KONDISI TERKINI Desa Patumbak I Dihantam Puting Beliung, Aparat Sibuk Data Puluhan Korban

Desa Patumbak I diterjang angin puting beliung, Senin (6/4/2020). Aparat desa kini sibuk mendata pada korban terdampak.

Penulis: Maurits Pardosi | Editor: Salomo Tarigan
HO/tri bun medan
Angin puting beliung merusak sejumlah rumah warga di Kecamatan Patumbak Kabupaten Deliserdang Senin, (6/4/2020) 

MEDAN-TRI BUN.com, Medan - Desa Patumbak I diterjang angin puting beliung, Senin (6/4/2020)

Aparat desa kini sibuk mendata pada korban yang terdampak.

Sekretaris Desa Patumbak I Anjes Kesuma menyampaikan, pihaknya telah mengupayakan bantuan bagi korban bencana alam puting beliung di desanya.

Mereka sudah lakukan pendataan terhadap rumah yang mengalami kerusakan akibat puting beliung yang menimpa desa mereka.

KONDISI rumah warga di Kecamatan Patumbak yang terkena angin puting beliung, Selasa (7/4/2020).
KONDISI rumah warga di Kecamatan Patumbak yang terkena angin puting beliung, Selasa (7/4/2020). (TRIBUN MEDAN/HO)

Selain pendataan, masyarakat juga ikut bergotong-royong membantu korban puting beliung tersebut. Mereka saling bahu-membahu dan tolong-menolong.

"Dari data yang kita peroleh untuk Desa Patumbak I, ada sebanyak 62 rumah dengan jumlah anggota keluarganya itu 234 jiwa," tutur Anjes Kesuma saat disambangi di kantor Kepala Desa Patumbak I di Jalan Patumbak pada Rabu (8/4/2020) malam.

Anjes Kesuma juga menguraikan situasi kerusakan rumah yang terjadi di desa mereka.

"Kalau kerusakannya beragam, ada yang ringan, sedang, berat, dan ada juga yang rusak total. Jadi kerusakannya beragam," lanjutnya.

Camat Patumbak Danang mengunjungi rumah warga yang diterjang angin puting beliung
Camat Patumbak Danang mengunjungi rumah warga yang diterjang angin puting beliung (HO/tri bun medan)

"Mayoritas kerusakan ringan, yang rusak total ada satu rumah ya, berat ada tiga rumah, yang sedang ada 18 rumah, dan ringan itu 40 rumah," lanjutnya.

Selain pendataan, perangkat desa juga sudah melakukan pembagian bantuan berupa makanan dan bahan bangunan.

"Bagi keluarga-keluarga yang benar-benar terkena bencana kita sudah bentuk tim aga bisa mendapatkan makanan seperti makan malam, makan pagi dan kita juga sudah salurkan bantuan berupa bahan bangunan, seperti seng, broti," tambahnya.

Sejauh penuturan Anjes Kesuma, berbagai pihak juga sudah membantu para korban puting beliung di Desa Patumbak I.

"Dari TNI pun sudah turun, dari BPBD untuk mendata. Sampai saat ini, ya gotong royonglah," tambahnya.

Terkait dapur umum, pihak perangkat desa langsung tanggap dan mengerahkan ibu-ibu PKK serta para relawan dari masing-masing dusun membantu penyajian makanan bagi keluarga-keluarga yang terkena bencana alam puting beliung tersebut.

Sekdes bersama dua anggota Pramuka Peduli yang baru saja melakukan pendataan rumah korban puting beliung di Desa Patumbak I
Sekdes bersama dua anggota Pramuka Peduli yang baru saja melakukan pendataan rumah korban puting beliung di Desa Patumbak I (TRI BUN MEDAN/Maurits)

"Benar, dapur umum juga kita sediakan. Dan kita juga dibantu oleh ibu-ibu PKK serta relawan dari masing-masing dusun seperti mereka ini (anggota Pramuka Peduli) yang siap membantu kita dalam mendistribusikan makanan dan bahan bangunan," lanjutnya.

Selain Sekretaris Desa, Tri bun juga menyambangi anggota Pramuka Peduli yang tengah berada di kantor Kepala Desa usai melakukan tugasnya di beberapa rumah korban bencana alam puting beliung.

"Ini adalah pos kita, dan kami tadi baru saja kembali dari rumah-rumah yang terkena bencana. Kita juga ikut membersihkan rumah korban setelah kejadian. Hingga malam, kita masih bekerja," ujar Suryadi Wijaya (23), seorang anggota Pramuka Peduli.

Sejauh pengamatan dan pengalaman Sekretaris Desa Patumbak I, Anjes Kesuma, puting beliung pernah terjadi sebelumnya pada tahun 2016.

"Sejauh ingatan saya, ini yang kedua kali. Pertama, pada tahun 2016, angin puting beliung juga terjadi tapi enggak separah ini, lebih parah memang ini. Kita bisa lihatlah kondisinya, banyak juga rumah yang kena, walau sebagian besar ringan, tapi kan itu semua efek angin itu. Belum lagi pohon-pohon tumbang, parahlah yang kali ini," ungkapnya.

Selain Suryadi Wijaya, Refan (23), seorang anggota Pramuka Peduli juga turut prihatin atas kejadian yang menimpa desanya.

"Kita bersedihlah melihat kondisi rumah akibat puting beliung itu. Ada juga satu rumah yang hancur total. Kita tidak bisa bayangkan bagaimana kencangnya angin tersebut," pungkasnya.

(cr3/medan-tribun.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved