Guru Besar UI Meninggal Sempat Rawat Pasien Suspect Covid-19, Sebelum Sesak Napas
Guru Besar UI Meninggal Sempat Rawat Pasien Suspect Covid-19, Sebelum Sesak Napas
Setelahnya, UI menutup kuliah tatap muka dan menggantinya dengan pembelajaran jarak jauh melalui online.
Kevin masih sempat berbincang-bincang dengan Bambang dalam mempersiapkan kelas online itu.
Ia sempat membimbing sang profesor menggelar kuliah jarak jauh.
Tak pelit ilmu
Jumat (20/3/2020) jadi hari yang tak disangka Kevin sebagai kuliah terakhirnya bersama Bambang.
"Orangnya suka sharing-sharing pengetahuan. Misalnya saat awal-awal Covid-19 di China, di Wuhan, Prof ngasih kami jurnal tentang apakah Covid-19 bisa transmisi dari ibu hamil ke janinnya," kenang Kevin.
"Dia memberitahu waktu masih kuliah di kelas. Lalu, untuk versi lengkapnya dia kirimkan ke kami melalui WhatsApp, lewat saya," ia menuturkan.
Bambang tak pelit ilmu.
Kevin bercerita, sang begawan epidemiologi tersebut senang berdiskusi dengan para mahasiswa di kelasnya.
Ketika menyelenggarakan kuliah secara online pun, ia tak banyak ambil peran berceramah.
Ia mempersilakan mahasiswanya bertukar isi pikiran dengan dirinya secara virtual waktu itu.
Menurut Kevin, hal itu tak terlepas dari watak Bambang yang memang gemar mengapresiasi seseorang.
Sesuatu yang membuat Bambang menyandang predikat sebagai salah satu dosen favorit di kampus dan dengan ingatan itulah ia dikenang mahasiswanya.
"Setiap saya mengirim tugas satu kelas atau apa pun itu, Prof Bambang suka balas e-mail saya. Ia bilang, 'Sukses terus, ya, Kevin'..."
Jelang kepergiannya yang tak disangka-sangka, Bambang juga masih sempat melampirkan apresiasi pada seluruh mahasiswanya.