News Video
Kompol Faidir Chaniago Buka Suara setelah Dibentak-bentak Anggota DPRD Medan Edi Saputra
Cekcok antara Kapolsek Medan Area Kompol Faidir Chaniago dan anggota DPRD Medan Edi Saputra viral di media sosial
Yahdi mengatakan, berdasarkan informasi yang dirinya dapatkan dari adik alm SA meninggal dunia karena memiliki riwayat penyakit asam lambung.
"Kalau kita belum tahu sampai sejauh itu, kalau keterangan adek alm, meninggalnya karena sakit asam lambung," kata dia.
Hingga sampai dengan saat ini, pihaknya sendiri belum mengetahui apakah SA meninggal karena terjangkit virus Corona atau tidak. Sebab, belum ada hasil lab yang menyatakan bahwa dirinya terkontaminasi wabah tersebut.
"Karena menyarakan positif harus tes lab dan lama harus menunggu hasilnya. Apakah sample darahnya diambil atau tidak, itu yang kita gak tahu," pungkasnya.

Spanduk tolak pemakaman pasien Corona di Simalingkar B
Spanduk penolakan pemakaman jasad Virus Corona atau Covid 19 sudah berhari-hari terlihat di gapura Simalingkar B, Kecamatan Medan Tuntungan.
Isi spanduk bertuliskan "Kami warga Kelurahan Simalingkar B menolak keras korban COVID-19 yang meninggal dimakamkan di pemakaman Pemda Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan".
Tak diketahui siapa orang yang memasang spanduk tersebut.
Dihubungi www.tri bun-medan.com, Camat Medan Tuntungan Topan Ginting mengaku sudah mengetahui spanduk tersebut.
Tonton video:
• Warga Medan Tuntungan Panik, Camat Topan Ginting Minta Pemko Medan Lakukan Penyemprotan Disinfektan
• Camat Tuntungan Protes, RSUP Adam Malik Pulangkan ODP Sakit yang Bersama Positif Corona di Yerusalem
Pihak kecamatan pun sudah menggelar rapat untuk membahas tindak-lanjutnya.
"Iya. Jadi semalam sudah. Memang ada spanduk dinaikkan oleh beberapa orang dan sudah kita tindaklanjuti semalam dengan segera rapat tingkat forkopimcam ya. Dari Danramil dan pihak Polsek," kata Topan Ginting.
Topan juga mengungkapkan, akan memberikan penjelasan kepada masyarakat mengenai pemakaman jenazah yang terkena Virus Corona.
“Kita akan jelaskan kepada masyarakat bahwa bagaimana sebenarnya tata cara pemakaman jenazah korban yang terkena Virus Corona,” tambahnya.
Namun, hingga saat ini spanduk penolakan itu tetap masih terpasang di atas gapura Kelurahan Simalingkar B.
(tim/tri bun-medan.com)