Menikmati Sunset dari Puncak Gunung Sibayak Tanpa Harus Mendaki Berhari-hari
Gunung Sibayak adalah salah satu gunung berapi di Dataran Tinggi Karo, dengan ketinggian 2.094 mdpl.
Penulis: Muhammad Anil Rasyid | Editor: Juang Naibaho
Laporan wartawan Tribun Medan / Muhammad Anil Rasyid
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Sumatera Utara Memang tidak ada habisnya bicara tentang objek wisata. Misalnya, Menikmati pemandangan dari atas gunung, melihat pesona keindahan alam.
Salah satunya adalah Gunung Sibayak di wilayah Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Gunung ini cenderung mudah didaki tanpa harus menghabiskan waktu berhari-hari.
Gunung Sibayak adalah salah satu gunung berapi di Dataran Tinggi Karo, dengan ketinggian 2.094 mdpl.
Menurut seorang warga setempat, puncak tertinggi Gunung Sibayak biasa disebut Takal Kuda. Ini merupakan bahasa Karo yang artinya Kepala Kuda.
Selain memiliki nama yang terkenal, gunung ini tidak kalah megahnya dengan gunung api lainnya. Panorama yang tersebar tiada henti disepanjang pendakian menuju puncak.
"Gunung Sibayak ini sudah terkenal dikalangan banyak orang di Sumatera Utara ini. Setiap kali orang mendengar nama Sibayak pasti yang terpikir dalam benak mereka adalah kemegahan dan ketersohoran," ucap Ridwan salah seorang pendaki asal Kota Medan, Selasa (21/4/2020).
"Gunung Sibayak adalah kelas gunung berapi aktif yang memiliki uap panas. Selain itu, letusan yang terjadi beberapa waktu lalu cukup mengguncang bebatuan di puncak gunung," sambungnya.
Meski memiliki bentuk yang tidak beraturan pada puncaknya, justru menjadi keunikan tersendiri yang menarik wisatawan yang senang menguji adrenalinnya untuk berusaha menaklukkan Gunung Sibayak hingga mencapai puncaknya.
Pemandangan matahari terbit dari puncak gunung akan membuat para wisatawan terpukau.
"Untuk melihat sunrise memang ramai pendaki memilih mendaki di malam hari. Paling enggak kita mendaki dari kaki gunung pada pukul 02.00 dini hari," ucap Ridwan.
Selama perjalan pendakian, wisatawan akan disungguhkan cahaya lampu rumah penduduk yang menerangi langit Gunung Sibayak.
Selain keindahan pemandangan puncaknya, aliran air dari sela-sela batuan gunung akan sangat menyegarkan wisatawan. Penduduk banyak yang memanfaatkannya sebagai sumber air minum. Air nya dingin dan sangat jernih.
Hutan gunung ini masuk dalam hutan lindung berupa hutan alam pengunungan, yang tergabung dalam Taman Hutan Raya (Tahura) Bukit Barisan yang merupakan Tahura ketiga di Indonesia.
Untuk mencapai puncak Gunung Sibayak, pendaki dapat memasuki tiga pintu rimba dengan menelusuri jalan setapak melalui hutan belantara tropis dan tebing curam.