Breaking News

Virus Corona

Prof Faisal Rizal Klaim Temukan Obat Covid-19, Tidak Ada Efek Samping, Begini Prinsip Kerjanya

Prof Dr Ir H Faisal Rizal M Kes melaporkan kepada Gubernur Sumsel Herman Deru jika dirinya berhasil menemukan obat Covid-19 (Virus Corona)

Editor: Tariden Turnip
SCIENTIFICANIMATIONS.COM
Prof Faisal Rizal Klaim Temukan Obat Covid-19, Tidak Ada Efek Samping, Begini Prinsip Kerjanya. Struktur Virus Corona 

Prof Dr Ir H Faisal Rizal M Kes melaporkan kepada Gubernur Sumsel  Herman Deru jika dirinya berhasil menemukan obat Covid-19 (Virus Corona).

Seperti diketahui, berbagai ahli di seluruh dunia saat ini tengah berlomba untuk mencari obat Virus Corona yang terus menyebar.

Saat ini,  ada puluhan calon obat Covid-19 yang tengah diujicobakan di seluruh dunia.

Umumnya merupakan obat yang sebelumnya digunakan untuk penyakit SARS, MERS, Malaria dan Flu. 

Prof Dr Ir H Faisal Rizal M Kes  mempresentasikan hasil temuannya kepada Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru.

Prof Dr Ir H Faisal Rizal M Kes mengatakan bahwa antivirus yang ia temukan tersebut berupa produk gula yang menggunakan light technology.

Gula tersebut menurut Prof Dr Ir H Faisal Rizal M Kes  mampu memecah protein menjadi asam amino, sehingga bisa mempercepat pencegahan dan pengobatan Covid-19.

Bahkan, Prof Dr Ir H Faisal Rizal M Kes  mengatakan, antivirus temuannya tersebut sudah menunjukkan bukti keberhasilan saat dikonsumsi oleh orang yang positif Covid-19.

"Tingkat keberhasilannya sudah ada.

Datanya kita dapat dari beberapa rumah sakit di luar Sumsel.

Ada beberapa pasien yang sembuh.

Proses penyembuhannya biasanya tidak lebih dari 5 hari," kata Prof Dr Ir H Faisal Rizal M Kes dalam keterangan yang disampaikan Pemprov Sumsel, Selasa (21/4/2020).

Prof Dr Ir H Faisal Rizal M Kes tidak menimbulkan dampak negatif ke tubuh manusia.

Profesor Faisal Rizal (dua kiri) yang mengklaim menemukan antivirus Covid-19 saat memberikan paparan kepada Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru, Selasa (21/4/2020).
Profesor Faisal Rizal (dua kiri) yang mengklaim menemukan antivirus Covid-19 saat memberikan paparan kepada Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru, Selasa (21/4/2020). (HO/PEMPROV SUMSEL)

Menurut Prof Dr Ir H Faisal Rizal M Kes , virus corona akan cepat menyebar dan membelah diri jika pasien tersebut diberi protein.

Adapun, fungsi antivirus tersebut untuk memecah protein dalam tubuh, sehingga tehindar dari Covid-19.

"Jadi protein digunakan Covid-19 untuk membelah atau memperbanyak turunannya dan glukosa adalah energinya.

Dampaknya, kita memiliki imunitas yang kuat.

Tidak ada dampak buruk yang dihasilkan," kata Prof Dr Ir H Faisal Rizal M Kes.

Menurut Prof Dr Ir H Faisal Rizal M Kes, cara mengonsumsinya bisa sama seperti mengonsumsi gula biasa.

"Saya tekankan, ini tidak akan memengaruhi gula darah," ujar Prof Dr Ir H Faisal Rizal M Kes .

Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru sangat mengapresiasi temuan Prof Dr Ir H Faisal Rizal M Kes tersebut.

Meski demikian, menurut Herman, sebelum digunakan pada masyarakat, antivirus tersebut sebaiknya diuji lebih dulu melalui penelitian lebih lanjut.

"Tapi saya yakin ini baik.

Apalagi dalam paparan yang dilakukan Prof Faisal disertai uji coba, sehingga ini sangat meyakinkan.

Jika memang tidak ada dampak yang berarti, sebar saja ke masyarakat," kata Herman.

Herman sempat mencoba gula yang diklaim antivirus tersebut di sela-sela pemaparan.

Herman meminta agar tidak ada kecemasan di tengah masyarakat.

"Saya secara pribadi langsung mengonsumsinya.

Mudah-mudahan ini bisa menjawab ketakutan masyarakat, karena beranggapan Covid-19 ini belum ada vaksinnya.

Saat ini tinggal dinas terkait untuk menganalisis," ujar Herman.

Sebelumnya Gilead Sciences Inc, perusahaan bioteknologi AS, yang tengah menguji cobakan obat antivirus Remdesivir menunjukkan hasil menggembirakan.

University of Chicago Medicine merekrut 125 pasien dengan virus korona ke dalam dua uji klinis tahap akhir Gilead, 113 di antaranya dalam kondisi sakit parah.

"Berita terbaiknya adalah bahwa sebagian besar pasien kami sudah keluar. Ini bagus. Hanya dua pasien yang meninggal," kata spesialis penyakit menular University of Chicago Kathleen Mullane, menurut STAT News, seperti dilansir CNBC, Jumat (17/4/2020).

Melansir kompas.com, Slawomir Michalak, seorang pekerja pabrik berusia 57 tahun dari pinggiran barat kota Chicago, termasuk di antara peserta dalam studi di Chicago.

Salah satu putrinya mulai merasa sakit pada akhir Maret dan kemudian didiagnosis dengan Covid-19 ringan.

Michalak, sebaliknya, mengalami demam tinggi dan melaporkan sesak napas dan sakit parah di punggungnya.

"Rasanya seperti seseorang meninju saya di paru-paru," katanya kepada STAT News.

Atas desakan istrinya, Michalak pergi ke rumah sakit Universitas Kedokteran Chicago pada Jumat, 3 April.

Demamnya melonjak hingga 104 dan dia berusaha untuk bernapas.

Di rumah sakit, dia diberi oksigen tambahan.

Dia juga setuju untuk berpartisipasi dalam uji coba klinis kasus Covid-19 yang parah dari Gilead.

Infus remdesivir pertama yang diberikan adalah pada Sabtu, 4 April.

“Demam saya turun segera dan saya mulai merasa lebih baik,” kata Michalak.

Dosis kedua pada Minggu, Michalak mengatakan dia tidak memerlukan bantuan oksigen tambahan.

Dia menerima dua infus remdesivir setiap hari dan cukup pulih untuk dikeluarkan dari rumah sakit pada Selasa, 7 April.

“ Remdesivir adalah keajaiban,” kata Michalak.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Seorang Profesor di Sumsel Mengaku Menemukan Antivirus Covid-19"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved