Pemerkosa Siswi di Deliserdang Diciduk

BABAK BARU Pengakuan Siswi SMK Digagahi 8 Siswa Teman Sekolah, Bongkar Otak Pelaku dan Video di HP

Berbekal pengakuan korban, pengusutan polisi membuahkan hasil. Satu per satu pelakunya ditangkap dan jadi tersangka.

Penulis: Indra Gunawan | Editor: Salomo Tarigan
ilustrasi/Shutterstock
BABAK BARU Pengakuan Siswi SMK Digagahi 8 Siswa Teman Sekolah, Dibongkar Otak Pelaku dan Video di HP 

TRI BUN-MEDAN.com, MEDAN - Kasus pemerkosaan seorang siswi SMK Swasta yang kini ditangani Polresta Deliserdang memasuki babak baru.

Berbekal pengakuan korban, pengusutan polisi membuahkan hasil. Satu per satu pelakunya ditangkap dan sudah ditetapkan sebagai tersangka.

Siapa otak pelaku pemerkosaan? Akhirnya terbongkar

BABAK BARU Pengakuan Siswi SMK Digagahi 8 Siswa Teman Sekolah, Dibongkar Otak Pelaku dan Video di HP

Kasus pemerkosaan siswi SMK swasta di Kecamatan Batang Kuis, Kabupaten Deliserdang, oleh beberapa orang kakak kelasnya, direspons oleh aparat kepolisian.

Terduga pelaku diamankan Polres Deliserdang (kiri).
Terduga pelaku diamankan Polres Deliserdang (kiri). (ISTIMEWA)

Hanya dalam tempo hitungan jam setelah orangtua korban melayangkan laporan di Polresta Deliserdang, Selasa (31/3/2020), para pelajar yang melakukan pemerkosaan terhadap D (16), telah ditetapkan sebagai tersangka.

Terungkap fakta baru bahwa pelaku pemerkosaan ternyata bukanlah berjumlah 7 orang, melainkan delapan orang.

Adapun otak pelaku, yakni JA kini menjadi buruan aparat kepolisian.

Kasat Reskrim Polresta Deliserdang, AKP Muhammad Firdaus menjelaskan, awalnya ada 8 orang yang diamankan sejak Selasa (31/3/2020) malam.

Namun, setelah diambil keterangannya, satu orang atas nama RA tidak punya keterkaitan dengan kasus ini.

RA hanya teman satu kelas para pelaku.

D bersama orangtuanya ketika keluar dari gedung Satreskrim Polresta Deliserdang, Selasa (31/3/2020).
D bersama orangtuanya ketika keluar dari gedung Satreskrim Polresta Deliserdang, Selasa (31/3/2020). (TRIBUN MEDAN/INDRA)

"RA statusnya hanya saksi saja. Yang lainnya sudah kita tetapkan sebagai tersangka. Dari delapan orang yang diamankan itu, tidak ada security. Enggak ada kaitannya sama security kasus ini," ujar Muhammad Firdaus, Rabu (1/4/2020) malam.

Ia menambahkan saat ini mereka sedang melakukan pengejaran terhadap JA.

Polisi menyebut JA adalah otak pelaku dalam kejadian pemerkosaan ini.

JA disebut orang yang mengajak kawan-kawannya untuk memperkosa korban.

TERKINI SETELAH 7 Siswa Stukpa Positif dan 300 Calon Perwira Terpapar Covid-19, 72 Siswa Asal Sumut

MENGHARUKAN, 2 Bocah Tewas Tenggelam di Kolam Ikan, Kedua Korban Kakak Beradik

"Seluruh pelaku ada 8 orang. JA ini yang sekarang masih kita kejar. Kalau untuk soal video kayaknya sudah dihapus sama mereka (para pelaku)," kata Muhammad Firdaus.

Informasi yang dikumpulkan ketujuh siswa itu yakni DG, HS, MAT, RDP, YAS, SAH dan RI.

Selain warga Kecamatan Batang Kuis mereka juga merupakan warga Kecamatan Tanjung Morawa.

Kini ketujuh tersangka itu ditahan di Polresta Deliserdang.

Diberitakan sebelumnya, siswi SMK swasta di Kecamatan Batang Kuis, Deliserdang, berinisial D (16) diperkosa secara bergilir oleh sejumlah kakak kelasnya.

Perbuatan itu dilakukan di lingkungan sekolah dan di sebuah rumah kosong.

Kasus pemerkosaan ini telah dilaporkan ke Polresta Deliserdang.

D dan ibunya ketika membuat LP di Polresta Deliserdang, Selasa (31/3/2020).
D dan ibunya ketika membuat LP di Polresta Deliserdang, Selasa (31/3/2020). (TRIBUN MEDAN/INDRA)

Surat Tanda Terima Laporan Polisi (STTLP) nomor 155/III/2020/RESTA DS sudah dipegang oleh keluarga korban.

Kasus ini dilaporkan oleh N (45) ibu korban yang tinggal di Kecamatan Tanjung Morawa, Deliserdang.

"Saya enggak terima anak saya diperlakukan seperti ini. Saya minta supaya para pelaku bisa dihukum seberat-beratnya," ujar N usai membuat laporan ke Polresta Deliserdang, Selasa (31/3/2020).

"Terbongkarnya kemarin lah. Dia ini (D) di rumah bawaannya emosi saja. Sering marah-marah. Dia enggak pernah cerita sama kami terbongkarnya itu karena kakaknya bongkar HP dia lah. Dibacainlah sama kakaknya pengancaman-pengancaman pelaku. Anakku ini enggak berani ngomong karena diancam kalau cerita akan disebarkan video-video dia," kata MI, ayah korban.

MI menyebut bahwa D sempat menghilang selama 4 hari. Ia pun sempat melayangkan laporan ke kantor polisi.

"Sempat kami buat laporan kehilangan di Polsek Tanjung Morawa. Karena empat hari juga dia enggak ada di rumah. Kami cariin barulah dia pulang," ujar MI

Pria yang bekerja sebagai pengawas proyek pembuatan taman ini menyebut saat keluar dari rumah itu anaknya itu tinggal di tempat temannya.

Saat itu ia heran mengapa sikap anaknya yang masih duduk di kelas X SMK, berubah jauh.

Sementara itu, D menceritakan kronologi kejadian kelam tersebut saat berada di Polresta Deliserdang, .

Pertama kali D menjadi korban pemerkosaan pada bulan Desember 2019.

Lokasi pemerkosaan terjadi di area ruang praktik sekolah yang berada di kawasan Batang Kuis.

"Saya sempat disuruh satpam untuk ambil gelas kotor di ruang praktik. Tapi rupanya orang itu (pelaku) sudah ada di situ. Ada empat orang mereka," kata D kepada Tri bun-Medan.com, Selasa (31/3/2020).

Wanita berkulit putih ini mengaku saat itu ia ditarik oleh pelaku.

LOWONGAN KERJA PT Astra Honda Motor (AHM), Posisi dan Syarat untuk Lulusan SMA Sederajat dan S1

Keempat kakak kelasnya itu pun langsung menidurkannya ke meja.

Ia sempat berteriak minta tolong, sayangnya saat itu tidak ada yang membantu.

"Sudah teriak juga minta tolong cuma enggak ada yang dengar. Yang lain (siswa) sudah pulang, memang lagi sepi,” turut D lirih.

“(Saya) sudah mau pulang sebenarnya cuma disuruh satpam ambilkan gelas di ruang praktik," imbuhnya.

Ruang praktik di sekolahnya itu disebut cukup besar dan terbagi dalam empat ruangan.

Di salah satu ruangan itu, D tidak bisa berbuat banyak.

Ia tidak bisa melawan kekuatan tenaga empat orang yang tengah dirasuki nafsu setan tersebut.

Usaha melawan sempat dilakukannya, namun sia-sia.

"Sempat kutunjang juga mereka, tapi enggak bisa juga. Terus dadaku pun diduduki mereka. Ada yang pegang tanganku juga. Mukaku ditutupi jaket sama mereka," kata D.

Ia menyebut, setelah kejadian itu para pelaku sempat mengancamnya.

Jika kasus itu diceritakan ke orang lain, maka para pelaku akan menyebar video-video dirinya.

Karena ancaman itulah, D tak berani buka suara.

Tak dinyana, keempat pelaku makin beringas.

LOWONGAN KERJA PT Astra Honda Motor (AHM), Posisi dan Syarat untuk Lulusan SMA Sederajat dan S1

Pelaku mengajak tiga orang lagi teman sekolahnya untuk menggagahi D.

Ketujuh kakak kelas D itu pun kemudian memperkosa korban di sebuah rumah kosong pada Januari 2020.

Kepala sekolah geram

Kepala sekolah SMK swasta Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara yang  mengetahui anak didiknya, jadi korban pemerkosaan ikut geram.

Apalagi aksi ini didalangi teman-teman sekolah korban. Mereka yang terlibat akan dikeluarkan dari sekolah

Begini reaksi Kepala Sekolah, Manambah Sitinjak.

" Kalau sudah terbukti nanti ya pasti akan kita keluarkan mereka nanti. Itukan namanya telah mencoreng nama sekolah,"ujar Manambah Kasitinjak Rabu, (1/4/2020).

Ia menyebut tau pertama kali ada siswi di sekolahnya yang diperkosa oleh kakak kelasnya Selasa, (1/4/2020) malam.

Disebut informasi pemerkosaan pertama ia dapatkan setelah membaca berita www.tri bun-medan.com.

Selama ini ia menyebut pihak sekolah memang sama sekali tidak pernah tau ada masalah sebesar itu.

" Yang pasti kita terkejut lah semuanya ada berita ini. Selanjutnya ya akan saya selidiki dan ikuti dulu lah perkembangan berita. Ya semoga polisi bisa mengungkap kasus ini dengan terang lah,"kata Manambah.

Informasi yang dikumpulkan tujuh orang kakak kelas yang tega memperkosa korban sudah ditangkap oleh pihak kepolisian.  

Selain itu juga ada satu orang pelaku lain yang diduga terlibat dan disebut-sebut sebagai seorang scurity.

Terkait penangkapan ini Manambah pun belum ada mendapat informasi.

" Kita pasti kesal lah karena selama ini belum pernah ada kejadian seperti itu di sekolah kita. Kita pun ya selalunya mengarahkan anak-anak ini membimbing akhlak dan moral mereka. Itu yang kita sesalkan kenapa bisa ada kejadian seperti ini,"ucap Manambah.

Pada dasarnya, lanjut Manambah pihak sekolah sudah pernah mengarahkan agar korban pindah jurusan.

Hal ini sesuai permintaan dari pihak keluarga melalui kakak korban.

Saat ini korban disebut satu-satunya perempuan di kelas yang mengambil jurusan otomotif.

" Dulu ada dua siswi yang jurusan otomotif tapi yang satu langsung balik dan pindah ke jurusan TKJ (Tehnik Komputer Jaringan). Dia sudah kami arahkan juga pinta tapi ya cemana memang dianya yang enggak mau,"ucap Manambah.

Ia tidak habis pikir mengapa perbuatan pemerkosaan bisa dilakukan pelaku di dalam ruang praktik.

Diakui memang ruang praktik sekolahnya cukup besar.

Namun demikian ia menyebut tepat disamping ruang praktik itu ada kantin.

Terkait ini ia pun akan mencari informasi lain lagi.

(dra/tri bun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved