Jembatan Tanah Jawa Simalungun Ambruk Lagi, Ternyata Ini Penyebabnya
Jembatan penghubung antara Kabupaten Simalungun dan Kota Pematangsiantar ambles lagi saat hujan
Penulis: Alija Magribi | Editor: Array A Argus
RAYA,TRIBUN-Jembatan penghubung antara Kabupaten Simalungun dan Kota Pematangsiantar, persisnya di Kecamatan Tanah Jawa kembali ambles.
Menurut warga sekitar, amblesnya jembatan ini karena derasnya air dari PTPN IV Afdeling III Kebun Marihat, Nagori Marubun Jaya.
Kata warga, sejak Jumat (20/3/2020) kemarin, curah hujan di lokasi memang cukup tinggi.
• Warga Takut Melintasi Jembatan Penghubung Kecamatan Medan Polonia dan Maimun
"Kalau amblesnya Jum'at malam kemarin Pak.
Makanya saya bersama warga menimbun bagian bawah jembatan ini pakai batu," ungkap Saragih, warga sekitar, Minggu (22/3/2020).
Ia mengatakan, debit air sungai yang mengalir di bawah jembatan cenderung deras sehingga menggerus tanah bibir sungai yang otomatis merusak patokan jembatan.
Padahal, kata Saragih, jika tidak turun hujan, air sungai yang berasal dari perkebunan PTPN IV itu seperti kubangan air biasa saja.
"Beginilah kondisinya kalau sudah hujan deras," kata Saragih.
• VIRAL Video Warga Sabung Nyawa Melewati Sungai Meluap, demi Gotong Jenazah: Beri Kami Jembatan
Dari amatan Tribun Medan, lokasi jembatan ini berada di atas tanah merah yang gampang tergerus air.
Pada sisi jembatan, terlihat sejumlah retakan yang dikhawatirkan memperparah kondisi jalur penyeberangan ini.
"Aku heran juga nengok pemerintah ini, mentang-mentang kami jauh dari kota, seolah-olah kami tidak diperhatikan.
Padahal jembatan ini kan dipakai orang banyak," kata Supriono, warga lainnya.
Ia mengatakan, jembatan penghubung ini sudah bolak-balik ambles.
Bahkan, kata dia, yang terparah itu terjadi pada Oktober 2019 lalu.
Saat itu, jembatan ambruk dan sama sekali tidak bisa digunakan.
"Kalau seperti ini terus, kan bahaya. Misalnya ada orang naik mobil melintas malam hari, terus tiba-tiba jembatan ambruk, apa enggak ngeri itu," katanya.
Senada disampaikan Deni, seorang pengendara yang kebetulan melintas di lokasi.
Katanya, sudah sepatutnya pemerintah membuat jembatan yang lebih bagus.

"Karena ini sudah bolak-balik ambruk, cobalah dicari solusinya.
Bagaimana membuat pondasi jembatan ini kuat," kata Deni.
Jika dibiarkan, sambungnya, maka amblesnya jembatan ini akan berdampak pada beragam sektor, khususnya sektor ekonomi.
"Kalau lah masyarakat ingin membawa hasil pertanian atau mau bekerja, kan terhambat dia," ungkap Deni.
Terpisah, Kapolsek Tanah Jawa, AKP Syamsul Baharuddin mengatakan amblesnya jembatan karena curah hujan yang begitu tinggi.
• Detik-detik 2 Pemuda Mabuk Terjun Bebas dari Jembatan dan Tewas Seketika
"Pasangan batu padas (beronjong) dan tanah di sekitar jembatan ini terkikis air, sehingga pada Jumat pukul 21.30 WIB kemarin ambruk lagi," ungkap Syamsul.
Ia mengatakan, begitu mendapat kabar tersebut, dirinya bersama sejumlah personel langsung turun ke lokasi.
Kemudian, petugas Unit Lalu Lintas berusaha melakukan pengalihan arus lalu lintas untuk roda empat dan roda enam yang melintas di lokasi.
"Untuk kenderaan roda dua dapat melintas dari simpang Pondok 8 melalui jembatan darurat yang dibuat oleh warga setempat, yang tak jauh dari jembatan bailey," katanya.
• Jembatan Berjulukan Titi Jodoh, Saksi Bisu Asmara Remaja Era 1990an di Kabupaten Batubara
Tanggungjawab Provinsi
Camat Tanah Jawa, Farolan Sidauruk mengatakan jembatan yang ambles ini merupakan tanggungjawab Dinas PUPR Provinsi Sumut.
Saat pertama kali ambruk, pihak Pemprov Sumut sudah meminta PTPN IV Tanah Jawa membangun sodetan.
Adapun sodetan itu dibangun di hulu sungai agar bisa mengalirkan air ke sungai lainnya, sehingga debit sungai yang mengalir di bawah jembatan bailey saat hujan deras, dapat terkendali.
• 3 Kecamatan di Padangsidimpuan Dilanda Banjir, Puluhan Rumah Terendam dan Jembatan Putus
"Itu ada perjanjian Pemerintah Provinsi dan perkebunan membuat sodetan, jadi belum siap sodetan itu.
Itu kalau sudah dibangun, air bisa ditutup," kata Farolan.
Ia mengatakan, jika sodetan itu sudah dipasang, maka airnya bisa terhalangi.
"Jangan besar kali nanti yang melintasi jembatan.
Ini proyek yang kerjain dari perkebunan, tapi belum selesai," ujar Farolan.
• Gara-gara Foto Selfie, Wanita Ini Terperosok Jatuh dari Jembatan ke Sungai, Kapolsek Beri Penjelasan
Sebagai camat, ia tak tahu menahu apa instruksi selanjutnya dari Dinas PUPR Pemprov Sumut usai kejadian kemarin malam.
"Kami enggak tahu. Janjinya akan diselesaikan Desember 2019, sekarang sudah bulan tiga (Maret 2020) belum selesai juga," kata farolan.(alj)