling rawan untuk persebaran kasus virus corona.

"Jadi memang ada prioritas dan kita memprioritaskan wilayah yang menurut hasil pemetaan menunjukkan hasil yang paling rawan, di Jakarta Selatan," ungkapnya.

Jokowi akan Adakan Rapid Test secara Desentralisasi

Presiden Jokowi mengungkapkan, hari ini pemerintah telah mulai melakukan rapid test.

Diketahui, rapid test adalah uji cepat yang dilakukan untuk melacak infeksi virus SARS-CoV-2 atau virus Corona. 

Hal tersebut diungkapkan Jokowi dalam konferensi pers, Jumat (20/3/2020) sore.

"Hari ini pemerintah telah mulai melakukan repid test sebagai upaya untuk memperoleh indikasi awal apakah seseorang positif terinfeksi covid-10 atau tidak," terang Jokowi.

Ia mengatakan, pemerintah memprioritaskan wilayah yang menurut hasil pemetaan menunjukkan indikasi yang paling rawan terhadap Covid-19.

"Pemerintah telah memutuskan untuk melakukan desentralisasi tes yang memberikan kewenangan kepada laboratorium yang telah ditunjuk Kementerian Kesehatan," ujar Jokowi.

Pemerintah juga sedang menyiapkan infastruktur pendukung yakni berupa ruang isolasi dan rumah sakit.

"Rumah Sakit Wisma Atlet Kemayoran siap dijadikan Rumah sakit darurat Covid-19 dan juga sebagai rumah isolasi pada Sabtu (21/3/2020) malam," terangnya.

Pulau Sebaru dan Pulau Galang juga akan disiaokan untuk karantina dan observasi serta isolasi.

Untuk Pulau Galang, akan selesai dibangun pada 28 Maret 2020.

Selain itu, Jokowi juga mengatakan, kapasitas rumah sakit rujukan akan terus ditingkatkan dan ditambah.

Baik dari sisi ruang peralatan, obat hingga sumber daya manusia.

Rumah Sakit TNI, Rumah Sakit Polri serta Rumah Sakit BUMN yang ada di daerah-daerah terinfeksi juga telah disiapkan untuk penanganan Covid-19.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Permintaan Para Petugas Medis yang Tangani Covid-19: Berdiam Diri Lah di Rumah"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved