Breaking News

Jumlah Pasien Positif Covid-19 di Sumatera Utara Mengalami Lonjakan 30 Persen Per Senin (30/3/2020)

Jumlah pasien positif Covid-19 di Sumatera Utara mengalami lonjakan 30 persen per Senin (30/3/2020).

Editor: AbdiTumanggor
TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI
Petugas memeriksa kesehatan warga di ruang gawat darurat RSU Sari Mutiara, Medan, Sumatera Utara, Jumat (27/03/2020).TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI 

Berdasarkan data pemerintah, diketahui bahwa sebaran kasus Covid-19 di Indonesia kini ada di 31 provinsi.

Sementara Jumlah pasien positif Covid-19 di Sumatera Utara mengalami lonjakan 30 persen per Senin (30/3/2020).

TRIBUN-MEDAN.Com - Pemerintah menyatakan bahwa data yang dihimpun memperlihatkan bahwa pasien Covid-19 di Indonesia bertambah.

Hingga Senin (30/3/2020), total ada 1.414 kasus Covid-19 di Indonesia.

Angka ini bertambah 129 pasien yang dinyatakan positif virus corona dalam 24 jam terakhir.

Hal ini dinyatakan juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto, melansir data yang dihimpun sejak Minggu (29/3/2020) pukul 12.00 WIB hingga Senin ini pukul 12.00 WIB.

"Penambahan konfirmasi kasus positif sebanyak 129 orang sehingga total kasus sekarang menjadi 1.414 kasus," ujar Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Graha BNPB, Senin.

Kemudian, diketahui total ada 122 pasien Covid-19 yang meninggal dunia.

Data pasien Covid-19 meninggal ini bertambah 8 orang dalam 24 jam terakhir.

"Masih ada kasus kematian sebanyak 8 orang sehingga total kasus kematian ada 122 orang," ujar Achmad Yurianto.

Dengan demikian, persentase pasien meninggal akibat Covid-19 adalah 8,63 persen.

Pemerintah juga menyatakan bahwa hingga saat ini ada 75 pasien yang telah dinyatakan sembuh.

Jumlah ini bertambah 11 orang dibandingkan data kemarin.

Tersebar di 31 Provinsi

Berdasarkan data pemerintah, diketahui bahwa sebaran kasus Covid-19 di Indonesia kini ada di 31 provinsi.

Provinsi baru yang mencatat kasus perdana virus corona adalah Bangka Belitung dan Sulawesi Barat.

Dari 129 penambahan kasus Covid-19 tersebut, tercatat penambahan terbesar berada di Jawa Barat dengan 25 kasus baru.

DKI Jakarta dan Banten juga mencatat penambahan kasus cukup tinggi.

Terdapat 24 kasus baru di DKI Jakarta, sedangkan di Banten tercatat ada 22 kasus baru.

Petugas bersiaga di ruang gawat darurat RSU Sari Mutiara, Medan, Sumatera Utara, Jumat (27/03/2020).TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI
Petugas bersiaga di ruang gawat darurat RSU Sari Mutiara, Medan, Sumatera Utara, Jumat (27/03/2020). (TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI)

Berikut data penyebaran penambahan kasus Covid-19 berdasarkan wilayah:

1. Jawa Barat: 25 kasus baru

2. DKI Jakarta: 24 kasus baru

3. Banten: 22 kasus baru

4. Jawa Tengah: 17 kasus baru

5. Bali: 9 kasus baru

6. Sumatera Utara: 5 kasus baru

7. Lampung: 4 kasus baru

8. Kalimantan Selatan: 4 kasus baru

9. Sulawesi Selatan: 4 kasus baru

10. Sumatera Barat: 3 kasus baru

11. Bangka Belitung: 1 kasus perdana

12. DI Yogyakarta: 1 kasus baru

13. Jambi: 1 kasus baru

14. Jawa Timur: 1 kasus baru

15. Kalimantan Barat: 1 kasus baru

16. Kepulauan Riau: 1 kasus baru

17. Riau: 1 kasus baru

18. Sulawesi Barat: 1 kasus perdana.

Dalam proses verifikasi: 4 kasus baru 
Total: 129 kasus baru 

Petugas memeriksa kesehatan warga di ruang gawat darurat RSU Sari Mutiara, Medan, Sumatera Utara, Jumat (27/03/2020).TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI
Petugas memeriksa kesehatan warga di ruang gawat darurat RSU Sari Mutiara, Medan, Sumatera Utara, Jumat (27/03/2020).(TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI)

Jumlah pasien positif Covid-19 di Sumatera Utara mengalami lonjakan 30 persen per Senin (30/3/2020) pukul 17.00 WIB.

Berdasarkan data terbaru, pasien positif Covid-19 di Sumut menjadi 20 orang. 

Dari 20 pasien positif tersebut dua diantaranya sudah meninggal dunia.

Sebelumnya pada Minggu (29/3/2020) jumlah pasien positif Virus Corona berjumlah 14 orang.

"Telah mengkonfirmasi data orang yang terpapar COVID-19 dengan rincian sebagai berikut pasien positif sebanyak 20 orang yang hari sebelumnya kita ketahui sebanyak 14 orang jadi terjadi peningkatan 30 persen.

Untuk Covid-19 positif saat ini dirawat dengan konfirmasi positif sebanyak 18 orang dan dua orang telah meninggal," tutur Juru Bicara Gugas Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pemprov Sumut, Mayor KES dr Whiko Irwan D, saat konfrensi pers di Pemprov Sumut, Senin.

Ia menuturkan kenaikan signifikan juga terjadi pada jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP).

Jumlah ODP meningkat 12,1 persen menjadi 2.909 orang.

"Orang dalam pemantauan sebanyak 2.909 orang atau bertambah sekitar 12,1% yang terkonfirmasi. Sebelumnya berjumlah 2556 orang," tegasnya.

Whiko menyebutkan bahwa jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) turun 1,3 persen menjadi 76 orang.

Untuk pasien PDP yang sedang dirawat sebanyak 76 orang, atau turun 1,3 persen, dimana sebelumnya berjumlah 77 orang.

Jumlah pasien yang telah dipulangkan/negatif Covid-19 bertambah menjadi 11 orang dimana hari sebelumnya berjumlah 7 orang. 

"Sedangkan pasien-pasien yang sudah diperiksa Covid-19 negatif yang masih dirawat karena kondisi kesehatannya belum memungkinkan untuk di rumah sebanyak 12 orang. Sedangkan pasien PDP negatif yang sudah rawat jalan atau dipulangkan sebanyak 11 orang," pungkasnya.

Pasien Postif Covid-19 di Binjai Berangsur Membaik

Sementara itu, satu orang pasien positif Covid-19 domisili Kota Binjai, dikabarkan mulai berangsur membaik.

Informasi ini disampaikan oleh Kepala BPBD Binjai, Ahmad Yani ketika ditemui di Posko Covid-19 Dinas Kesehatan Binjai, Senin (30/3/2020).

Ahmad Yani mendapat kabar ini, ketika pihaknya berkoordinasi dengan pihak keluarga korban. Pihaknya mendapat telepon dari pihak keluarga yang hendak mengantarkan makanan.

"Syukurnya, sepertinya warga Binjai yang positif corona sudah mulai membaik, sudah mau makan dia. Tadi keluarganya yang diisolasi minta izin mau antar makanan, jadi kami fasilitasilah tadi," kata Ahmad Yani.

Diketahui Kota Binjai sudah mengambil kebijakan siaga darurat non-bencana menyikapi wabah pandemik Corona.

Kabar terbaru jumlah terdampak corona di Binjai, sebagaimana dikutip dari laman binjaikota.go.id, terdata 297 Orang Dalam Pemantauan (ODP), Karantina tiga orang, dan satu orang positif Covid-19 dirawat di Medan.

Tim Gugus terus siaga 24 jam di Posko Covid-19 Dinas Kesehatan Kota Binjai. Tim terus memantau orang-orang yang baru berplesiran ke luar kota untuk masuk ke daftar ODP.

"Ini kami tim gabungan dengan TNI-Polri terus data yang ODP, jangan sampai berkeliaran agar tidak meningkat penyebaran dan menekan angka yang terpapar," katanya.

Diketahui satu orang warga yang memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat, TH (51) dinyatakan positif Covid-19 sepulang dari Yerusalem, Israel. Pasien dan keluarga diketahui berdomisili di Kecamatan Binjai Barat.

Korban telah menjalani perawatan di RSUP Adam Malik Kota Medan sejak tanggal 15 Maret 2020 sampai dengan saat ini. Korban ditempatkan di ruang solasi RS Adam Malik dalam pengawasan khusus.

