Dokter Maliana Jadi Pasien Sembuh Pertama dari Covid-19 di Sumut, Ini Saran RSUP Adam Malik

Satu orang pasien positif corona virus disease (covid-19) telah dinyatakan sembuh setelah dirawat di RSUP Haji Adam Malik beberapa waktu lamanya.

Penulis: Chandra Simarmata | Editor: Juang Naibaho
TRI BUN MEDAN/Maurits
Dr. Ade Rahmaini 

Laporan Wartawan Tri bun Medan, Chandra Simarmata

TRI BUN-MEDAN.com, MEDAN - Satu orang pasien positif corona virus disease (covid-19) telah dinyatakan sembuh setelah dirawat di RSUP Haji Adam Malik beberapa waktu lamanya.

Dia adalah Maliana yang juga berprofesi seorang dokter dan bertugas di RSUP Adam Malik Medan.

Kabar sembuhnya dr Maliana yang sempat berstatus pasien positif covid-19 tersebut merupakan kabar gembira bagi masyarakat Sumut.

Namun meski sudah dinyatakan sembuh dan sudah dipulangkan ke rumah, pihak Rumah Sakit Adam Malik Medan masih menyarankan sejumlah hal kepada dr Maliana.

Sang dokter tetap harus membatasi diri.

Koordinator Penanganan Covid-19 RSUP H Adam Malik Medan, dr Ade Rahmaini MKed (Paru) SpP, mengatakan tidak ada lagi tindakan medis terhadap Maliana.

Tapi, Maliana masih disarankan untuk membatasi aktivitasnya.

"Tindakan tidak ada lagi. Karena menyangkut hari penyakitnya, kami masih menganjurkan pembatasan (aktivitas) saja," ujarnya dr Ade, Minggu (5/4/2020) petang.

Lebih lanjut dr Ade mengatakan, setelah dinyatakan sembuh, dr Maliana disarankan mengonsumsi makanan-makanan yang sehat. Dengan demikian cara tersebut akan semakin mempercepat pemulihan kondisi dr Maliana.

"Jaga kesehatan tetap harus. Makan makanan sehat. Tidak ada pantangan tertentu," terangnya.

Sembuhnya dr Maliana jadi pasien pertama yang diumumkan terkonfirmasi resmi oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumut.

“Benar, sabtu kemarin sudah dinyatakan sembuh. Sudah dua kali dikirim sampel swabnya dan sudah pulang,” kata dr Ade.

Berdasarkan informasi, sang dokter tersebut diduga terpapar virus corona saat melakukan peninjauan ke RSPI Sulianti Suroso di Jakarta terkait penanganan Covid-19.

Sepulangnya dari sana, dokter perempuan berusia 44 tahun asal Medan tersebut menderita sakit dan dirawat di RSUP H Adam Malik sejak 24 Maret lalu.

Adapun Sebelumnya, Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumatera Utara dr Aris Yudhariansyah, pada Sabtu (4/4/2020) mengumunkan adanya satu orang pasien yang akhirnya sembuh setelah sebelumnya dinyatakan positif Covid-19.

Pasien tersebut merupakan seorang dokter yang juga bertugas di RSUP Adam Malik Medan bernama dr Maliana.

Obat Utama Covid-19

Juru Bicara Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumatera Utara, Mayor Kes dr Whiko Irwan menyampaikan obat utama Covid-19.

"Obat utama Covid-19 adalah ketahanan tubuh. Virus corona akan menular melalui mukosa mulut, hidung, dan mata. Selanjutnya virus ini akan memasuki sel dan berkembang biak di dalamnya," ungkapnya pada Minggu (5/4/2020).

Lebih lanjut, Whiko menuturkan bagaimana kinerja tubuh merespons manakala virus corona masuk dalam tubuh.

"Tubuh kita akan merespon akan adanya antigen virus dan segera membentuk antibodi yang menyerang virus corona ini. Antibodi tubuh terhadap virus corona akan terdeteksi di dalam tubuh kita setelah terinfeksi selama tujuh hari," lanjutnya.

Whiko menyampaikan bahwa ada kalanya orang tidak merasa gejala Covid-19 tersebut karena imunitas tubuhnya kuat.

"Itulah sebabnya, ada sebagian orang yang terinfeksi Covid-19, namun karena daya tahan tubuhnya yang kuat, orang tersebut tidak merasakan gejala sakit atau tidak merasa dirinya menderita atau mengidap virus corona," terangnya.

Orang yang terkena virus corona walau punya imunitas yang bagus bisa menjadi pembawa virus dan menularkannya kepada orang lain.

"Orang seperti inilah yang dapat menularkan kepada orang lain di sekitarnya yang rentan dan memiliki imunitas rendah," lanjutnya.

Lebih lanjut, Whiko menguraikan siapakah yang termasuk yang memiliki daya tahan tubuh yang rendah.

Yaitu orang-orang lanjut usia, penderita penyakit kronis, penderita kanker lanjut, penderita yang berpenyakit dengan autoimun, dan orang-otang yang mengonsumsi obat-obatan dalam jangka panjang.

Ia menuturkan bahwa daya tahan tubuh manusia itu bersifat dinamis.

“Ada kalanya data tahan tubuh kita istirahat, ada kalanya kita stress, kurang makan, kurang minum, kurang vitamin. Hal itu semua membuat daya tahan tubuh kita menurun sehingga kita rentan terhadap infeksi Covid-19 ini apabila kita tertular," lanjutnya.

Melalui Satuan Gugus Tugas, Pemprov Sumut mengimbau masyarakat agar bergerak bersama melakukan pencegahan Covid-19.

"Untuk itulah Pemerintah Provinsi Sumatera Utara melalui gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 mengimbau dan mengajak saudara-saudari sekalian untuk bahu-membahu melakukan upaya-upaya pencegahan kesehatan terhadap penularan virus ini," ucapnya.

Whiko mengatakan bahwa upaya yang dilakukan pemerintah adalah jalan memurus mata rantai penyebaran Covid-19 di wilayah Sumut.

"Tidak hanya untuk orang sakit, untuk orang sehat. Tidak hanya untuk petugas kesehatan, tetapi juga untuk masyarakat umum. Semua semata-mata hanya untuk melindungi masyarakat Sumut dari penularan virus ini," pungkasnya.

Berdasarkan data hari ini, Minggu (5/4/2020) pukul 17.00 WIB, jumlah pasien positif Covid-19 di Sumut bertambah menjadi 56 orang.

Jumlah itu mengalami kenaikan 17,8% dibandingkan hari sebelumnya, Sabtu ((4/4/2020).

"Covid-19 positif sebanyak 56 orang, atau terjadi peningkatan sebesar 17,8 persen dibandingkan hari kemarin," tambahnya.

Sementara jumlah pasien yang sembuh tercatat satu orang. "Kita dapatkan informasi bahwa terdapat satu pasien positif Covid-19 di Rumah Sakit Haji Adam Malik, yang sembuh," lanjutnya.

Whiko Irwan menguraikan jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) mengalami penutunan.

"Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 3638 orang, terjadi penurunan sebesar 4,2% dibanding hari kemarin," lanjutnya.

Sementara jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 122 orang.

“Terdapat peningkatan sebanyak 4 persen,” tuturnya.

Whiko menyampaikan bahwa penyebaran Covid-19 di wilayah Sumatera Utara masih terus berlangsung.

Whiko menyampaikan agar masyarakat Sumut memberlakukan status tanggap darurat seperti yang telah disampaikan Pemprov Sumatera Utara.

"Tanggap berarti kita merespons secara aktif, melakukan upaya-upaya pencegahan secara aktif oleh seluruh lapisan masyarakat sehingga rantai penularan dapat diputus," ujarnya.

(Can/Tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved