Update Corona di Sumut
Atasi Gejolak Penguburan Pasien Positif Covid-19, Pemko Medan Siapkan Lahan Pemakaman Khusus
Pemerintah Kota Medan telah menyiapkan lahan pemakaman khusus bagi korban meninggal akibat virus Corona (Covid-19).
Penulis: Satia | Editor: Juang Naibaho
TRI BUN MEDAN.COM, MEDAN - Pemerintah Kota Medan menyiapkan lahan pemakaman khusus bagi korban meninggal akibat virus Corona (Covid-19).
Lahan ini disiapkan sebagai upaya alternatif mengantisipasi gejolak yang belakangan ini terjadi, yakni penolakan warga terhadap jenazah pasien positif Covid-19.
“Pemko Medan sudah menyiapkan tempat pemakaman khusus jenazah yang meninggal positif Corona. Hal ini kita siapkan karena selama ini ada hambatan seperti penolakan warga. Makanya kita siapkan tempat penguburan khusus, tim penanganan yang khusus serta alat penguburan yang khusus,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan Edwin Effendi saat melakukan siaran langsung melalui akun YouTube Humas Pemprov Sumut, Selasa (31/3/2020).
Upaya tersebut dianggap menjadi solusi dalam proses proses penguburan jenazah positif Covid-19. Sehingga tidak ada lagi gejolak di lingkungan masyarakat.
“Untuk penguburan korban yang meninggal kita sudah lakukan terlebih dahulu pengamanan dari rumah sakit. Jenazah sudah dibungkus plastik kedap dan peti yang dikunci sehingga tidak akan menularkan lagi,” katanya.
Untuk itu, masyarakat diimbau agar tidak lagi cemas dan ragu.
Namun, hal penting yang harus diketahui bersama adalah proses penguburan harus berlangsung cepat, maksimal 4 jam setelah pasien dinyatakan meninggal.
Ia menambahkan, ada juga tim yang akan membantu proses penguburan sehingga tidak akan lagi dapat menularkan.
Terkait lokasi lahan penguburan yang telah disiapkan tersebut, Edwin belum menyebutkannya secara rinci.
“Kalau lokasinya nantilah kita informasikan. Yang pasti sudah kita siapkan,” ujar Edwin.
Dalam kesempatan tersebut, Edwin juga menyampaikan upaya yang telah dilakukan untuk penanggulangan Covid-19 di Medan.
“Kasus Covid-19 ini meningkat cepat. Ini merupakan kejadian yang luar biasa dengan angka kematian yang cukup tinggi. Apalagi mobilitas penduduk yang masih banyak di luar tentu sangat berisiko Covid-19. Ditambah dengan keterbatasan sarana dan peralatan kesehatan, kita tetap mengupayakan semaksimal mungkin dalam keadaan darurat untuk tetap menyelamatkan,” terang Edwin.
Kondisi saat ini di Medan, lanjut dia, ODP mencapai 495 orang, PDP sebanyak 58 orang dan positif Corona sebanyak 5 orang.
Korban meninggal positif Covid-19 sebanyak 1 orang, sedangkan meninggal dalam status PDP sebanyak 3 orang.
“Untuk menjaga kesehatan masyarakat Medan, tiga hal pokok yang kami lakukan yakni pelayanan, pendampingan dan edukasi,” ujarnya.
Pelayanan dilakukan dengan menyiagakan jajaran kesehatan mulai dari puskesmas hingga seluruh rumah sakit di Kota Medan, baik rumah sakit pemerintah, TNI, Polri dan swasta untuk tetap melakukan pelayanan dengan maksimal.
Terkait pendampingan, lanjut Edwin, pihaknya melakukan pendataan lapangan.
Jika ditemukan ODP maka akan dilakukan observasi kemudian pendampingan dan edukasi keluarga sehingga keluarga dapat lebih tenang dan tidak cemas.
Pihaknya bersama lembaga masyarakat juga turut mengedukasi masyarakat untuk tetap tinggal di rumah dan menjaga pola hidup sehat.
“Prinsipnya jangan cemas, ragu dan panik. Yang penting tetap di rumah, jaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir. Karena kalau yang lainnya seperti hand sanitizer itu hanyalah pendukung,” terangnya.
Edwin juga mengimbau agar masyarakat tidak mudik. Hal ini bertujuan untuk menekan penyebaran Covid-19.
“Kita imbau agar warga tidak mudik, karena kalau mudik itu akan berisiko untuk keluarga yang mudik. Makanya lebih baik tidak mudik agar tidak berisiko untuk kita dan keluarga,” imbaunya.
(Wen/Tribun-Medan.com)