Pemprov Sumut Tugaskan PT MSI Sediakan 15 Ribu Ton Gula Pasir Seharga Rp 12.500
Pemerintah telah menugaskan PT Medan Sugar Indonesia (MSI) untuk mengolah gula industri/rafinasi menjadi gula pasir di Sumut.
Penulis: Victory Arrival Hutauruk | Editor: Juang Naibaho
TRI BUN-MEDAN.com, MEDAN - Mengantisipasi kekurangan kebutuhan gula dan lonjakan tajam harga gula di Sumut, Pemerintah telah menugaskan PT Medan Sugar Indonesia (MSI) untuk mengolah gula industri/rafinasi menjadi gula pasir di Sumut.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Utara, Jhonni Waldi menyebutkan bahwa kebutuhan akan gula masyarakat di Sumut mencapai 21.000 ton.
"Dari tahun ke tahun datanya itu kebutuhan gula masyarakat itu 21.000 ton per bulan sedangkan pemenuhan dari kebutuhan ini kurang.
Jadi beberapa minggu lalu kemarin, gula di gudang distributor sudah keluar semua, artinya sudah di agen.
Karena kurangnya gula ini makanya harga ecer yang seharusnya Rp 12.500 sampai di pasar rakyat kita di Kota Medan paling tinggi itu ada Rp 19.000," tuturnya saat konferensi pers, Rabu (22/4/2020).
Ia mengungkapkan, ada 6 perusahaan di Indonesia ini yang ditugaskan mengolah gula dan alokasi pemasaran.
Untuk di Sumatera Utara yakni PT MSI yang ditugaskan mengolah 15.000 ton gula pabrikan/rafinasi menjadi gula pasir.
“Saat ini, bulan ini sudah mulai diproduksi harganya yang diprogramkan untuk masyarakat dan dijual tidak boleh lebih dari Rp 12.500 per kilogram dengan merek gula Raja Lebah," tuturnya.
Sementara itu, harga barang pokok menjelang Bulan Ramadan di Provinsi Sumatera Utara diklaim dalam kondisi aman bahkan dalam keadaan surplus ketersediaan.
"Ketersediaan bahan pokok di Sumatera Utara pada umumnya itu berada dalam kondisi aman dan bahkan untuk beberapa komoditas itu dapat dikatakan surplus artinya ketahanan pangan kita di Sumatera Utara baik," ujar Jhonni Waldi.
Ia mejelaskan ketersedian yang surplus, di antaranya ada beras yang ada 653.343 ton dan cukup untuk 3 bulan ke depan.
"Ketersedian beras kita ada 653.343 ton, jadi untuk kebutuhan 1 bulan kurang lebih 153.448 ton. Dengan demikian kita surplus 499.895 ton atau cukup untuk 3 bulan ke depannya. Untuk harga beras ini sesuai dengan standar atau kualitasnya beras medium berkisar Rp 10 ribu hingga Rp 11.000 per kg. Sedangkan untuk beras premium kurang lebih Rp 12 ribu sampai Rp 13.000 per kg," jelasnya.
Selain beras, Jhonni menyebutkan bahan pokok yang ketersediaannya surplus adalah cabai merah.
"Kemudian kami juga ingin laporkan cabai merah pada saat kita akan puasa bulan puasa tahun yang lalu harga cabai pedasnya nggak tanggung sampai Rp 100.000 per kilo. Untuk masa sekarang ini cabai kita di Sumut itu ada keterserdiaan kita 48.608 ton kurang lebih. Sedangkan kebutuhan kita hanya kurang lebih 4.300 ton dengan demikian kita surplus 44.000 ton. Jadi ini cukup untuk kebutuhan 10 bulan kedepan. Harganya kisaran Rp 22 ribu sampai 24 ribu per kilogram," jelasnya
Jhonni juga menjelaskan bahwa daging ayam ras, daging sapi dan telur juga mengalami surplus yang cukup banyak.
"Ketersediaan ayam ras ayam ras kita di Sumatra Utara mengalami surplus yang cukup banyak di mana ketersediaannya ada 11000 ton. Sementara kebutuhan kita kurang lebih 7000 ton dengan demikian kita ada surplus kurang lebih itu 4000 ton. Dimana harga rata-rata saat ini adalah Rp 24 ribu sampai dengan rp25.000 per kg," jelasnya.
"Kemudian persediaan daging sapi kita kurang lebih itu 1350 ton kebutuhan kita 1128 ton. Dengan demikian kita juga mengalami surplus 228 ton. Laporan harga daging sapi di pasar kita peroleh itu sekarang Rp 110.000 per kilogramnya," jelas Jhonny.
Bahkan, surplus untuk telur ayam ras surplus hingga 13 ribu ton.
"Ketersediaan telur ayam ras juga surplus dengan ketersedian 21000 ton kebutuhan kita 8000 ton. Kita surplus 13 ribu ton kurang lebih. Semetara harga rata-rata untuk 1 kilo telurnya Rp 22.017 harga rata-rata per butir Rp 1300 sampai dengan Rp 1.400 per butirnya," tambahnya.
Ia juga menyebutkan surplus barang di sektor bawang putih dan minyak goreng.
"Selanjutnya kami sampaikan juga bawang putih bawang putih persediaan kita di Sumatera Utara Ada 2887 ton dan kebutuhan kita 2450 ton. Ini juga surplus, dan harga rata-rata bawang putih saat ini di pasar kita ada kurang lebih Rp 40.000 per kg. Kemudian minyak goreng produksi setiap bulan Rp 500 ton sedagkan kebutuha kita hanya 259 ton. Kita juga surplus, dan harga minyak curah kemasan sederhana Rp 11.000 ribu. Minyak premium bervariasi antara Rp 13.000 sampai dengan rp14.000 per kg," jelasnya.
Sementara, untuk surplus tepung terigu mencapai 1800 ton.
"Ketersediaan tepung terigu, ketersediaan kita 21000 ton, sedangkan kebutuhan kebutuhan kita hanya 3000 ton dengan demikian kita bisa surplus kurang lebih 18000 ton. Saat ini kurang lebih Rp 9.700 rata-rata per kg," tambahnya.
(vic/tri bun-medan.com)