Pelemparan Ganja ke Lapas Siantar
Ganja 4,5 Bal Dilempar ke Lapas Siantar, Kemenkumham Sumut Menduga Ada Keterlibatan Napi
Kanwil Kemenkumham) Sumatera Utara menduga ada keterlibatan narapidana terkait peristiwa pelemparan 4,5 bal ganja ke dalam Lapas Klas II A Siantar
Penulis: Alif Al Qadri Harahap | Editor: Juang Naibaho
TRI BUN-MEDAN.com, MEDAN - Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kanwil Kemenkumham) Sumatera Utara menduga ada keterlibatan narapidana terkait peristiwa pelemparan 4,5 bal ganja ke dalam Lapas Klas II A Pematangsiantar, Kamis (16/4/2020) tengah malam.
"Kita mencurigai ada keterlibatan narapidana yang berada didalam Lapas," kata Humas Kanwil Kemenkumham Sumut, Josua Ginting saat dihubungi, Jumat (17/4/2020).
Josua berharap aparat kepolisian bisa segera mengungkap pelemparan ganja ke dalam lapas tersebut.
“Ini masih penyelidikan oleh polisi, maka kita serahkan semuanya kepada pihak polisi," ujarnya.
Josua menyebut pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak Lapas Siantar untuk melakukan razia telepon genggam.
"Dengan adanya kejadian ini, maka kita akan berkordinasi untuk melakukan razia handphone," tandasnya.

Diketahui pada Kamis (16/4/2020) tengah malam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IIA Pematangsiantar dihebohkan dengan penemuan 4,5 bal ganja kering di rerumputan dekat blok Enggang.
Ganja yang dibungkus dengan lapisan lakban ini ditemukan pertama kali oleh petugas piket yang berjaga.
Diduga ganja itu sengaja dilempar ke dalam lapas oleh anggota sindikat narkoba di Siantar.
Kalapas Klas IIA Pematangsiantar Porman Siregar mengatakan, penemuan ganja yang terbungkus plastik hitam itu berawal saat anak buahnya di pos tiga yakni Henry Sihombing sedang melakukan piket.
Saat itu Henry mendengar bunyi barang yang jatuh dari tembok luar Lapas.
Mendengar itu lanjut Porman, anak buahnya turun dari pos jaga, dan melihat bungkusan di lokasi.
Curiga dengan barang tersebut ia kemudian menghubungi kepolisian dari Polres Simalungun.
Kita sempat tadi melakukan pengejaran pada yang melempar dari luar, namun jejaknya sudah tidak ditemukan lagi," kata Porman di Lapas.
Dugaan sementara pelaku memilih aksi di tengah malam lantaran sepi.
(cr2/TRI BUN-MEDAN.com)