Curhatan Sales Hadapi Covid-19: Fasilitas Keselamatan Minim, Insentif Terancam Tak Cair
Masuknya wabah virus Corona (Covid 19) di Kota Medan membuat sebagian besar masyarakat memilih untuk bekerja di rumah.
TRI BUN-MEDAN.com, MEDAN - Masuknya wabah virus Corona (Covid 19) di Kota Medan membuat sebagian besar masyarakat memilih untuk bekerja di rumah.
Namun tidak dapat dipungkiri, sebagian besar warga yang bekerja sebagai, sales, customer service, ataupun pegawai operasional lainnya, tidak punya pilihan untuk bekerja di rumah.
Mereka terpaksa tetap bekerja untuk memenuhi target yang sudah ditetapkan perusahaan.
Mirisnya, para pekerja yang umumnya berinteraksi dengan ratusan orang setiap harinya itu, terlihat jarang menggunakan perlengkapan keselamatan seperti masker, sarung tangan, ataupun hand sanitizer.
Hal tersebut terbukti saat Tri bun Medan menyambangi sejumlah mal di Kota Medan.
Masih banyak sales toko yang tidak menggunakan perlengkapan tersebut.
Padahal mereka harus melayani beda customer setiap harinya.
Seorang pegawai yang tak ingin disebutkan namanya mengatakan pihak perusahaan tidak mengizinkan mereka menggunakan sarung tangan ataupun masker.
Lebih miris lagi, mereka pun tidak difasilitasi hand satinizer.
"Ada disediakan hand satinizer di sini, tapi kami dilarang pakai. Kata atasan cuma buat customer, kalau masker sama sarung tangan memang enggak dibolehin kami gunakan," katanya.
Pantauan Tri bun-Medan, Senin (23/3/2020), mal tampak sepi pengunjung, padahal biasanya jika siang hari mal cukup padat.
Tentunya hal tersebut pun berimbas pada para pegawai. Mereka mengeluh pernah tidak laku satu barang pun seharian semenjak Covid-19 masuk ke Medan, sementara mereka tetap dikejar target penjualan.
"Orang enak saja bilang kerja di rumah, kami yang sales ini ada target per hari. minimal harus jualan Rp 30 juta per hari. Bayangkan saja, semalam pertama kalinya toko kami enggak ada pembeli dari pagi sampai malam," katanya.
Dikatakannya sebelum adanya Covid-19 mereka bisa menjual produk melebihi target yang ditentukan perharinya.
• DATA TERBARU - Jumlah ODP Covid-19 Sumut Melonjak Jadi 763, PDP Corona 50, Meninggal 2 Orang
"Kalau dulu jangankan tiga puluh juta, seratus juta pun pernah kami jual sehari. Tapi semenjak ada Covid-19, mal sunyi kali. Sedih sekaligus takut dengan keadaan ini, mau nggak mau ya kami harus patuh perintah," katanya.
