INNALILLAHI, Positif Corona 13 Dokter Meninggal, IDI: Tidak Mengetahui Pasiennya Terinfeksi Covid-19
Masyarakat Indonesia yang terinfeksi virus Corona semakin bertambah banyak.
INNALILLAHI, Positif Corona 13 Dokter Meninggal, IDI: Tidak Mengetahui Pasiennya Terinfeksi Covid-19
Masyarakat Indonesia yang terinfeksi virus Corona semakin bertambah banyak.
Bahkan, kematian akibat virus Corona juga meroket tinggi. Teranyar sudah ada 13 dokter di Indonesia yang meninggal dunia karena terinfeksi Covid-19.
TRI BUN-MEDAN.com-Masyarakat Indonesia yang terinfeksi virus Corona semakin bertambah banyak. Bahkan, kematian akibat virus Corona juga meroket tinggi. Teranyar sudah ada 13 dokter di Indonesia yang meninggal dunia karena terinfeksi Covid-19.
Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mencatat, setidaknya sudah 13 dokter yang meninggal dunia selama penanganan pandemi Covid-19 di Tanah Air.
• SEORANG Perempuan Hamil ODP Virus Corona Meninggal Menuju Rumah Sakit, Sempat Pelesiran ke Bali
• Seorang Warga Gugat Presiden Jokowi ke Pengadilan, Dianggap Lalai Antisipasi Corona di Indonesia
Menurut Ketua Umum PB IDI Daeng M Faqih, ada dua hal yang mengakibatkan seorang dokter atau tenaga medis dapat terinfeksi virus corona.
Pertama, tenaga medis tersebut tertular pasien yang tidak mengetahui bahwa pasien yang ditangani positif Covid-19.
"Sehingga, dokter tersebut (menjadi) kurang waspada," kata Daeng lewat pesan singkat kepada Kompas.com, Kamis (2/4/2020).
Kedua, karena minimnya jumlah alat pelindung diri yang memenuhi standar dan memadai untuk digunakan tenaga medis selama menangani pasien.
Untuk itu, ia berharap agar pemerintah dapat lebih terbuka terkait data pasien.
Meski ada aturan yang mewajibkan data pasien dirahasiakan, tetapi setidaknya informasi itu dapat diberitahukan secara terbatas kepada petugas di rumah sakit yang sedang menangani untuk meningkatkan kewaspadaan.
"Kedua, kontinuitas penyediaan APD," ujarnya.
Baru-baru ini, Presiden Joko Widodo telah menetapkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang tentang Stabilitas Perekonomian pada masa pandemi virus corona.
Pemerintah pun menggelontorkan anggaran Rp 405,1 triliun dari APBN 2020 untuk mengatasi Covid-19.
Dari jumlah tersebut, alokasi untuk belanja di sektor kesehatan sebesar Rp 75 triliun.