Informasi dihimpun, pasien terpapar Covid-19 bepergian wisata rohani ke Yerusalem bersama suami dan anaknya, tiga orang warga Kecamatan Selesai dan satu orang warga Bandar Srapit. Mereka tiba di Indonesia pada tanggal 1 Maret 2020 bersama rombongan keluarga.

Petugas medis bersiap di ruang instalasi gawat darurat Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin (23/3/2020). Presiden Joko Widodo yang telah melakukan peninjauan tempat ini memastikan bahwa rumah sakit darurat ini siap digunakan untuk karantina dan perawatan pasien Covid-19. Wisma Atlet ini memiliki kapasitas 24 ribu orang, sedangkan saat ini sudah disiapkan untuk tiga ribu pasien.
Petugas medis bersiap di ruang instalasi gawat darurat Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin (23/3/2020). Presiden Joko Widodo yang telah melakukan peninjauan tempat ini memastikan bahwa rumah sakit darurat ini siap digunakan untuk karantina dan perawatan pasien Covid-19. Wisma Atlet ini memiliki kapasitas 24 ribu orang, sedangkan saat ini sudah disiapkan untuk tiga ribu pasien. (ANTARA FOTO/HERU SRI KUMORO)

DKI minta karantina wilayah

Sebagai daerah dengan pasien positif Covid-19 terbanyak, DKI Jakarta sudah melakukan berbagai hal untuk mencegah penyebaran virus corona.

Baru-baru ini, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melayangkan surat permintaan penerapan karantina wilayah Ibu Kota kepada Presiden Joko Widodo.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengungkapkan, pemerintah sudah menerima surat tertanggal 28 Maret 2020 tersebut pada Minggu (29/3/2020).

“Baru sampai hari ini, sudah minta kepada presiden untuk memberlakukan karantina wilayah DKI Jakarta dengan tetap memperhatikan hak-hak dasar dan kebutuhan dasar rakyat,” ujar Mahfud seperti dikutip dari tayangan KompasTV.

Pemerintah bahas PP soal karantina wilayah

Ketentuan lebih lanjut mengenai karantina wilayah akan dibahas pada Selasa (31/3/2020) mendatang.

Saat ini, pemerintah berencana Peraturan Pemerintah (PP) tentang karantina wilayah.

“Soal karantina wilayah, substansinya dan teknisnya akan dibahas pada hari berikutnya (Selasa),” kata Mahfud.

Pemerintah telah menyiapkan sejumlah skenario penerapan karantina wilayah. Menurut Mahfud, nantinya masyarakat dapat melakukan aktivitas secara terbatas.

Pemerintah merencanakan toko obat, pasar tradisional, serta supermarket tetap dapat beroperasi dengan penjagaan ketat.

Nantinya, kata Mahfud, penerapan karantina wilayah tersebut akan diajukan oleh pemerintah daerah.

“Daerah masing-masing menentukan pilihan apa yang akan dibatasi, jenis-jenis apa, apakah harus belajar dari rumah, bekerja di rumah, apa dan sebagainya, itu nanti yang menentukan daerah masing-masing,” tuturnya.

PP yang dirancang pemerintah akan diterapkan bagi daerah yang ingin melakukan karantina wilayah.

Dampak ekonomi Covid-19

Sebelum membicarakan soal karantina wilayah, pemerintah akan terlebih dahulu membahas soal langkah menghadapi dampak ekonomi akibat wabah Covid-19.

Pemerintah juga akan membicarakan soal RUU Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Perubahan.

“Yang besok, kita itu akan lebih konkret. Pertama, penanganan masalah ekonominya dulu. Ini kan akan terjadi masalah ekonomi yang cukup besar, sehingga besok akan dibahas sebuah perppu tentang relaksasi masalah keuangan, perbankan, dan sebagainya,” ujar Mahfud.

Berdasarkan prediksi pemerintah, kata Mahfud, akan terjadi defisit di atas 3 persen akibat wabah ini.

Maka dari itu, pemerintah perlu membahas sejumlah langkah hukum yang juga harus disepakati DPR.

(vic/tribunmedan.com/Kompas.com)

 Presiden Joko Widodo TEGASKAN Karantina Wilayah Gawean Pemerintah Pusat, Bukan Pemerintah Daerah

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved