Remaja Korban Pembunuhan di Simalungun Dikenal Periang, Tinggal dengan Nenek Sejak Ortu Berpisah
Remaja Korban Pembunuhan di Simalungun Dikenal Periang, Tinggal dengan Nenek Sejak Ortu Berpisah
Penulis: Alija Magribi | Editor: Juang Naibaho
Laporan Wartawan Tri bun-Medan/Alija Magribi
TRI BUN-MEDAN.com, SIMALUNGUN - Chanda Prayoga (13), warga Nagori Bah Joga, Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi, Kabupaten Simalungun, ditemukan tewas dalam keadaan duduk terkubur di Kebun PTPN III Kebun Bangun, Jalan Asahan Km 16-17.
Chanda yang duduk di kelas 2 SMP di Tamah Siswa, Bah Jambi, dikenal sebagai sosok periang oleh keluarga.
Erna, maktua Chanda Prayoga, tak kuasa mengungkapkan kesedihannya. Sebab keponakannya ini selalu bersikap baik selama ini kepada keluarganya.
Ia heran ada yang tega menghabisi nyawanya.
"Dia ini sehari-harinya periang. Sama keluarga baik. Kami juga gak pernah dengar dia ada musuh di pergaulannya," ujar Erna terbata-bata, Rabu (8/4/2020).
Selama diwawancarai, Erna terus mengeluarkan air mata. Wajahnya pun memerah.
Menurut keterangannya, Chanda tinggal bersama neneknya, sejak orangtuanya berpisah kurang lebih 5 tahun yang lalu.
"Dia ini tinggal sama neneknya. Di kampung, Nagori Bahjoga, Kecamatan Jawa Maraja Bahjambi. Anak kedua dia ini," terang sang Maktua.
Diakui Erna, sebulan belakangan Chanda Prayoga dibelikan sepeda motor baru jenis matic oleh orangtuanya.
Sehari-hari Chanda kerap bermain dengan sepeda motor barunya hingga belakangan bertemu dengan para pelaku pada Sabtu (4/4/2020) malam.
Erna mengetahui Chanda keluar bermain malam itu bersama kedua pelaku dengan mengendarai sepeda motornya.
"Pelakunya ini katanya teman Chanda, tapi kami gak tahu. Kami gak kenal itu apakah temannya. Soalnya selama ini gak pernah ketemu main bersama. Cuma tahunya orang sekampung juga," terang Erna.
Diketahui Polres Simalungun mengamankan dua pelaku yang merupakan pembunuh Chanda Prayoga.
Kedua pelaku ditangkap tak lama setelah jasad Canda ditemukan di perkebunan.
Kedua pelaku kini diamankan ke Mapolres Simalungun. Adapun kendaraan yang diduga telah digadaikan pelaku hingga kini masih dikembangkan.

Diberitakan sebelumnya, seorang remaja usia 13 tahun ditemukan dalam keadaan duduk terkubur di areal Perkebunan Kebun PTPN III Kebun Bangun, Jalan Asahan Km 16-17, Kabupaten Simalungun.
Penemuan remaja ini sempat menghebohkan warga Dusun 1, Nagori Bangun, Kecamatan Gunung Malela, Simalungun, Rabu (8/4/2020) sore.
Penemuan jasad remaja ini terjadi sekira pukul 15.00 Wib, yang mana pertama kali ditemukan seorang warga yang sedang mengangon ternaknya.
Saat ditemukan mayat remaja tersebut dalam kondisi terduduk ditutupi dedaunan.
Informasi yang dihimpun, remaja tersebut diketahui bernama Chanda Prayoga (13), warga Nagori Bahjoga, Kecamatan Jawamarja Bahjambi dan masih duduk di bangku kelas II SMP Taman Siswa Bahjambi.
“Warga Nagori Bahjoga, namanya Chanda Prayoga. Ditemukan sore tadi. Korban terakhir kali terlihat pada Sabtu (4/4/2020). Saat itu korban permisi mau pergi dengan teman-temannya. Dia pergi naik sepeda motor,” sebut warga bermarga Sinaga.
Menurut warga tersebut, sebelum ditemukan tewas, pihak keluarga sudah mencari Chanda sejak Sabtu malam (4/4/2020).
Chanda sendiri merupakan pelajar kelas 2 SMP di Taman Siswa Bah Jambi.
“Korban tidak pulang ke rumah setelah pergi. Keluarga kemudian mencari ke semua tempat yang diduga tempat korban dengan teman-temannya bertemu, tapi tidak ditemukan. Sepeda motornya juga tidak ditemukan,” ungkap keluarga.
Kasus tersebut saat ini sudah ditangani Polsek Bangun dibantu tim Inafis Polres Simalungun. Untuk kepentingan penyelidikan, mayat korban dievakuasi ke RSUD Djasamen Saragih Pematang Siantar.
Terpisah, Pangulu Nagori Bahjoga Rahmad, ketika dikonfirmasi membenarkan adanya temuan mayat remaja tersebut.
“Kita sudah di tempat kejadian di lokasi penemuan mayat. Ya benar, korban warga saya. Polisi juga sudah memintai keterangan sejumlah saksi. Untuk sementara saya belum dapat memberikan keterangan, saya masih urus warga saya ini dulu,” sebutnya dari seberang telepon, Rabu (8/4/2020) sore.
Sementara itu, Kapolsek Bangun AKP Banuara Manurung SH yang ditemui di lokasi penemuan mayat korban, belum bersedia memberikan keterangan terkait kronologi dan penyebab kematian korban.
Dari lokasi, polisi disebut mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk sebuah cangkul. Informasi yang dihimpun, polisi sudah mengamankan sejumlah teman-teman korban.
(tri bun-medan.com/Alija Magribi)