Pasien Corona di Sumut Bertambah
UPDATE VIRUS CORONA 686 Kasus Covid-19, 55 Orang Meninggal, Tersebar di 24 Provinsi, Sumut 9 Positif
UPDATE VIRUS CORONA 686 Kasus Covid-19, 55 Orang Meninggal, Tersebar di 24 Provinsi, Sumut 7 Positif
Pemerintah hanya memberikan petunjuk umum bahwa rapid test itu tidak boleh digunakan secara sembarangan.
Kelompok pertama yang diprioritaskan menggunakan rapid test kit tersebut adalah mereka yang berdasarkan penelusuran alias contact tracing pernah kontak dekat dengan pasien positif virus corona.
"(Prioritas) kedua adalah untuk tenaga kesehatan yang dilibatkan di dalam layanan langsung terkait Covid-19," ujar Yuri.
Ia menambahkan, distribusi rapid test kit tahap pertama ini akan berbeda dengan distribusi selanjutnya.
• Jawaban Bintang Emon saat Diminta Menjadi Jubir Pemerintah, Hanya Pengin Sampaikan Pesan
Distribusi rapid test kit selanjutnya akan mempertimbangkan provinsi mana yang kasus pasien positif Covid-19 paling signifikan.
"Pada pengiriman berikutnya, dalam jumlah yang lebih besar, akan berbasis pada daerah mana kasus ini (Covid-19) ditemukan dan kemudian daerah yang berpotensi munculnya penularan," lanjut dia.
Yuri melanjutkan, pemeriksaan rapid test yang dilakukan pemerintah saat ini adalah cara cepat untuk melakukan pemeriksaan terhadap antibodi yang ada dalam tubuh.
Ia mengatakan, rapid test tersebut diharapkan dapat menyaring secara cepat keberadaan kasus positif Covid-19.
"Oleh karena itu, yang kita periksa, untuk cara cepat ini adalah melakukan pemeriksaan antibodinya yang ada di dalam darah, sehingga spesimen yang diambil adalah darah, bukan apusan tenggorokan," kata Yuri.
• Apakah Anda Tiba-tiba Meriang saat Membaca tentang Virus Corona? Inilah Penyakit yang Anda Derita
Yuri mengatakan, apabila hasil pemeriksaan rapid test seseorang dinyatakan negatif Covid-19. Hasil tersebut, kata dia, tak memberi jaminan untuk tidak terinfeksi virus corona.
Menurut Yuri, butuh waktu 6-7 hari untuk terbentuknya antibodi agar bisa mengindentifikasi seseorang positif atau negatif Covid-19.
"Oleh karena itu, harus dilakukan mana kala pemeriksaan pertama negatif, adalah mengulang kembali rapid test," ujarnya.
Yuri juga mengatakan, pasien yang hasil pemeriksaan rapid test-nya dinyatakan negatif harus kembali diperiksa setelah 10 hari.
"Kalau hasilnya positif maka kita yakini sedang terinfeksi virus, tetapi kalau hasilnya negatif, maka kita bisa meyakini tidak terinfeksi virus, tetapi juga dimaknai tidak ada antibodi di dalam tubuhnya," ucapnya.
• Krisdayanti dan Raul Lemos tak Nikmati Liburan di Eropa, Jadwal Berantakan hingga Bicara Karantina
Lebih lanjut, Yuri mengatakan, rapid test diprioritaskan untuk kasus yang terkonfirmasi positif Covid-19, yaitu dengan memeriksa orang-orang yang berhubungan dengan pasien Covid-19, baik itu pihak keluarga maupun rekan kerja.