Pulang via Bandara Kualanamu, TKI dari Malaysia Jalani Tes Kesehatan Covid-19 saat Tiba di Asahan

Para TKI yang merupakan warganya tersebut kembali ke Indonesia melalui Bandara Internasional Kualanamu, Deliserdang.

Editor: Salomo Tarigan
HO/tri bun medan
Petugas memeriksa suhu tubuh Posko Kesehatan seorang TKI yang baru tiba dari Malaysia, antisipasi Covid-19 di posko kesehatan depan kantor Desa Silo Baru pada Jumat (3/4/2020) dini hari. 

TRI BUN-MEDAN.com, KISARAN - Sebanyak enam orang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dari Malaysia, tiba di Desa Silo Baru, Kecamatan Silau Laut, Kabupaten Asahan pada Jumat (3/4/2020) sekitar pukul 01.00 WIB dini hari.

Keenam TKI itu pulang kampung, setelah pemerintah Malaysia sejak beberapa pekan terakhir menerapkan lockdown, mengantisipasi penyebaran covid-19 di negara tersebut.

Kepala Desa (Kades) Silo Baru, Ahmad Sofyan mengatakan, para TKI yang merupakan warganya tersebut kembali ke Indonesia melalui Bandara Internasional Kualanamu, Deliserdang. 

Selanjutnya dengan menumpangi minibus untuk menuju kampung halaman.

"Kami dapat info bahwa ada enam warga kami yang selama ini bekerja di Malaysia, pulang, lewat Bandara Kualanamu. Jadi untuk mencegah covid-19, begitu sampai di desa kami, tubuh mereka diperiksa sesuai SOP," kata Sofyan, Jumat.

Setelah dilakukan penyemprotan disinfektan dan mengecek suhu tubuh pada TKI satu per satu, hasilnya diketahui keenam warganya itu tidak terindikasi memiliki gejala covid-19.

HEBOHNYA Pernikahan Polisi - Selebgram di Tengah Wabah Virus Corona, Kabaharkam Polri Angkat Bicara

Namun, ia meminta kepada warganya yang baru kembali itu, untuk tetap melakukan pengecekan kesehatan ke puskesmas dan menjalani karantina mandiri di rumah masing-masing.

"Karena mereka, warga kami itu datang dari daerah pandemi. Jadi kami minta, setelah ini melapor dan periksa kesehatan ke puskesmas dan berdiam diri di rumah selama 14 hari," tegasnya.

Selain enam TKI yang baru tiba, Lanjut Sofyan, di Desa Silo Baru terdapat enam warga lainnya yang berstatus ODP.

Umumnya karena memiliki riwayat perjalanan ke daerah pandemi, seperti Jakarta, Tangerang dan lainnya.

"Kalau sebelum ini, ada enam orang yang ODP, karena baru pulang dari Jakarta ada dua orang, Tangerang, Malaysia, Riau dan Medan," sebut Sofyan.

Ditambahkan Sofyan, bila hal terburuk terjadi atau ada warganya yang berstatus positif covid-19, maka pihaknya akan menerapkan karantina wilayah.

Pelaku Jambret Meninggal Dunia, Diteraki Korban hingga Sepeda Motor Jatuh Menabrak Truk

Seorang Pria 13 Tahun Ditemukan Tewas Mengenaskan di Dolok Sanggul, Polisi Menduga Korban Pembunuhan

Selama karantina wilayah terjadi, Sofyan memastikan warganya yang diminta berdiam di rumah, akan mendapat bantuan kebutuhan bahan pokok yang berasal dari dana desa.

Menurutnya, kebijakan itu sesuai dengan Surat Edaran (SE) Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 8 tahun 2020 tentang Desa Tanggap Covid-19.

"Jadi kalau terjadi hal terburuk, tapi jangan sampai ya. Kami siap memberikan bantuan beras dan sejumlah kebutuhan pokok lainnya, supaya warga berdiam di rumah, dananya berasal dari dana desa," ungkapnya.

(ind/tri bun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved